Harga Cabai Merah di Lampura meroket tinggi

Harga Cabai Merah di Lampura meroket tinggi
LAMPUNG UTARA

Lampung Utara, lampungvisual.com
Harga bahan pokok cabai merah semakin meroket tinggi, saat ini para Pedagang di pasar Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) mulai dari Rp. 85.000 Ribu Rupiah sampai Rp. 90.000 Ribu Rupiah Perkilo untuk cabai merah.

Dwi (28), warga Kotabumi mengatakan bahwa harga cabai merah hari ini di pasar kotabumi naik terlalu tinggi dan ia juga sangat mengeluhkan terkait kenaikan harga yang melambung tinggi itu.

“Mahal banget, jadi mikir dua kali sekarang-sekarang kalau mau beli banyak-banyak,” ujarnya.

Baca Juga:  Program TMMD ke 105 membantu pemerintah percepatan pembangunan di Lampura

Menurut dia, harga cabai merah sebelumnya hanya sekitar Rp 40.000 sampai Rp 60.000 per kilogram. Namun, kini harganya melambung tinggi mencapai Rp. 90.000.

“Saya berharap kepada pemerintah kepada Dinas terkait segera turun ambil tindakan, agar bisa stabilkan harga bahan pokok yang sudah naik drastis 100 persen,” kata dia.

Thami warga Rejosari mengeluhkan hal yang sama soal kenaikan harga cabai merah yang luar biasa hingga mencapai Rp. 80.000 Ribu Rupiah Perkilo nya.

“Asli pada naik semua. Cabe sudah Rp. 80.000 perkilo nya pagi ini. Untuk dipasar sentral sudah tembus Rp. 80.000 harganya pagi ini, ntah kalau dipasar pagi sudah berapa, sudah naik habis itu langka,” keluhnya.

Baca Juga:  Tingkatkan Profesionalisme, Polres Lampung Utara Gelar Penyuluhan Hukum

Sementara, Narti salah satu pedagang di pasar pagi kotabumi mengungkapkan kenaikan harga cabai merah itu memang cukup signifikan hari ini.

“Harga cabai merah memang lagi naik sekarang, dari sananya kosong. Ini aja kemarin saya menjual diangka Rp. 60.000 namun sekarang sudah diangka Rp. 90.000 perkilo,” kata dia, saat diwawancarai media ini, Senin (30/10/2023)

Ketika Kepala Dinas Perdagangan Hendri dikonfirmasi melalui pesan singkat What’s up soal kenaikan harga cabai merah nomor beliau dalam keadaan belum aktip.

Baca Juga:  Pemerintah Desa dan karang taruna Gedung Nyapah lakukan penggalang dana

(Andrian Folta)