Tulang Bawang Barat, (LV)-Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Tulang Bawang Barat, terus melakukan monitoring dan pengawasan teknis dalam mendukung kegiatan program Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT) Tiyuh Mandiri Bersama, di bidang usaha Pengembang ternak ayam kampung Unggul “MANO-Q” Unggul Asli Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang telah mendapatkan Lisensi kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Keberadaan Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT) Tiyuh Mandiri Bersama Tubaba yang baru mulai beroperasi sejak 01 oktober 2015 lalu, terus berupaya melakukan pola pemeliharaan ternak ayam unggul Asli Tubaba secara berkesinambungan (periodic).
“BUMT Tiyuh Mandiri Bersama Tubaba kondisinya saat ini telah memiliki unit usaha antara lain, Pembibitan ayam kampung unggul asli Tubaba (Breeding Farm), Penetasan telur (Hatchery), Pembesaran ayam (Komersial Farm) dan Unit kemitraan serta pemasaran ayam hasil panen BUMT Tiyuh Mandiri Bersama dilakukan ke pasar lokal maupun luar daerah dalam hal pemasarannya, antara lain ke beberapa kabupaten/kota yaitu Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Tulang Bawang dengan kemampuan serapan sebesar 1.000 ekor per- minggu,” Terang kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Tubaba, Drh .Nazaruddin. saat ditemui di ruang kerjanya pada, Senin (14/8/17).
Lebih lanjut dikatakan Nazaruddin bahwa berdasarkan hasil pengawasan teknis dan kontrol pemasaran BUMT Tiyuh Mandiri Bersama memiliki lokasi kandang pangkalan Ayam Kampung Unggul siap di konsumsi di Tiyuh Pulung Kencana kecamatan Tulang Bawang Tengah dengan daya tampung ayam sebanyak 1.200 ekor/periode panen. Sedangkan, pola pemeliharaan ayam di kandang, baik di kandang pembibitan (breeding farm), penetasan telur (hatchery) dan komersial farm serta unit kemitraan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Pemeliharaan yang baik yaitu dengan menerapkan proses Sanitasi Kandang dan Biosecurity yang ketat sesuai anjuran dari Dinas Peternakan (Disnak).
“Memang pada awal bulan Desember 2016 dengan tingkat intensitas hujan yang sangat tinggi, berdasarkan hasil monitoring (surveillance) dari Dinas Peternakan banyak ditemukan kasus penyakit di ternak masyarakat antara lain, penyakit disebabkan oleh virus, yaitu Flu Burung (Al), Tetelo (ND) dan Infectious Bronchitis (IB), Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yaitu Colibacillosis, Staphilococcusis dan Salmonellosis sementara ada juga penyakit yang disebabkan oleh jamur yaitu Aspergilusis, kemudian pada saat yang bersamaan di kandang pembibitan (breeding farm), beberapa kandang komersial dan kandang kemitraan milik BUMT terjadi kasus wabah penyakit tersebut diatas dengan mortalitas (angka kematian) yang cukup tinggi, sehingga Dinas Peternakan menyarankan untuk melakukan pengeringan dengan cara istirahat kandang yang cukup disertai dengan perlakuan penyemprotan dengan cairan desinfektan di kandang maupun lokasi di wilayah kandang dalam waktu yang cukup, setelah itu baru dapat melakukan aktivitas kembali,” pungkasnya.
Laporan : Lipsus (SN)
Editor : Basri subur.