Di Perehaban RTLH, Tentara dan Warga Harus Andalkan Otot

NASIONAL

Blora, lampungvisual.com-
Lantaran lokasi beberapa Rumah Tidak Layak Huni berada di gang sempit yang hanya bisa dilalui orang, dan tidak memungkinkan alat batu seperti angkong atau songkro lewat, Tentara anggota Satgas TMMD bersama warga terpaksa harus mengandalkan otot untuk langsir material.  ”Ya kami harus mengandalkan otot, karena lokasi rumah yang akan direhab berada di gang sempit. Satu-satunya cara dengan memanggul di bahu.” ungkap Kopka Rozaq, salah satu anggota Satgas TMMD.
Bati Bakti TNI Kodim Blora, Peltu Suharyanto membenarkan, bahwa   Jurangjero adalah desa terpencil salah satu kendala di pengerjaan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) adalah letak atau lokasi sejumlah rumah berada di gang sempit, jalanya menanjak sehingga alat untuk mengangkat material tidak bisa lewat.
”Dengan lokasi RTLH yang  seperti itu, konsekuensinya langsir material hanya bisa dilakukan secara manual yaitu di panggul. Hanya saja meski medan sulit seperti itu bukan menjadi penghalang bagi Satgas
TMMD untuk merampungkan pekerjaan di lokasi TMMD,” tandas Peltu Suharyanto.
Terpisah Kopda Nanang, salah seorang anggota Satgas TMMD mengungkapkan, sudah menjadi resiko seluruh Satgas TMMD di Desa Jurangjero. Karena medan yang sulit, langsir material harus mengandalkan otot.  “Karena tidak bisa diangkat dengan alat, material dilansir dengan otot. Sedikit demi sedikit material saya panggul,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk memanggul material yang berupa batu bata tidak ada persoalan, hanya saja jika material pasir, dia harus mencari karung untuk tempat pasir, kemudian pasir-pasir dalam karung itu dipanggul oleh Satgas maupun warga.
Penulis : Pendim 0721/Blora
Editor   : Susan

Baca Juga:  Ditresnarkoba Polda Banten Laksanakan Anev dan Rapat Koordinasi Satker 

 516 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.