Mengidap Epilepsi dan Tuna Wicara, Karim Ditemukan Tewas Tercebur di Sumur

DAERAH

Cilacap – Mengidap penyakit epilepsi dan tuna wicara, Karim (68 tahun), warga RT 005 RW 001Dusun Karangkemiri, Desa Karangkemiri Kecamatan Jeruklegi ditemukan tewas mengambang di sumur umum milik warga Dusun Karangkemiri, Desa Karangkemiri Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jumat (22/1/21).

Korban pertama kali diketemukan oleh Mangil (56 tahun) warga RT 06/01 Desa Karangkemiri pada pukul 07.00 WIB ketika sehabis buang air besar dirinya hendak menimba air di sumur umum dan dijumpainya ada sesosok mayat yang mengapung di dalam sumur. Olehnya kejadian tersebut dilaporkannya kepada Yatiman (49 tahun) selaku perangkat desa setempat. Selanjutnya, bersama sama warga sekitar mengangkat korban dari dalam sumur.

Baca Juga:  Dinyatakan Sembuh, 9 Orang Warga Desa Karangjati Yang Isolasi Mandiri di Perbolehkan Pulang

Ketika diangkat dari dalam sumur dan dilakukan penolongan pertama, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” tutur Yatiman.

Selanjutnya korban dibawa ke rumahnya dan pihak perangkat desa selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada Aparat TNI Koramil 02/Jeruklegi dan Kepolisian Polsek Jeruklegi.

Nadam (70 tahun) yang juga merupakan kakak korban menuturkan, keberadaan adiknya tersebut hilang sejak Kamis (21/1/21) sekira pukul 17.30 WIB. Dia berusaha mencari adiknya di lingkungan sekitar namun tidak diketemukan. Karena waktu sudah sore, pencarian dilakukan keesokan harinya. Saat diketemukan, adik saya ternyata sudah meninggal dunia,” ucapnya terbata bata.

Baca Juga:  Wagub Chusnunia Menerima Audiensi Walikota Bandar Lampung Jelang Anniversary APEKSI Ke-22

Sementara itu, menurut analisa dari Team Medis Puskesmas Jeruklegi II yang di pimpin drg. Pustika Sari, korban meninggal dikarenakan tenggelam atau tercebur ke sumur yang dimungkinkan sebelumnya penyakit epilepsinya kambuh. Saat dilakukan cek dan visum di badan korban terdapat luka robek di pelipis kiri korban sedalam 5 cm dikarenakan benturan.

“Tidak ditemukan tanda tanda kekerasan, berdasarkan fakta yang ditemukan dari pemeriksaan, korban meninggal karena gagal nafas dan penyakit epilepsi bukan karena tindak kekerasan,” ungkapnya.(Urip)