Eva Dwiana Optimis Januari PTM Menyeluruh

BANDAR LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG (LV) – Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana memantau penerapan protokol kesehatan (prokes), saat pelaksanan pembelajaran tatap muka (PTM) di 5 SMP Negeri dan 1 SD Negeri di Bandar Lampung.

Eva Dwiana menilai prokes yang digelar disetiap sekolah sudah sesuai peraturan pemerintah. Yang mana telah menerapkan jaga jarak antar bangku murid juga penyekatan, peraturan memakai masker pada siswa dan guru, penyediaan fasilitas cuci tangan disetiap kelas dan pembatasan ruang belajar 50%.

“Hasil pantaunya semua sudah memakai protokol kesehatan. Juga Bunda berdialog dengan anak-anak perihal tatap muka ini dan responsnya luar biasa, mereka senang sekali,” kata Bunda Eva di SMP Negeri 4 Bandar Lampung, Selasa (19/10/2021).

Baca Juga:  HUT ke-77 RI, UKM Artala Darmajaya akan Kibarkan Merah Putih di Gunung Pesagi

Eva menghimbau kepada pihak sekolah untuk terus bekerjasama yang baik dan kompak menaati prokes. Khsusnya, satgas milenial sekolah untuk terus memantau prokes agar pelaksanaan PTM dapat terus ditingkatkan.

“Bunda sampaikan kepada kepala sekolah tolong perhatikan anak-anak. Selain itu kepada siswa kelas 9 yang menjadi Satgas Covid-19 agar bisa menghimbau adik-adiknya bahkan kepada guru yang tidak prokes. Nah ini kerjasama yang baik,” imbau dia.

Dengan disiplin protokol kesehatan yang terus ditingkatkan, Eva berharap Desember 2021 Bandar Lampung memasuki zona aman level 1. Sehingga awal tahun 2022 bisa melaksanakan tatap muka secara normal.

Baca Juga:  Ali Darmawan Hanura Lampung: Selamat Terpilih, Ketua Hanura Sumut El Adrian Shah

“Harapan kita Januari bisa tatap muka dari kelas 7, 8 dan 9 SMP. Dan SD dari kelas 6 sampai kelas 1. Juga mengguyur TK dan Paud. Tapi yang penting saat ini kita sehat dulu,” jelasnya.

Maka, Bunda Eva meminta kepada masyarakat yang belum melakukan vaksinasi untuk segera mendatangi puskesmas setempat, atau berkoordinasi dengan RT setempat untuk segera mendapatkan imunisasi Covid-19.

“Bagi yang belum di vaksin, ayo di vaksin. Bunda mulai “dor to dor”, siapa yang nggak mau divaksin kita datangi dan kita berikan arahan bahwa vaksin ini penting. Jangan mendengarkan Hoax. Karena vaksin ini untuk imun,” pungkasnya. (ang)

 1,931 kali dilihat

Tagged