Buntut dari pemukulan dua Mahasiswa IMM saat demo, Oknum Pejabat Sekertariatan DPRD Lampura di laporkan

Buntut dari pemukulan dua Mahasiswa IMM saat demo, Oknum Pejabat Sekertariatan DPRD Lampura di laporkan
LAMPUNG UTARA

Lampung Utara, lampungvisual.com
Ridho Rinaldi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO) yang tergabung di Organisasi IMM Lampung Utara di dampingi kuasa hukum melaporkan Oknum Pejabat di Sekertariatan DPRD Lampura berinisial F dugaan kasus pemukulan pada saat aksa yang berlangsung di Kantor DPRD setempat.

Bram Pikma Kuasa hukum Korban atas nama Ridho Rinaldi mengatakan berdasarkan LP nomor : LP/B/373/lX/2023/PKTPKT/Polres Lampung Utara atas nama Ridho Rinaldi. Kejadian dugaan pemukulan yang dilakukan oknum Pejabat di sekertariatan DPRD Lampura berinisial F terhadap mahasiswa Ridho Rinaldi dan Rimbo berawal saat sedang melakukan aksi damai di halaman kontar DPRD setempat. Ketika itu sempat terjadi saling dorong mendorong.

Baca Juga:  Mahasiswa STKIP akan gelar musikalis dan Stand Up Comedy

Oknum Pejabat di sekertariatan DPRD Lampura inisial F di duga memukul wajah Ridho Rinaldi dan Rimbo sehingga mengakibatkan keduanya mengalami luka. “Oknum tersebut memukul bagian wajah mereka sehingga membuat bibir mereka terluka, ” Jelas Bram Pikma. Senin (25/9/2023)

“Atas kejadian itu, Oknum Pejabat ASN di DPRD Lampura berinisial F di laporkan ada dugaan tindak pidana penganiayaan, ” Kata dia.

Bram Pikam menegaskan bahwa selaku kuasa hukum dari Ridho Rinaldi meminta agar Polres Lampura bisa segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan segera mungkin.

Sementara, ketika di Konfirmasi melalui pesan Singkat What’sup Oknum Pejabat di Sekertariatan DPRD Lampura inisial F mengakatan bahwa dirinya akan menunggu informasi dari Polres Lampura atas dugaan pemukulan yang di lakukan olehnya.

Baca Juga:  Tim Srigala Utara Polres Lampura kembali ringkus DPO CURAS

“Kita tunggu aja informasi dari polres Lampura, sebagai warga negara indonesia saya akan kooperatif jika ada panggilan dari Polres Lampura, ” Tuturnya.

Ia juga menjelaskan jika pada saat aksi demo yang dilakukan Mahasiswa IMM Lampura dirinya mencoba menghubungi pimpinan untuk mengakomodir keinginan dari peserta aksi. Namun, terjadi dorong mendorong sehingga dirinya hampir jatuh dan reflek tangan mencari arah untuk berpegangan.

“Tak lama berselang, sejumlah mahasiswa menunjuk ke arah saya mengatakan bahwa saya telah memukul. Saya bingung karena tidak pernah melakukan hal itu,” Kata dia.

Baca Juga:  Anggaran Dana Desa  Lampura 2017 Akan Segera Dicairkan

Selain itu juga, untuk memastikan kembali dugaan yang disangkakan mahasiswa kepada nya telah melakukan pemukulan, F mencoba melihat dari CCTV yang terpasang di kantor DPRD setempat.
Faktanya berdasarkan CCTV tersebut ketika terlihat dirinya tidak pernah melakukan pemukulan tersebut.

(Andrian Folta)