Dra.Yulisa Triginayu, MM : Jangan Salah Memaknai Hari Ibu

TULANG BAWANG BARAT

Tulangbawang Barat,lampungvisual.com-

Momentum hari ibu kiranya bisa dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi kaum perempuan di Kabupaten Tulangbawang Barat dan diharapkan semua perempuan harus bisa maju serta  mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan berkualitas. Demikian diungkapkan politisi PDI Perjuangan Tulangbawang Barat Dra.Yulisa Triginayu,MM melalui akun WhatsApp pribadinya, Sabtu (22/12/2018).

Menurut Trigin setiap tanggal 22 Desember masyarakat Indonesia selalu merayakan Hari Ibu, berbagai ucapan dan ungkapan tentang Ibu ramai menghiasi dan diperbincangkan di media. Namun apakah kaum perempuan dan kaum ibu sendiri sudah memahami maknanya, sejarahnya terhadap hari mulia untuk seorang Ibu? Dirinya pun berharap, jangan sampai ada pergeseran makna manakala kaum ibu berganti dengan sebutan “Emak-emak”.

“Tetapi apakah kaum perempuan dan kaum ibu sendiri sudah memahami maknanya, sejarahnya terhadap hari mulia untuk seorang Ibu?Jangan sampai ada pergeseran makna manakala kaum ibu berganti dengan nama “Emak-emak,”ungkapnya.

Ia menambahkan, Hari Ibu di Indonesia berbeda makna dan sejarahnya dibanding dengan Mother’s Day di negara-negara barat. Kalau Mother’s Day memiliki makna ” Kasih sayang Ibu dan Anak”, sedangkan Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember memiliki arti yang sangat dalam seiring dengan sejarah kelahirannya. Sebagai tonggak sejarah perjuangan perempuan Indonesia mencapai kemerdekaan, menumbuhkan rasa kebangsaan, hingga perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak-haknya dan kehidupan yang layak. Pada tahun 1959 Presiden Soekarno  menetapkan Hari Ibu tanggal 22 Desember melalui Keppres Nomor 316 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Baca Juga:  Operasi Aman Nusa Polres Tulang Bawang Barat Bagikan masker

“Penetapan tersebut berdasarkan tanggal pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta. Kongres ini merupakan wujud nyata semangat perjuangan yang timbul setelah adanya.peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di dalam Kongres I tersebut berkumpulah 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra untuk menyatukan pikiran dan semangat juang terhadap hak-hak perempuan dan nasibnya, mulai dari isu perempuan dalam pembangunan bangsa, perdagangan anak dan kaum perempuan, kesehatan ibu dan anak hingga pernikahan diusia dini,”kata Trigin.

Ia menuturkan, dalam kongres tersebut selanjutnya lahirlah sebuah organisasi yang bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPI), dan berubah menjadi Perserikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII) tahun 1929. Lantas apa relevansinya memperingati Hari Ibu pada masa kini?

“Ibu adalah lambang surga yang terlihat di dunia, bahkan salah satu hadist menyebutkan “Bahwa surga berada ditelapak kaki ibu”, hal tersebut menunjukan bahwa masa depan suatu bangsa sebagian terletak pada kaum perempuan, yang berarti masa depan suatu negara ditentukan oleh langkah kaki ibu. Sangat jelas bahwa peran seorang ibu merupakan pondasi karakter anak dalam pendidikannya dan akhlaknya. Lantas peran apa yang dapat diberikan seorang ibu untuk bangsa dan negaranya…!

Masih menurut alumni IKIP Budi Utomo Malang ini dengan melakukan pekerjaan penuh tanggung jawab sesuai bidang garapnya, bukan hanya ranah formal saja, namun kerja-kerja informal yang dapat mendukung keluarga, berperan aktif dalam berbagai kegiatan di masyarakat dengan dedikasi, motivasi dan konsistensi bahwa perempuan harus lebih memiliki nilai dan makna positif dengan tidak meninggalkan kodratnya sebagai ibu.

Baca Juga:  Muhyani Anggota Honorer Satpol PP TBB Kecewa Belum Menerima Gaji 

Maka, pada momen hari ibu tahun 2018 wanita ramah ini mengajak kaum perempuan untuk  melihat kembali berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan di semua bidang pembangunan. Hal ini dilakukan dengan harapan agar semua perempuan bisa menjadi motor penggerak dan motor perubahan bagi bangsa ini.

“Selaras dengan visi pembangunan daerah untuk mewujudkan masyarakat Tulangbawang Barat yang berkeadilan dibawah bingkai Nenemo. Jika para ibu mau dan mampu berperan nyata bersama Pemda menggunakan sumber daya yang ada, saya optimis daerah ini akan maju pesat,”ungkap Wakil Ketua Komisi B DPRD Tubaba ini..

Wanita yang aktif di berbagai organisasi ini meminta para wanita bisa menjadi figur panutan yang cerdas, adaptif, kreatif  sekaligus produktif dalam membentuk kepribadian anak-anaknya. Karena itu seorang ibu harus mampu membentuk karakter bagi anak-anaknya.” Anak ibarat kertas putih tergantung bagaimana kita akan menulis dan mewarnai kertas tersebut. Begitu juga anak kita, lingkungan keluarga merupakan pondasi pokok dalam pembentukan karakter seorang anak,”ujarnya alumni pasca sarjana Universitas Saburai (S2)

Selain itu, jebolan pasca sarjana Universitas Saburai (S2) ini juga berpesan kepada kaum perempuan di Bumi Ragem Sai Mangi Wawai ini agar menempatkan tupoksinya sebagai jati diri seorang perempuan yang sesungguhnya. Karena maju mundurnya suatu bangsa menurut dia, perempuan merupakan salah satu penentunya. Jika perempuannya rusak moralnya, maka akan rusak juga moral suatu bangsa.” Kaum perempuan itu memiliki sifat yang unik, dan kelembutan seorang perempuan akan mampu menyejukkan suasana, begitu juga perangai kasar perempuan akan berdampak malapetaka bagi lingkungan keluarga, maka hati –hati menjadi perempuan,”ungkapnya.

Baca Juga:  Polres Tubaba Gelar apel Pasukan Operasi Lilin Krakatau Tahun 2021

Selain itu, menyikapi hiruk pikuk di tahun politik ini caleg incumbent PDI Perjuangan Dapil 4 ini juga berharap, kaum perempuan mampu menjadi penyejuk jika terjadi situasi memanasnya suhu politik. Salah satu cara peran perempuan dalam menciptakan situasi aman, sejuk dan kondusif di tahun politik ini adalah menghindari membuat atau menyebarkan informasi hoax.” Saya meminta kepada kaum perempuan jika terjadi situasi memanas jangan ditambah panas, namun padamkanlah api yang membara itu dengan cara mencermati informasi jangan mudah percaya terlebih ngeshare informasi yang belum jelas,”pungkasnya.

Penulis   : Gati Susanto

Editor : Basri

 1,209 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.