Bandar Lampung-
Tiap 1 Oktober, berlandaskan penetapan Organisasi Kopi Internasional, atau International Coffee Organization/ICO, praktis sejak 2015 masyarakat dunia diharu biru satu kali 24 jam perayaan International Coffee Day, atau Hari Kopi Sedunia.
Pengingat, jika 2018 lalu di Indonesia berlangsung di tengah duka negeri pascabencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Kota Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Hari Kopi tahun ini, tepat pada Kamis (1/10/2020) ini, lebih buruk, di tengah pagebluk. Saat termasuk, para pelaku utama dari hulu hingga hilir perkopian Tanah Air, air matanya jatuh mengalir, penghidupannya terdampak terpuruk.
Imbas ganas pandemi global bencana nonalam, COVID-19.
Pages: 1 2