Jokowi Pulang, Harapan Relawan Pasca Tsunami Terbentang

LAMPUNG SELATAN

Lampung Selatan,lampungvisual.com

Pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung lokasi terdampak terparah bencana tsunami pasca erupsi Gunung Anak Krakatau Selat Sunda 22 Desember 2018, di Desa Kunjir dan Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, serta posko pengungsian warga penyintas tsunami di Lapangan Tenis Indoor, Kalianda, Lampung Selatan, Rabu (2/1/2019), kemarin, sejumlah relawan kemanusiaan yang bersiaga membantu warga pengungsi turut mengungkapkan harapannya.

Harapan agar percepatan pemulihan situasi baik rekonstruksi fisik maupun sosial sama dahsyat dengan ikatan solidaritas terbangun pascabencana, sesuai nomenklatur UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, disoroti oleh Sekretaris BaraJP Lampung dr Relly Reagan.

“Makin ke sini, praktik kesiapsiagaan tanggap darurat, juga mitigasi bencana dan penanggulangan bencana kita makin baik menurut saya. Tinggal kita ini, konsisten apa enggak,” cetus dia, saat ikut mengikuti kegiatan Presiden bersama Ketua Badjo Lampung Gebes Sutikno dan sekretaris We Love Jokowi (WLJ) Lampung, Warsito.

Baca Juga:  IIB Darmajaya Berikan Pengabdian Peningkatan Daya Saing UMKM di Lampung Selatan

Relawan medis yang aktif terjun ke lokasi bencana seperti di NTB, dan Palu, Sigi, Donggala, Sulawesi Tengah ini memisalkan, para korban tsunami Banten-Lampung sejauh ini tertangani dengan baik.

“Korban jiwa teradministrasi baik, akte kematian dan asuransinya terurus segera. Trauma healing jaln terus. Tadi (kemarin, Red), Presiden udah tegasin warga Desa Kunjir dan Way Muli akan langsung direlokasi, diamini Gubernur dan Bupati juga. Mungkin (warga) Sebesi atau Sebuku juga mau saya rasa. Karena pesisir Rajabasa ini medannya agak beda kata Menteri PUPR juga. Ini soal waktu,” imbuh Reagan, mendampingi Ketua BaraJP Lampung Yogie T Wardana.

Sisi lain, walau masih ada kekurangan sana-sini, penanganan pengungsi oleh sinergi pemda bersama instrumen negara, relawan kemanusiaan siaga bencana dan masyarakat sadar bencana, secara prinsipil dinilai relatif memadai.

Baca Juga:  Tony-Antoni Nomor Urut 2, Untuk Pilkada Lampung Selatan

“Klasterisasi penanganan teknis korban dan pengungsi, terus back up gerak cepat aparat TNI-Polri dan para relawan, membantu semua pihak menutup celah pintu human error dalam masa tanggap darurat. Saya cermati itu. Itu solusi bagi keluh kesah pengungsi termasuk kaum ibu, ibu hamil, anak-anak di tenda-tenda posko pengungsian yang kami dapati,” kata Ketua Relawan Bela Jokowi (BeJo) Lampung Marlinda Jaya, didampingi Ketua BeJo Lamsel, Daliman.

Terpisah, pengarah teknis Posko Donasi Kemanusiaan Darmapala Peduli Ary Meizari Alfian, berharap kesatuan basis data pascatsunami terus dikedepankan demi kesatuan gerak langkah pemulihan.

“Kami ingin prestasi data ‘banyak jendela satu pintu’ ini dipertahankan. Berapa jumlah korban jiwa, luka, hilang, kerugian materi, jumlah bantuan, total tersalur, bentuk penanganan dan rekonstruksi, semua, agar jadi materi kurikulum rakyat juga, terus belajar menanggulangi bencana secara mandiri,” jelas Ary, didampingi koordinator posko, Muzzamil.

Baca Juga:  Bupati Lampung Selatan "Sambut Baik dan Dukung Pembangunan Megaproyek BHC"

Pascakunjungan presiden, terangkum harap agar kerja-kerja operasional penanggulangan bencana makin cepat, efektif, terpadu, dan mencirikan tradisi kesiapsiagaan tanggap darurat bencana disusul rekonstruksi infrastruktur ramah bencana dan rehabilitasi sosial yang kian paripurna. “Aamiin,” tanggap Ketua Pospera Lampung Marsat Jaya.

Diketahui, masa tanggap darurat bencana tsunami Lampung telah diperpanjang hingga 5 Januari ini oleh Pemprov Lampung.

Sumber    : red/mzl

Editor      : GS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.