Dosen IIB Darmajaya Juara III KTI Balitbang SDM Kemenkominfo

PENDIDIKAN

BANDARLAMPUNG: lampungvisual.com-
Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya juara tiga Karya Tulis Ilmiah (KTI) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Tahun 2019.
Sabam Parjuangan, S.T., M.Kom., mengirimkan naskah artikel berjudul Pengembangan Kurikulum Program Keahlian Bisnis Digital Sekolah Vokasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia. KTI dengan tema “Pengembangan SDM Indonesia untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Digital” ini menerima 37 naskah dari peserta.
Panitia menyerahkan 37 naskah artikel kepada tiga dewan juri yang menyeleksi menjadi 20 naskah untuk dipresentasikan. Naskah 11 halaman Sabam Parjuangan akhirnya lolos hingga ditentukan oleh juri menjadi juara ketiga pada Kamis, (24/10/19).
Atas raihan tersebut, Sabam – biasa dia disapa – berhak menerima hadiah uang pembinaan Rp3 juta. Naskahnya juga dipublikasikan dalam jurnal masyarakat telematika Indonesia bersama 20 naskah lainnya.
Sabam berharap naskah artikelnya dapat menjadi referensi bagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru dalam menyediakan program keahlian bisnis digital untuk sekolah vokasi (SMK). “Sehingga ke depan sumber daya manusia Indonesia siap menjadi pelaku bisnis digital dan dampaknya ekonomi digital Indonesia tumbuh,” kata dia.
Kampus IIB Darmajaya, lanjut dia, sudah diizinkan menyelenggarakan program studi Bisnis Digital untuk tingkat sarjana dan menjadi pionir di Provinsi Lampung. “Salah satu learning outcomenya adalah menjadi pionir penyedia lulusan sesuai dengan Era Revolusi Industri 4.0,” tuturnya.
Rektor IIB Darmajaya, Dr. (Can) Ir. Firmansyah YA, M.B.A., M.Sc., mengapresiasi atas prestasi yang diraih pengajar IIB Darmajaya. “Menulis merupakan kewajiban akademisi selain mengajar di kampus sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi. Prestasi yang diraih oleh Sabam Parjuangan juga diharapkan dapat diikuti oleh dosen lainnya untuk berkompetisi menulis baik karya tulis ilmiah, jurnal ataupun buku,” ungkapnya.
Dia berharap kemenangan yang diperoleh tidak menjadikannya cepat puas untuk menghasilkan naskah artikel lebih baik lagi. “Terus mengembangkan apa yang telah diperoleh sehingga dapat menjadi nomor satu dan jangan pernah berhenti untuk menulis serta menelurkan prestasi-prestasi lainnya,” tutupnya. (**)

 1,488 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.