Fitri Chaniago, nyatakan Mundur dari Pengurus LPA Tubaba

Fitri Chaniago, nyatakan Mundur dari Pengurus LPA Tubaba
TULANG BAWANG BARAT

LAMPUNGVISUAL.COM-Beredarnya pemberitaan diberbagai media terkait kepengurusan LPA Tubaba yang terkesan carut-marut dan cucuk cabut dalam struktur kepengurusan menuai protes berbagai pihak. Setelah pengurus lama merasa gerah terkait diterbitkannya SK baru beberapa waktu lalu, ini justreu datang dari pengurus LPA yang baru.

Protes tersebut dilakukan akibat minimnya keterbukaan lembaga pindungan anak (LPA) Tubaba dengan pengurus serta anggota lainnya. Karena dalam menangani berbagai kasus perlindungan anak terkesan tertutup, hal ini menimbulkan pecah kongsi antar sesama pengurus.

Harapan masyarakat kepada lembaga sosial yang bergerak pada perlindungan anak dan perempuan, yang seharusnya membantu dan bermanfaat bagi korban tindak kekerasan tanpa imbalan apapun terkesan isapan jempol belaka,

Baca Juga:  Meski Harga Emas Stabil, Tetap Sepi Pembeli

Akibatnya terjadi perpecahan terjadi  ditubuh LPA lantaran beberapa anggota kecewa terhadap kinerja ketua yang terkadang tidak ada kordinasi dengan anggota lain dalam menangani berbagai kasus dan mengambil kebijakan.

Salah satunya seketaris LPA Tubaba Fitri Chaniago akhirnya mengundurkan diri dan keluar dari kepengurusan LPA,  menurut Fitri dirinya enggan menanggung malu  setelah mengetahui bahwa dalam mengurai permasalahan tindak pelecehan seksual justru menerima imbalan.

Baca Juga:  Kepalo Tiyuh Heri Santo Programkan Pembuatan E-KTP Secara Cepat Tanpa Dipungut Biaya

“Sebagi salah satu pengurus LPA saya mengundurkan diri” ungkpapnya singkat, Selasa(09-05-2017).

“Terkait dana yang dberikan oleh pelaku pencabulan sexual, di Margodadi saya tidak tahu menahu. Silakan konfirmasi ke ketua LPA, karena beliau tidak pernah membahas tentang itu Jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan LPA tidak ada lagi hubungannya dengan saya lagi”paparnya,

Harapannya ketua LPA akan mengklarifikasi semua isue yang menimpa LPA demi kebaikan dan kedepannya agar tidak ada lagi kejadian serupa yang membuat nama lembaga tersebut justru terkesan membela yang bayar bukan membela yang benar, dan  bukan berdasarkan kemanusiaan harapnya. (Agus)

Baca Juga:  Membangun Harapan diperbatasan Tubaba

 

 684 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.