Masyarakat Karta Lestarikan Begawi Turun Duwai Cakak Pepadun

ADVERTORIAL

Tulang Bawang Barat, (LV)-Begawi turun duwai cakak pepadun merupakan prosesi upacara adat Lampung pepadun di kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) dalam rangka penobatan gelar suttan warga masyarakat adat marga Buay Bulan Udik yang berhimpun empat desa adat yakni desa Karta, Gunung Katun Tanjungan, Gunung Katun Malay dan Gedung Ratu.masih terus dijaga kelestarian dan keluhuran budayanya.

Begawi cakak pepadun merupakan prosesi pengambilan gelar adat tertinggi di lingkungan masyarakat adat Lampung Pepadun Tubaba yakni gelar Suttan (St.) yang dalam rangkaian kegiatan upacara adatnya wajib melakukan salah satu sesi acara ” Cangget Agung” yang dilaksanakan pada malam hari (semalam suntuk) yang melibatkan seluruh Mulei menganai makai (Bujang gadis memakai pakaian adat lengkap) yang mewakili Pepadun suku (kesatuan masyarakat adat berdasaran keturunan).

Baca Juga:  Tasyakuran Bupati dan Wakil Bupati Lampura Hadirkan Ustadz Syakirun

Diketahui bahwa Tiyuh/Desa Karta memiliki 66 pepadun suku yang dalam kegiatan Cangget Agung wajib menurunkan Muli Menganai Makai di Sesat Agung (Balai Adat) tempat kegiatan cangget berlangsung, kewajiban tersebut merupakan bentuk tanggung jawab adat bagi penyimbang pepadun suku (pimpinan pepadun) dalam hal memberikan dukungan sekaligus tanggung jawab moral bersama atas penyelenggaraan kegiatan upacara adat tersebut.

Mayor Jenderal  TNI Purn. Adang Sonjaya dalam sebuah kesempatan bersama Lampungvisual.com mengatakan bahwa Cangget Agung adalah Kulminasi demokrasi masyarakat adat Lampung Pepadun Tubaba, dari perspektif pandangnya saat menyaksikan langsung kegiatan cangget agung di Tiyuh Karta beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga:  Bupati Lamteng Gencar Tangani Covid 19

“Filosofi yang mendasar pada acara Cangget Agung adalah Ada kepatuhan, tanggung jawab bersama, musyawarah mufakat, penghormatan atas keluhuran budaya dan kebanggaan atas identitas diri orang lampung pepadun Tulang Bawang Barat,” tuturnya.

Sebagai orang lampung,wajib bangga dengan khasanah budaya warisan leluhurnya, yang harus dijaga dan dilestarikan, karena menurutnya Budaya lampung tidak dimiliki bangsa lain di dunia.

Nurdin Sahrajo salah satu tokoh adat yang ada di Tiyuh Karta mengatakan bahwa kegiatan Begawi masih menjadi kegiatan adat di Karta yang terus dilaksanakan, hal ini menjadi kebanggaan masyarakat adat di Karta dan dalam Marga Buai Bulan Udik.

Baca Juga:  Video: Disbunnak Lampung Sidak Pasar Dan Supermarket

” Kami masih melaksanakan kegiatan adat begawi di Karta, yang merupakan warisan budaya leluhur yang harus kita lestarikan dan dijaga, saya berharap generasi muda dapat mewarisi budaya ini sebagai identitas orang lampung pepadun Tulang Bawang Barat,”pungkasnya.

Laporan   :  Sanur
Editor    :  Basri subur.

 3,569 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.