LPA Lampung Audiensi Ke Lamban Kuning

BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung: Lampung visual.com-
Pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Lampung melakukan audiensi ke Lamban Kuning – Bandar Lampung disambut dengan hangat oleh Irjen. Pol. DR. H. Ike Edwin, S.IK., S.H., M.H. M.M. beserta keluarga Aida Sofina (istri) dan Muhammad Gusti Saibatin (anak sulung) Sabtu malam 7 Desember 2019.

Pengurus LPA Provinsi Lampung yang ikut serta dalam audiensi tersebut berjumlah 10 orang yaitu Ariyanto Wertha (Ketua Umum), Wahyu Widiyatmiko (Sekretaris Umum), Lea Triani Octora (Ketua Bidang Pendanaan), Kasiyono (Ketua Bidang Seni & Budaya), Riky H (Ketua Bidan Infokom), Ady Suryanto (Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan), Ahnad Rifiudin (Seksi Bidang Pendidikan dan Kesenian), Dinar Ambarsari (Bidang Hukum), Tria Maulina (Anggota Bid. Hukum) dan Ahmad Apriliandi Passa (Ketua LPA Kota Bandar Lampung).

Maksud dari kedatangan pengurus LPA Provinsi Lampung adalah meminta saran dan masukan kepada Ibu Ida Safina selaku salah satu Dewan Konsultatif LPA Provinsi Lampung dan Dang Ike (panggilan akrab Ike Edwin) sebagai Dewan Penasehat Komnas Perlindungan Anak.

Hal yang dibahas dalam pertemuan yang penuh keakraban tersebut antara lain:
1. Perkenalan sebagian Pengurus LPA Provinsi Lampung yang hadir.
2. Rencana Pengiriman Delegasi Anak pada kegiatan Konferensi Anak Indonesia (KAI) yang diselenggarakan di Deli Serdang – Sumatera Utara tanggal 16 sd. 19 Desember 2019.
3. Rencana Program kerja LPA Provinsi Lampung Tahun 2020.

Baca Juga:  Pemerhati Olahraga Lampung Donny Irawan : Tindakan Tegas Kejaksaan Momentum kebangkitan Olahraga Lampung

Lanjutnya lagi “Hasil yang didapatkan KAI dari pemikiran anak Indonesia harus menjadi rujukan bagi pemimpin negara agar mengambil langkah yang tepat. Ditambahkan lagi, bila perlu hasil dari Kongres Anak Indonesia dibuatkan prasasti dan dipublikasikan secara luas sehingga viral, menggema dan KAI menjadi besar ke depan.”

Dang Ike dan istri menyambut baik tentang rencana Kegiatan KAI yang akan dilaksanakan dan akan ikut serta dalam acara tersebut bersama anak sulungnya (Gusti) sebagai peserta KAI. Dang Ike menyampaikan “Keprihatinannya terhadap apa yang kini terjadi di negara ini kegaduhan, keributan, moral anak bangsa, oleh sebab itu dibutuhkan rekonsiliasi nasional, agar negara ini dapat berbenah – anak-anak dapat mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya dan pemimpin negara agar menjadi contoh teladan yang baik untuk anak-anak sebagai penerima tongkat estafet bangsa ke depan,” ujarnya.

Disampaikannya pula “Saat ini seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, ‘Negara sedang darurat narkoba’ saat ini Provinsi Lampung telah menjadi Provinsi ke-3 di Indonesia dengan prevalensi tertinggi narkoba oleh sebab itu narkoba perlu menjadi topik yang dikuatkan dalam KAI oleh Delegasi Anak Lampung, selain itu korupsi juga patut menjadi topik yang diangkat agar anak-anak tidak menderita di masa mendatang oleh narkoba dan korupsi,” tegasnya.

Baca Juga:  Bersama Gugus Tugas Peltu Usep Sopwan Melakukan Pengawasan

Hasil yang didapatkan KAI dari pemikiran anak Indonesia harus menjadi rujukan bagi pemimpin negara agar mengambil langkah yang tepat. Bila perlu hasil dari Kongres Anak Indonesia dibuatkan prasasti dan dipublikasikan secara luas sehingga viral, menggema dan KAI menjadi besar ke depan.

“Dimungkinkan setelah Kongres Anak Indonesia diselenggarakan, perwakilan 1 pasang anak Indonesia dari 34 provinsi di Indonesia dapat menemui Presiden RI pada Akhir Tahun 2019 atau awal Tahun 2020.”

Dibahas pula diskusi hangat oleh Ariyanto Wetha dan Ibu Aida yaitu tentang Gawai (gadget) dan games online yang disatu sisi merupakan kecanggihan teknologi yang tetap harus diikuti anak untuk kemajuan dan pengetahuannya, namun disisi lain juga berdampak seperti di Jawa Barat 200 juta anak terdampak terhadap gawai dan game online sehingga menimbulkan kecanduan dan indra tubuh dan juga mental anak. Oleh sebab itu perlu disikapi dengan bijak oleh orang tua, guru dan pemerintah agar berperan aktif dalam melakukan pengawasan.

Diakhir diskusi disepakati untuk persiapan KAI terlebih dahulu anak dapat diberi pembekalan dan Ibu Aida mempersilakan Lamban Kuning untuk dapat dipergunakan untuk pembekalan anak tentang budaya dan kesenian Lampung serta persiapan KAI terlebih dahulu anak dapat diberi pembekalan dan Ibu Aida mempersilakan Lamban Kuning untuk dapat dipergunakan untuk pembekalan anak tentang budaya dan kesenian Lampung serta persiapan materi kongres lainnya.

Baca Juga:  Persiapan Pemprov Hadapi HUT RI Ke-73 Sudah 90%

Dibahas rencana misi LPA Lampung sebagai tuan rumah KAI 2020, kemudian rencana pembuatan film iklan layanan masyarakat dari LPA Provinsi Lampung dan Kegiatan ‘Festival Anak Lampung Berjaya’ yang melibatkan 15 Kota/Kabupaten di Provinsi Lampung yang bahasannya akan dibahas lebih lanjut di kesempatan mendatang.

Ariyanto Wertha di akhir penutupnya menyampaikan terimakasih atas penerimaan, saran dan masukan untuk LPA Provinsi Lampung dari Dang Ike sekeluarga. Harapannya LPA lebih berkembang dan bergema ke depan.
Penulis: (Ap).
Editor: Basri

 1,403 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.