Gubernur Arinal Ajak Perbankan Rapatkan Barisan Bangun Sinergitas Sukseskan Program Kartu Petani Berjaya

PROV LAMPUNG

Bandar lampung: lampung visual com-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak seluruh unsur perbankan di Provinsi Lampung merapatkan barisan membangun sinergitas menyukseskan Program Kartu Petani Berajaya (PKPB)

Hal itu diungkapkan Gubernur dalam Rapat Koordinasi Sinergitas Pelayanan Perbankan dengan Progran Kartu Petani Berjaya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kamis ( 12/12/2019).

Rakor ini diikuti Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiharto Setyawan, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung Indra Krisna, Ketua pelaksana PKPB M. Yusuf Sulfarano Barusman dan seluruh OPD dan stakeholder terkait, termasuk Direktur Bank Lampung, Pimpinan Cabang PT. Bank Negara Indonesia, Branch manager PT. Bank Tabungan Negara ( Persero ) Tbk. Provinsi Lampung. Juga, Area Head Manager Bank Mandiri dan Pimpinan Bank Rakyat Provinsi Lampung.

Menurut Gubernur, selama ini petani masih sulit mendapatkan akses permodalan melalui kredit usaha rakyat.
“Ini disebabkan oleh minimnya informasi mengenai petani sebagai calon debitur dalam Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) dan tidak tersedianya agunan tambahan sebagai salah satu syarat penyaluran KUR, dan hari ini saya harapkan kita semua menemukan solusi terrhadap hal ini,” ujar Gubernur Arinal.

Baca Juga:  Sekertaris Daerah ikuti FGD Optimalisasi Penanganan Permasalahan Warisan Dunia yang Terancam Bahaya

Pada kesempatan itu, Gubernur memberi arahan perlunya sinergitas yang dibangun dengan kalangan Perbankan terutama dalam hal sinergitas sistem masing-masing bank yang mendukung terlaksananya Program KPB untuk layanan e-money dan e-payment.

Selain itu, strategi penggunaan link dan QRIS dalam penetrasi literasi dan inkuisi pada tingkat petani. Juga, validasi data alokasi KUR di masing-masing bank dari Provinsi sampai kepada layanan terakhir, alokasi data KUR sektor pertanian di seluruh bank dan CSR bank. Semua diharapkan dapat dialokasikan untuk pemberdayaan petani.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiharto Setyawan menyampaikan informasi dari sektor pertanian yang menurun dari tahun ke tahun dari data pertanian terakhir 28% perindustrian 19 %, perdagangan 12%. Namun dilihat dari pertumbuhannya pertanian 0,65%, perdagangan 7,79%.

“Melihat data – data tersebut. PKPB akan menjadi jawaban bagi peningkatan kesejahteraan petani melalui peningkatan perekonomian petani. dalam hal ini Bank Indonesia berkepentingan terhadap suksesnya program di sektor pertanian ini karena hal tersebut langsung terkait dengan pengendalian inflasi,“ kata Budiharto.

Baca Juga:  Riana Sari Arinal Dilantik sebagai Ketua Kehormatan

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Bandar Lampung (UBL) yang juga Ketua pelaksana PKPB M. Yusuf Sulfarano Barusman menjelaskan kemiskinan Lampung 12,62% peringkat 4 Sumatra menurut BPS Maret 2019.

Komposisi penduduk miskin perkotaan 8,92% dan pedesaan 14,27%. Permasalahan petani kepemilikan lahan, modal, keterampilan teknologi, mentalitas, kebijakan, informasi pasar dan tata niaga.
Menurut Yusuf, pentingnya program KPB sebagai strategi penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis, dan terintegrasi.

Rektor UBL ini juga menekankan perkataan Gubernur Arinal. “Saya setuju dengan Pak Gubernur bahwa KUR kita fungsikan untuk ekonomi rakyat,” kata Yusuf.

Pada kesempatan tersebut Direktur Bank Lampung, Pimpinan Cabang PT. Bank Negara Indonesia, Branch manager PT. Bank Tabungan Negara ( Persero ) Tbk. Provinsi Lampung. Area Head Manager Bank Mandiri, Pimpinan Bank Rakyat Indonesia menyatakan kesiapannya bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Lampung dan menyukseskan Program Kartu Petani Berjaya.

Baca Juga:  Gubernur Arinal Berharap Lomba Utsawa Dharma Gita Tingkatkan Pembinaan Karakter Generasi Muda

Seperti diketahui Program Kartu Petani Berjaya merupakan Program unggulan untuk mendorong kesejahteraan petani di Lampung.
Caranya dengan memberikan solusi kepada petani untuk mengatasi kebutuhan sarana produksi, akses keuangan, pembinaan manajemen usaha dan teknologi, penanganan panen dan pasca panen, pemasaran hasil. Bahkan juga menyediakan jaminan sosial dan beasiswa pendidikan bagi anak petani berprestasi yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi bidang pertanian. (rlh).

 906 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.