Jakarta, (LV)
Era Industri 4.0 kian membutuhkan lulusan siap kerja, hal ini menuntut seluruh lulusan sekolah hingga perguruan tinggi harus mempersiapkan diri untuk mampu menguasai sejumlah kompetensi, seperti pengetahuan bisnis, kemampuan berbahasa asing, pengetahuan digital hingga soft skill.
Tanpa kompetensi tersebut, lulusan sekolah hingga perguruan tinggi berpotensi sulit bersaing di tengah ketatnya persaingan mencari kerja saat ini. Minimnya penguasaan kompetensi tersebut menjadi pemicu banyak jumlah pengangguran di Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang tertinggi angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan data terbaru BPS mencatat pada Agustus 2021 angka pengangguran di SMK mencapai 11,13%. Angka ini lebih rendah dibanding Agustus 2020 yang mencapai 13,55% dan juga dibanding Februari 2021 yang mencapai 11,45%. Angka tersebut menjadi angka paling tinggi jika dibandingkan dengan tamatan jenjang pendidikan lainnya.