Bukan Mau Perang, Namun untuk Berbakti

JAWA TIMUR

Tulungagung, lampungvisual.com-
Ayam jantan berkokok mulai bersahut-sahutan. Mulai dari arah utara, timur, selatan dan barat seperti berlomba-lomba untuk menunjukkan siapa yang paling keras suaranya. Matahari juga perlahan-lahan menampakkan dirinya yang terbangun dari tidurnya dengan ditandai warna sinar yang sangat lembut membuat pandangan begitu indah laksana harapan yang sudah nyata di depan mata.

Dengan munculnya sang surya dari peraduan dan diiringi dengan suara ayam yang merdu ini menandakan bahwa aktivitas akan segera dimulai. Tak beda dengan apa yang dilakukan oleh beberapa orang yang sedang jalan namun sambil berbaris rapi, berpakaian loreng dan dengan langkah tegapnya, seolah-olah musuh yang berada di sampingnya akan tunggang langgang dengan postur yang kekar dan sorot mata yang tajam.

Inilah sifat dan karakter yang dimiliki oleh seorang prajurit TNI di saat akan melaksanakan pekerjaan program TMMD 108 di Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung ini.

Meskipun nampak sorot matanya yang tajam, namun dibalik mata tersebut menyimpan sorot welas asih serta kasih sayang dan jiwa penolong.

Pernyataan tersebut bahkan diungkapkan oleh Kepala Desa Ngepoh Sunaryo, disaat sedang berpapasan dengan para Satgas. “Meski terlihat menyeramkan namun memiliki jiwa yang suka menolong dan sabar,” katanya, Jumat (3/7/20).

Pasukan yang berjalan sambil berbaris, mengenakan loreng ini ternyata tidak mau berperang, namun akan mewujudkan impian warga dalam pelaksanaan TMMD di desa ini, karena dengan melaksanakan pekerjaan tersebut merupakan salah satu bukti darma bakti TNI kepada rakyat.(*)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *