Bandar Lampung, (LV)-
Ketua Umum Berantas Narkotika dan Maksiat Republik Indonesia (BNM RI) Fauzi Malanda Raden Bayang,turut berduka cita dan prihatin atas meninggal nya siswa Bintara Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Lampung Bernama Adven Pratama yang berasal dari Kabupaten Nias Selatan.
Fauzi Malanda, selain saat ini sebagai Ketua Umum Organisasi Penggiat Narkoba dan Maksiat, Beliau juga pernah terlibat dan tergabung dalam rekrutmen anggota polri dari tamtama, bintara dan akpol sejak tahun 2006 sd 2015 sebagai pengawas eksternal.
Jadi Fauzi Malanda banyak tahu apa yang harus dilakukan oleh institusi yang menjadi Standar operasional prosedur, baik panitia penerimaan maupun di SPN itu sendiri.
Menurut Fauzi Meninggal nya Adven Pratama Siswa Calon Bintara yang baru Mengikuti Pendidikan kurang lebih tiga Minggu itu, perlu kejelasan yang sejelas jelas nya.
“Jika Meninggal nya akibat kelelahan mengapa hanya Adven yang korban, namun jika kelelahan akibat ada nya suatu penyakit, ini perlu ditelusuri lebih lanjut, mengapa jika ada penyakit yang berbahaya tetap diluluskan kesehatan nya oleh panitia,”ujar Fauzi Selasa (22/08/2023.
Lebih lanjut Fauzi mengatakan, Adven mendaftar di Polda Lampung tapi kedua orang tuanya di Nias, ini perlu kita ketahui bahwa yang dapat mendaftar adalah warga telah berdomisili 1 atau 2 tahun di provinsi tempat domisili.
“Berdasarkan keterangan keluarga bahwa Adven dan didasari hasil Autopsi RS ADAM MALIK Medan adanya luka luka tidak wajar, ini perlu diselidiki lebih serius jika terbukti, adanya penganiayaan maka pelaku harus dihukum berat dan diberhentikan dari institusi polri serta diajukan pidana umum nya.” Tegas Fauzi.
Fauzi akan Mengikuti perkembangan penelusuran masalah kematian ini sampai dinyatakan bahwa apakah ada penganiayaan atau karena kelelahan, selamat jalan Adven Pratama. (*)
