Konsevasi Badak TNWK Perluas Lahan Penangkaran

LAMPUNG TIMUR

Lampung Timur (LV) Taman penangkaran Badak Taman Nasional Way Kambas mulai melakukan perluasan lahan untuk menjamin kelangsungan hidup tujuh ekor badak,  termasuk satu di dalamnya,  yang baru dikembalikan dari penangkaran di Amerika serikat waktu lalu. 

Pebangunan sarana penangkaran badak itu di biaya oleh Yayasan Badan Indonesia (Yabi) yang mendapat kucuran anggaran 10.8 miliar,  melalui SRS, dan Non APBD maupun PBN. “Laham yang seharunya adalah 5000 Ha,  Untuk badak yang ada saat ini baru 100 ha,  dan akan ditambah areal 250 Ha,  dengan pembangunan talud,  dan gorong gorong,  serta pembatas, ” kata Direktur Ekselutif YABI Widodo,  didampingi Kurnia, Kasi Pos Waykanan Arifin,  dan Kepala Taman Nasioanl Waykambas,  Subakir MH dan Staf saat menerima silahturahmi Forum Wartawan Online (Fortaline) Lampung,  di kantor Pos SRS Badak Sumatera,  Rabu (19/7).

Baca Juga:  Kodim 0429/Lamtim Terima Tim Asnik Denpal II/3 Bandar Lampung

Sementara untuk pakan, kata Widodo,  selain disiapkan pakan pada zona lahan konservasi, juga berasal  dari tanaman produksi beli dari masyarakat. “Satu tahun ada anggaran Rp2 miliar,  termasuk untuk pakan.  Ada 250 jenis pohon liana, dan  perdu. 80 persen tanaman itu juga disukai oleh satwa lain, jadi sering kali tanaman itu juga dimakan satwa lain,  tapi kita terus dalam proses pemenuhan stok pakan itu, ” katanya

Subaqir menambahkan konservasi badak di TNWK adalah satu satunya Konservasi badak yang berhasil berkembang biak di Asia,  dan di dunia. TNWK juga kini menjadi sentral pelatihan dokter hewan di Indonesia.

Baca Juga:  Hadiri Musrenbangdes, Ini Pesan Babinsa Koramil 02/WB

“TNWK itu dikelilingi berbatasan dengan 37 desa 11 kecamatan, dan tanpa petambah. Terdapat mitra 220 orang masyarakat binaan,  223 PNS 60 pawang,  65 gajah jinak. Anggran untuk pakan gajah betupa snack,  Rp1,3 miliar pertahun,  dan itu dikelola pihak ketiga melalui koperasi untuk minimal korupsi. TNWK hanya pengawasan,” kata Baqir.

Menurut Baqir, TNWK kini dilengkapi rumah sakit Gajah terbesar di Asia Tenggara,  yerdapat lima mamalia,  yaitu Gajah,  Harimau,  Badak,  Tapir,  dan Beruang, selain binatang khas lainnya. “Persoalan yang menonjol adalah perburuan,  dan kita terus tingkatkan pengamanan mengatasi perburuan.  Selama satu tahun ini sudah delapan perkara kita majukan pengadilan,  terkait pelanggaran kawasan hutan dan perburuan satwa liar, ” katanya. (KR)

 745 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.