Ciptakan Kemandirian Ekonomi Pesantren, BI Kerjasama dengan Polinela

BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung, lampungvisual.com – Dalam rangka penguatan ekonomi syariah di Provinsi Lampung, Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melakukan kerjasama dengan Bank Indonesia (BI) melalui Program Kemandirian Ekonomi Pesantren Provinsi Lampung.

Ketua Pusat Inkubator Bisnis Polinela, Ir. Bambang Utoyo, M.P, senin (14/12/2020), mengatakan selain Program Holding Bisnis Pesantren dan Akselerasi Sertifikasi Halal UMKM Lampung, Program Kemandirian Ekonomi Pesantren merupakan salah satu program yang dilaksanakan Bank Indonesia berkolaborasi dengan Pusat Inkubator Bisnis Polinela.

“Pada program Kemandirian Ekonomi Pesantren, kegiatan yang dilakukan yakni penguatan agribisnis pertanian Labu Madu di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum Pesawaran dan Perikanan budidaya yang ada di Pondok Pesantren Roudlatussolihin Lampung Tengah.” Ujar Ir. Bambang Utoyo, M.P.

Untuk mewujudkan program ini dilakukan pendampingan selama dua bulan oleh Pusat Inkubator Bisnis Polinela, dimana pada September 2020 telah dilaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Produksi Pertanian Labu Madu, sedangkan Bimtek Perikanan Aquaponik yakni integrasi antara perikanan ikan lele dengan sayur kangkung juga telah dilaksanakan pada Oktober 2020 dengan Narasumber Rizka Novi Sesanti, S.P., M.P. dan Juli Nursandi, S.Pi., M.Si yang merupakan Staf pengajar Polinela.

Baca Juga:  Universitas Pertahanan Dukung Tanggamus Jadi Lokasi Pembangunan Industri Pertahanan

Sementara itu, Manajer Pusat Inkubator Bisnis Polinela, Sri Handayani, S.P, M.E.P, mengatakan, melalui pendampingan Program Kemandirian Ekonomi Pesantren tersebut, pada Hari Minggu (13/12/2020) kemarin, telah dilaksanakan Panen Perdana Labu Madu dan Perikanan Aquaponik.

Hadir pada panen perdana Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiharto Setyawan, Anggota DPD RI KH. Ir. Abdul Hakim, M.M., Direktur Polinela Ir. Sarono, M.Si., Kepala Pusat Inkubator Bisnis Polinela, Ir. Bambang Utoyo, M.P., Dekan FEB UIN Raden Intan Lampung Dr. Ruslan Abdul Ghofur, Ketua Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren Gus Hasanuddin Errezha.

Baca Juga:  Penyuluhan Hukum Di Kodim 0410/KBL, Letkol Agus Susanto : Untuk Mencegah Pelanggaran Di Mulai Dari Mindset

 

“Panen buah Labu Madu sangat istimewa karena bobot buah rata-rata adalah 2,2Kg dan ini diluar ekspektasi tim mengingat Pondok pesantren dapat dikatakan baru untuk menerapkan teknologi produksi labu madu yang di pimpin oleh Gus Amin Udin.” Ujar Sri Handayani, S.P, M.E.P.

Sementara pada panen ikan Aquaponik tim sangat terkesan, karena Konsumsi pakan menurut catatan 190Kg, secara teori bobot ikan idealnya 190Kg sesuai dengan jumlah pakan yang habis. Namun pada panen perdana ini justru melebihi, dimana pada lokasi demplot 4x8m dihasilkan Ikan lele 234Kg dan Kangkung = 181 ikat oleh
PP Roudlatussolihin yang dikoordinir oleh Gus Mansur Yatim.

Baca Juga:  Gubernur Ridho dan Kapolda Dampingi Kapolri Tito Karnavian Tinjau Lokasi Kebakaran Polres Lampung Selatan

“Alhamdulillah kita sangat antusias sekali melihat hasil perdana ini, semoga kegiatan pelatihan teknis produksi pertanian labu madu dan perikanan Aquaponik dapat memberikan manfaat bagi pondok pesantren agar dapat mewujudkan Kemandirian Ekonomi Pesantren.” Tutup Sri Handayani, S.P, M.E.P. (Endra)

BACA JUGA: jefri ramdani gendong ayah ketempat wisuda

 547 kali dilihat