Lamongan – Membajak Sawah dengan sistem Tradisional telah dlilakukan oleh petani desa Tebluru Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Menurut para petani, membajak dengan sistem tradisional menancap dan membalikkan tanah lebih dalam dibandingkan dengan menggunakan bajak mesin.
Melihat alasan dari petani ini, Prada Nova akhirnya membuktikannya dengan turun langsung melihat hasil bajakan serta memegang kendali bajak Tradisional tersebut. Apalagi d persawahan ini masih sering ditemukan batu, sehingga sangat berbahaya bila menggunakan bajak mesin. Mungkin banyak alasan bagi petani desa Tebluru tidak mau menggunakan bajak mesin.
Untuk itu, ketika beberapa alasan yang mereka sampaikan memang benar dan kenyataan dilapangan memang seperti itu, maka Prada Nova akirnya membantu petani untuk membajak sawah agar dalam bekerja akan lebih ringan kalau dibantu.
“Membantu Petani dalam membajak dan menyirami lahan pertanian merupakan kepuasan tersendiri bagi kami. Sungguh merasa puas ketika kita berada dilahan pertanian bersama petani, melihat luasnya lahan seperti ingin ikut mengolah lahan disini. Karena cukup asik dan damai bersama petani ikut membajak serta mengolah lahan tanah agar struktur tanah berganti ke yang lebih subur,” terang Prada Nova Senin (28/9/20).
Bahkan, menurut beberapa petani Desa Tebluru, memang setiap akan melakukan kegiatan tanam, sebelumnya harus dilakukan pengolahan lahan terlebih dahulu. Ini agar tanahnya yang semula kering jika dilakukan pengolahan yang benar akan menjadi lebih subur dan sangat rata.
Untuk itu, dalam pengolahan lahan memang butuh waktu serta tenaga ekstra, tetapi semua itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kerja keras tetap mereka lakukan.
“Alhamdulillah untuk saaat ini yang membuat petani bahagia masalah air sudah tercukupi sejak adanya Pipanisasi,” pungkasnya.(*)
419 kali dilihat