Tim lega, baksos ini tak undang kerumunan. Hadir di lokasi, pengurus DPD PBL Lampung: wakabid kepemudaan Revi Firandama dan Septiana Widya/anggota, Shania Ajeng Puji Astuti/bidang pengembangan usaha, dari bidang sospol, youngpreneur lensa kontak, Desiyana Febyolla. Nori, sopir pribadi yang diutus Ary Meizari, juga sigap sekali.
Penyelia, secara Apindo sendiri, di dua hari terakhir Juli sedianya pengurus DPP Apindo Lampung 2021-2026 sandang status terlantik. Pagebluk mengganas, apa lacur dua kali rencana agenda pelantikan harus tertunda, semula 9-10 Juli diundur 30-31 Juli, dan kini belum diketahui kapan pasti.
Sedianya, seperti telah tersusun matang, momen itu bakal disertai penandatanganan dokumen MoU kerja sama strategis Apindo Lampung dan jejaring pentaheliks plus, peluncuran dompet e-bayar Apindo Pay, tiga gelombang donor darah, penganugerahan Apindo Lampung Award 2021 tema raya Best Pandemic Resilience Business Award atau Penghargaan untuk Bisnis Tangguh Pandemi ujud apresiasi badan usaha/perusahaan/UMKM-IKM di Lampung tanpa kecuali –yang mendaftar, dan mampu bertahan ditengah sulitnya situasi ekonomi selama pandemi.
“Ini penghargaan Apindo Lampung bagi pelaku bisnis di Lampung yang mampu bertahan atasi guncangan ekonomi akibat pandemi COVID-19,” keterangan pers Ary, didampingi calon Kabid Ketenagakerjaan, Jaminan Sosial, Advokasi Apindo Lampung, Arif Syaifuddin Zuhri, 8 Juni 2021.
Kembali ke baksos. Dari Bumi Andan Jejama Pesawaran dimana Bupati Dendi Ramadhona selain Wanhat PBL Lampung juga didaulat calon anggota Wanhat Apindo Lampung, Dian Mayasari, warga Desa Sukaraja, Gedong Tataan, tak luput turut berterima kasih atas donasi diberikan, seirama warga penerima lainnya, Selasa (27/7/2021) lalu.
“Terima kasih, bantuan ini. Kami bersyukur ini dapat ringankan beban masa pandemi,” kata Dian, disampaikan ke Sekretaris PBL Pesawaran/pengurus Bidang Organisasi, Kaderisasi, Pemberdayaan Daerah Apindo Lampung, Oktiyas Nugraha, pembagi paket.
Hari itu, Adi, Gede, Junaedi, Perial dan calon pengurus Bidang Ketenagakerjaan, Jaminan Sosial, Advokasi Apindo Lampung, Resmen Kadafi salurkan paket sembako, vitamin, masker medis, tanaman herbal daun Sungkai bagian terapi imunitas, ke para nakes, pendukung fasyankes, isomaners dua puskesmas, serta pekerja wisata terdampak PPKM di empat destinasi. Dipandu Ary.
Keenam titik bidik: Taman Wisata Lembah Hijau, Sukadanaham, Tanjungkarang Barat; Taman Wisata Bumi Kedaton, Batuputu, Telukbetung Utara; Pantai Duta Wisata Telukbetung Timur, satu lagi Travel Satu Titik. Serta, Puskesmas Korpri Sukarame dan Puskesmas Labuhan Ratu, Bandarlampung.
Kepada Ary, manajemen-pekerja 4 destinasi, melarung kesan dalam dan kegembiraannya. ‘Bela rasa’ tim baksos sejenak memantik energi positif pelaku jasa kepariwisataan yang praktis mati suri sejak mula pandemi. “Terima kasih, Apindo,” rerata haru mereka.
Tak jauh beda, ucap senada bagi donatur juga dikhatur petugas piket dua puskesmas, tempat saat Yanuar Irawan, larut bergabung.
Selain menggarisbawahi pesan solidaritas: doa pandemi segera usai, ajak rakyat saling jaga saling bantu bertahan, mengetuk lebih banyak pintu para pihak terus peduli-berbagi di fase sulit ini, Ary tanpa sadar ikut jadi juru kampanye back to nature: sorong tanaman herbal daun Sungkai jadi alternatif pencegah atau terapi imunitas COVID-19.
“Hampir semua elemen masyarakat rasakan dampak COVID-19. Dari itu, kami berinisiatif membantu. Selain bagikan langsung, kami juga siapkan call center di 081272370011 tiap hari jam kerja bagi warga isoman yang butuh selama masih tersedia,” info Ary diamini Yanuar, mengintensi pesan agar semua warga taat protokol kesehatan 5M.
Sebelumnya, Senin (26/7/2021) hari pertama baksos bertepatan hari pertama masa PPKM Level IV Bandarlampung, Level III diperketat Kota Metro dan 13 kabupaten se-Lampung, tim mendistribusi paket bagi nakes, tenaga pendukung fasyankes, dan warga isoman di Puskesmas Susunanbaru Tanjungkarang Barat, Puskesmas Rawat Inap/RI Simpur Tanjungkarang Pusat, Puskesmas Pasar Ambon Telukbetung Selatan, Puskesmas RI Sukaraja Bumiwaras, Puskesmas RI Way Kandis Tanjungsenang, dan Puskesmas RI Kedaton, Bandarlampung.
Cuaca terik, wajah lelah Ary, Dian Pustika, Gede Budi, Junaedi, Oktiyas yang dampingi berubah semringah, membawa pulang banyak kado ucap tulus terima kasih.
“Semoga bermanfaat, dapat turut ringankan beban. Salam hormat, terima kasih saya sampaikan ke seluruh donatur tanpa kecuali. Meski kita semua susah, masih ada ruang kemanusiaan yang bicara,” takzim Ary, bekas Ketua Kadin Bandarlampung dan Kadin Lampung ini, usai baksos Senin.
Penghangat informasi, tak banyak yang tahu, di bagian lain, dibalik nikmat menu penyelia donasi makanan siap saji bagi nakes, tenaga pendukung fasyankes, isomaners RSUDAM Tanjungkarang dan RSUD Tjokrodipo, selain racikan koki terbaik Minang Indah, juga ada sentuhan lentik para penyandang disabilitas –rerata rungu, warga Cafe Dif_able, berlokasi di Jl Diponegoro 14 komplek kantor PLN UP3 Tanjungkarang, Bandarlampung.
Kafe berskuad penyandang disabilitas warga komunitas relawan peduli dan pejuang hak disabilitas berbasis di Lampung diketuai Eti, seorang guru SLB dan telah 3 tahun ini fokus asistensi-pemberdayaan sosial ekonomi difabel: Sahabat Difabel Lampung (Sadila) ini, sejak pendirian hingga pendampingan manajemen ditekuni Koordinator Forum CSR Lampung Dr Veronica Saptarini, pembina/ibu asuh puluhan difabel yang disebut Saptarini: “pemilik” sesungguhnya kafe tematik itu.
Kebetulan selain aktif konsultan manajemen dan keberdayaan kelembagaan ekonomi institusi bisnis, dan penyetia pembumian keberdayaan potensi ekonomi kerakyatan, Saptarini didapuk calon wakil ketua II Apindo Lampung dampingi Ary, dan Ardiansyah, ketua dewan pertimbangan.
Ia Ketua Pelaksana Apindo Lampung Award 2021. Soal award, ia jago. Kepakarannyi mumpuni. Ialah bidan Lampung CSR Award, transformatif jadi Lampung Sustainability Award/LSA per 2018, apresiasi pengusaha/perusahaan di Lampung pengampu CSR sebagai penerapan konsep pembangunan berkelanjutan dalam praktek perusahaan. Perubahan mencolok gelaran dibanding 2016-2017: UMKM, badan publik masuk nominee (654 program peserta LSA 2018).
Masih terkait Saptarini masih satu rangkaian, sapa kemanusiaan Apindo dan jejaring, kian bergemuruh dengan taja program kepedulian sosial bantu warga terdampak COVID-19 dan semangati semua garda depan penanganan, Circle of Charity (CoC).
Pesan digital tim CoC menyebut, pengerjaan paket bantuan dilakukan warga penyandang disabilitas dan panti asuhan. “Menyangga lapangan kerja mereka yang berkebutuhan khusus, sekaligus dukung masyarakat yang membutuhkan. Mereka didampingi UMKM terdampak pandemi. Hasil pekerjaan dipakai sebagai bantuan yang membutuhkan. Satu tindakan, banyak kebaikan,” gugah tim.
Saat artikel ini tiba di ruang baca anda, telah gabung berdonasi, donatur individu/institusi, sebutlah Indonesian Hotel General Manager Association/IHGMA, Yayasan Alfian Husin, Ernita, Wakil Rektor II UTB Dr Hasan Basri, Ika Rusmayasari, calon Sekretaris Bidang Ketenagakerjaan, Jaminan Sosial, Advokasi Apindo Lampung Rafli Pramudya, Santoso/Pomal Mandiri. Ada dari, “hamba Allah”.
Teknis gabung donasi? “Kumpulkan dari komunitas/teman-teman dan komunitas pengumpul, langsung tunjuk komunitas penerima bantuan.” Donasi Rp15 ribu/paket bisa ditransfer ke rekening Bank Mandiri 114.001.0999640 atas nama Dyah Etika WS, koordinator Sahabat Sedekah Lampung.
Korespondensikan donasi ke Dyah Etika di 087899150009, Ika/FCL di 085391398353, Raban/IHGMA di 085391398353, Rina RS Imanuel Sukarame/calon pengurus Bidang Kesehatan dan Sosial DPP Apindo Lampung di 081274385522.
“Berbagi dari kelimpahan itu biasa, tapi dari keterbatasan, itu warbyasah. Ikut CoC? Hanya Rp15 ribu. Saat semua tangan menyatu, akan banyak yang terbantu,” pantik kemanusiaan tim pelaksana, kompak.
Ogah henti, ternyata semakin banyak pintu kemanusiaan terbuka meski sulitnya sama, memasuki Agustus pekan pertama, tim kembali salurkan donasi korporasi top warga Apindo, Nestle Indonesia, berupa voucer belanja Rp150 ribu di waralaba tenar, bagi penyandang disabilitas antara lain dari Komunitas Tuna Netra (Komnet) Lampung pimpinan Setiawan, berbasis di Kemiling, Bandarlampung.
Kepala HRD PT Nestle Indonesia Panjang, Bernard Horas Simandjuntak, menyerahkan simbolis donasi ke Ary selaku Ketua Apindo Lampung, dan langsung diserahkan ke para target penerima, di kantor bersama Apindo-PBL Lampung, Gedung Darmapala, Jl Pagar Alam 61, Kedaton, Bandarlampung, Senin (2/8/2021).
Info Junaedi, Selasa (3/8/2021) besok tim bakal salurkan paket ke Puskesmas RI Way Halim Bandarlampung, juga Sunaryo-Sumini, pasutri lansia duafa warga Desa Banjarrejo, Natar, Lampung Selatan.
Sudut lain, Andi Desfiandi membaru warta, ratusan paket donasi internal Yayasan Alfian Husin juga siap salur via jejaring PBL dan Apindo Way Kanan bagi isomaner/duafa sejumlah kecamatan Bumi Ramik Ragom itu.
Gotong-royong donasi ini –meminjam istilah Presdir Gajah Tunggal Sugeng Rahardjo 15 Juni 2020: bentuk keterpanggilan sebagai sesama teman (selain) untuk siap memutar kembali roda ekonomi dengan tetap peduli kemanusiaan.
Pembaca, Salam Tangguh, Salam Solidaritas! [red/Muzzamil]