Masyarakat Jangan Percaya Isu Telur Palsu

BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung, lampungvisual.com-

Beredarnya isu di media sosial kiriman video telur palsu ternyata hanya hoax alias berita yang tak berdasar, masyarakat diminta jangan mudah percaya dengan isu tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Lampung, Ir. Dessy Desmaniar Romas, saat dikonfirmasi, Senin (19/3/2018) pagi.

“Sudah diklarifikasi soal isu telur palsu tersebut ke Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Institut Pertanian Bogor, dan sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa membuat kulit telur ayam dan isinya,” kata Ir. Dessy Desmaniar Romas, MM.

Menurut Dessy, telur palsu yang belakangan heboh di media sosial tersebut merupakan telur yang mendekati kadaluarsa.

“Telur yang berumur lama menyebabkan putih telur menjadi relatif lebih encer dan kuning telur yang lebih lunak karena kekentalannya menurun.” Imbuh Dessy.

Baca Juga:  Dukung Program Safari Ramadhan BUMN 2024, PT PNM Bagi-Bagi 1.000 Paket Sembako Murah di Lampung

Soal lapisan putih yang disebut berbahan plastik pada isu telur palsu tersebut, Dessy mengatakan bahwa kulit telur lapisan terluar setelah cangkang itu adalah membran pelindung.

“Membran kulit telur yang disebut-sebut sebagai plastik itu sebenarnya normal, sebagai lapisan yang melindungi isi telur, dan sebenarnya ada dua lapis, yakni bagian luar setelah cangkang telur dan bagian dalam melindungi kuning telur.” Papar Dessy.

Sementara itu terpisah saat dihubungi lampungvisual.com, senin (19/3/2018) sore, Jenny Soelistiani, Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Petelur Nasional Wilayah Lampung, mengatakan sangat prihatin dengan beredarnya info-info yang menyesatkan masyarakat dari pihak- pihak yang tidak paham dan tidak bertanggung jawab.

“Tidak ada keuntungan sedikit pun kalaupun ada yang bisa membuat telor palsu. Mengapa? Karena harga telor sangat murah satu butir hanya Rp.1000 maksimal Rp.1500. Berapa biaya untuk membuat telor palsu yang hampir sama dengan telor asli? Sesuatu yang tidak masuk akal adanya isu telur palsu tersebut.” tegasnya.

Baca Juga:  Fakultas Ilmu Komputer IIB Darmajaya Kerjasama Tri Darma dengan SMK IT Al Hidayah

Jenny menghimbau agar masyarakat jangan mudah percaya dengan berita hoax, dan diperlukan edukasi yang benar dari institusi pendidikan, dinas peternakan dan asosiasi peternak untuk menangkal berita hoax serupa.

“Masyarakat tidak perlu cemas, karena telur yang beredar adalah asli dengan berbagai variasi warna kulit telur, kuning telur, dan kekentalan albuminnya karena perbedaan usia ayam, perbedaan komposisi pakan, dan lamanya telor disimpan.” Imbuhnya.

Jenny menambahkan bahwa sejauh ini para peternak ayam petelur belum terpengaruh dengan adanya isu tersebut, akan tetapi justru masyarakat yang dirugikan. Telur sebagai sumber protein terbaik dan termurah yang dibutuhkan masyarakat justru diisukan palsu.

Baca Juga:  PPKM Darurat Diterapkan Lapas Perempuan Bandar Lampung Istighosah

“Telur di tempat sejuk atau kulkas bisa bertahan sebulan bahkan dua bulan. Kalau di suhu ruangan daerah dingin bisa 3 minggu. Di daerah panas 2 minggu. Penurunan kualitas telur lewat dari masa kadaluarsanya terlihat dari albumin telur yang lebih encer dan warna lebih kusam. Telur juga akan busuk jika cangkang retak dan bocor, serta telur yang telah lama biasanya kuning telur juga sering menempel pada cangkang.” Pungkasnya.

Laporan: Endra Saputra

 5,547 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.