Bandar Lampung, lampungvisual.com-
Masyarakat menilai bahwa investasi itu cenderung mahal, rumit, dan banyak resiko. Hal tu dikatakan Kepala Pengembangan Wilayah Bursa Efek Indonesia Lampung Dedi Priadi dalam Seminar Nasional Pasar Modal Syariah, di Aula Pascasarjana Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Bandar Lampung, Selasa (24/4/2018).
Seminar digelar Galeri Informasi Syariah, BEI Wilayah Lampung dan PT Phintraco Sekuritas, bekerjasama dengan kampus biru IIB Darmajaya dengan tema ‘Pasar Modal Syariah Sebagai Instrumen Investasi Muda Masa Kini.’ “Dalam kesempatan ini BEI berniat berbagi pemahaman kepada mahasiswa kemudahan dalam berinvestasi,” kata dia.
Menurut Dedi, berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor pasar modal di Indonesia melebihi angka 1 juta SID. Dari total angka tersebut, hanya sekitar 3,2% atau sekitar 19.265 yang merupakan investor pasar modal Syariah.
Sedangkan Ferawati, Associate Director PT Phintraco Sekuritas, menjelaskan sejumlah materi sosialisasi yang disampaikannya berupa penguatan pemahaman mahasiswa dalam literasi pasar modal.
Selain itu, PT Phintraco Sekuritas juga melakukan koordinasi dengan Bursa Efek Indonesia dalam menyelenggarakan Galeri Informasi Syariah pada beberapa perguruan tinggi di seluruh Indonesia, salah satunya di IIB Darmajaya Lampung.
Sementara itu, Wakil Rektor I IIB Darmajaya DR RZ Abdul Aziz ST.,MT. mengatakan, Lampung memiliki potensi yang cukup besar dalam bisnis pasar modal berbasis syariah.
“Dengan dibukanya Galeri Informasi Syariah di beberapa perguruan tinggi termasuk di IIB Darmajaya mampu menyedot minat investor muda khusunya mahasiswa untuk berinvestasi. Darmajaya turut serta dalam mendukung program BEI tersebut melalui mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi,” kata Aziz. (**)
