Denpasar-Bali, lampungvisual.com-
Dipandu oleh pramuwisata berparas cantik, anggun dan cerdas, rombongan Tour Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) mengelilingi sejumlah lokasi destinasi wisata yang ada di provinsi Bali. Para jurnalis yang berasal dari daerah yang berjuluk ragem sai mangi wawai ini terkesima menikmati indahnya panorama destinasi wisata kota Bali.
Mereka bukan saja mengagumi indahnya alam terbuka yang penuh dengan pemandangan nan indah. Namun keramahan dan adat budaya yang ada di sana juga menjadi pemandangan tersendiri bagi wisatawan ini.“Pantainya indah, ombaknya ramah, seramah masyarakatnya,”ungkap Direktur lampung visual.com,Basri Subur, MS.
Wanita berparas cantik saat memandu rombongan kuli tinta asal Tubaba ini sembari menceritakan kearifan budaya yang ada di Bali, termasuk sekilas sejarah berdirinya Pura Tanah Lot. “Pura ini konon menurut sejarah dibangun pada abad ke-XV oleh Maha Rsi Dang Hyang Nirartha dari pulau Jawa, hingga kini Pura tersebut selalu digunakan warga untuk melakukan ritual upacara agama dan budaya,” cetus Ketut Sri sang pemandu wisata, Selasa (12/02/2019).
Dengan keramahan dan senyum manisnya wanita ini mengantarkan para jurnalis mengunjungi destinasi wisata yang merupakan icon bangunan di pulau Bali. Destinasi wisata yang mereka kunjungi antara lain Pura Tanah Lot, Pura Ulun Danu, Pura Uluwatu, Tol diatas laut, Jimbaran pantai Kuta dan pantai Legian.
Mbok Sri sapaan akrab pemandu wisata yang lemah lembut ini menambahkan, di tempat tersebut terdapat goa Tirta Tawar atau Goa air tawar. Disebut goa air tawar karena di dalam goa yang terletak di pinggir pantai dan berposisi di bawah laut itu, terdapat sumber air tawar yang menurut kepercayaan masyarakat Bali air tersebut mengandung hal mistis yang baik.
Setelah mengelilingi berbagai tempat wisata dan menyaksikan adat budaya, Direktur PT.GLOBAL MEDIA LAMPUNG VISUAL Penerbit Media Cyber lampungvisual.com, pria yang akrab disapa wakyeng ini, merasa mendapatkan serapan ilmu dan wawasan baru, yang belum ia miliki. Mereka memperoleh berbagai bidang sendi kehidupan termasuk kreativitas warga dalam mengembangkan ekonomi kreatif.
Di Dalam benaknya Basri berfikir, sepulangnya dari Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, rombongan Tour anggota PWI Tulang Bawang Barat dapat mengadopsi semua edukasi yang ada di kota bali. Terutama dalam pengembangan ekonomi kreatif. Dan nantinya dapat menjadi motor penggerak kewirausahaan, kerukunan, keserasian dan keramahan masyarakat.” Setiap benda yang jatuh, pasti ada yang memungutnya,” pepatah ini yang akan diterapkan rombongan tour anggota PWI Tubaba.
Segudang pengetahuan baru yang mereka dapatkan dari Kuta Bali akan diterapkan. Ibarat mendapatkan sebongkah berlian yang jatuh dari nirwana, yang tentu akan digunakan untuk perhiasan berharga. Sehingga harapannya akan mempercantik bumi Tubaba, termasuk menambah inspirasi bagi jurnalis yang ada di kabupaten tulang bawang barat.(Red).
24,753 kali dilihat
