Awaluddin melanjutkan, kebutuhan listrik di Sulawesi diprediksi akan terus meningkat seiring pertumbuhan industri di wilayah tersebut, khususnya untuk industri smelter. Kebutuhan listrik untuk fasilitas smelter di Sulawesi diproyeksikan lebih dari 6.000 MVA.
PLN pun memastikan pasokan listrik pada sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) siap memenuhi setiap permintaan listrik. Saat ini sistem Sulbagsel memiliki daya mampu sebesar 2.019 Mega Watt (MW). Dengan beban puncak sebesar 1.435 MW, sistem ini masih memiliki cadangan daya sebesar 584 MW.
“PLN sangat siap untuk melayani kebutuhan listrik bagi investor di 3 provinsi, khususnya bagi industri smelter,” ujar Awaluddin.
PLN juga sudah memiliki produk Renewable Energy Certificate (REC) bagi pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan dan diakui secara internasional.
Produk ini merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam pembelian serta mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan yang sudah ada di Indonesia. (HM)