Bandar Lampung (LV) – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Wahrul Fauzi Silalahi meresmikan bantuan alat pengering jagung berkapasitas 20 ton. Bantuan itu untuk Kelompok Tani Budi Lestari, di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan.
Dalam pidatonya, pria yang dikenal sebagai ‘Pengacara Rakyat’ itu menyampaikan, petani memiliki posisi strategis dalam negara. Oleh karena itu, perhatian dan dukungan harus terus diberikan.
“Alhamdulillah, hari ini telah kita resmikan bantuan alat pengering jagung, dengan kapasitas 20 ton kepada Kelompok Tani Budi Lestari. Ini salah satu bentuk support dan perhatian kita kepada petani,” Kata Wahrul Fauzi Silalahi, Sabtu, 13/2/2021.
Mantan Direktur LBH Bandar Lampung itu berpesan, agar bantuan tersebut dirawat dan dijaga sebaik mungkin, demi kemajuan Kelompok Tani Budi Lestari.
“Alat ini bukan milik ketua maupun perorangan, ini milik kolektif. Semoga dengan adanya alat ini bisa meningkatkan pendapatan, khususnya bagi Kelompok Tani Budi Lestari. Saya juga mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan dalam situasi Pandemi Covid-19,” Ujar Wahrul, melalui keterangan tertulisnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala KUPT Pertanian Kecamatan Palas Tarmizi mengatakan, kondisi saat ini terjadi kelangkaan pupuk.
“Saat ini distribusi pupuk dikurangi karena anggaran dialokasikan untuk menangani Covid-19. Hal ini didasarkan pada SK menteri Pertanian,” Kata Tarmizi.
Untuk itu, Tarmizi mengajak kepada semua petani agar bergabung ke kelompok tani dan terdaftar dalam sistem e-RDKK.
“Agar semua petani mendapatkan pupuk subsidi, maka wajib untuk masuk ke kelompok tani dan terdaftar dalam sistem. Kalau tidak terdaftar tidak akan mendapatkan pupuk subsidi,” Ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Sari yang hadir pada kegiatan itu mengucapkan terimakasih atas pemberian alat pengering jagung kepada warganya.
“Tentu ini menjadi nikmat tersendiri bagi kami warga Desa Tanjung Sari. Saya ucapkan terimakasih atas perhatian Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung,” Tukasnya.(ang)
