Bandar Lampung (LV) —
Salah satu kabar baik, menggembirakan hati menabik, pembikin iman imun kita menaik, kali ini kami ajak pembaca jejak digitalkan sembahan jibaku kemanusiaan luhur nan apik, dari organisasi komunitas berbasis etnis berskala nasional fokus lini kerelawanan-kedermawanan sosial dan tumbuh kembang budaya sejak didirikan medio 1998 silam, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
Khususnya di Bumi Ruwa Jurai Lampung, PSMTI Lampung yang kini dinakhodai oleh pengusaha Christian Chandra, tercatat satu komunitas sipil yang berada di garis depan aksi kepedulian sosial sejak mula pandemi COVID-19 merangsek jebol gawang sistem kesehatan daerah Lampung, Maret 2020.
Terbaru, PSMTI Lampung mendonasikan 500 karung beras ukuran 5 kg bagi para pendonor darah konvalesen, disalurkan melalui dan diterima secara simbolis oleh Kepala Unit Transfusi Darah Center (UTDC) Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandarlampung, dr HM Aditya MBiomed, di Bandarlampung. Dokter Aditya, semringah.
Sebelumnya, bersama IDI Bandarlampung, Chandra Supermarket, dan distributor Kraft Lampung, PSMTI Lampung juga berdonasi bingkisan bagi para tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Imanuel, Sukarame, Bandarlampung, pada 31 Juli 2021 lalu.
“Pengiriman sedikit bingkisan untuk para nakes di RS Imanuel oleh PSMTI Provinsi Lampung, IDI Kota Bandarlampung, Chandra Supermarket, dan distributor Kraft. @fight_for_covid_lampung,” tulis Yunesko St, aktivis PSMTI Lampung, di media sosialnya.
Sebelumnya juga, Ketua PSMTI Lampung Christian Chandra, ditemani para pengurus diantaranya politisi perempuan Mungliana, menyerahkan simbolis donasi 10 ribu paket sembako gratis bagi warga terdampak PPKM di Lampung, disalurkan melalui dan diterima gembira oleh Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Polisi Hendro Sugiatno beserta jajaran di Siger Lounge, Mapolda Lampung, Bandarlampung, Kamis (22/7/2021).
Satu poin menyentuh nurani, meskipun kita tahu sama sekali tak bermaksud merendah, nun pidato Christian Chandra saat sambutan konferensi pers bersama Kapolda, kaya hati.”Sepuluh ribu paket yang kami berikan ini belumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung,” bilang dia.
“Kami sendiri dari staf dan anggota PSMTI sangat susah mendistribusikan bantuan ini (ulah situasi serba terbatas serba dibatasi selama masa PPKM, red) pada masyarakat Lampung. Kami bersyukur dengan ini Polda Lampung mau bantu alirkan bantuan sosial ini ke masyarakat Lampung,” tutur Christian.
Penelusuran, kedermawanan sosial juga senantiasa Christian tunjukkan dalam setiap urusan yang berbau “peduli dan berbagi”. Jiwa sosiopreneur Christian terasah bukti.
Sadar sosial, dia tak pernah absen berdonasi pribadi dalam setiap kegiatan bakti sosial membantu saudara-saudara kita sebangsa dan se-Tanah Air di Lampung, yang berkala ditaja ormas Pejuang Bravo Lima Lampung, pimpinan pengusaha properti yang kini juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung, Ary Meizari Alfian.
Berketepatan, Ary mendapuk Christian jadi salah satu anggota Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Daerah Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung 2020-2025 bersama kompatriotnya Ketua PSMTI Bandarlampung Rusli Taslim.
Kini, Christian juga salah satu calon anggota Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo Lampung 2021-2026.
Penyelia informasi, seperti pernah diinfokan pemilik kursus bahasa Mandarin Han Yuan, Sekretaris PSMTI Lampung yang jua dikenal pelaksana sukarelawan Konsulat Tiongkok di Sumatera, Steven Cheng, PSMTI per periodik juga merealisasikan program pendidikan dan kebudayaan berupa pengiriman 500 pelajar/mahasiswa winter camp dan summer camp, bagian kerja sama pertukaran mahasiswa, beasiswa, studi budaya Indonesia-Tiongkok, rutin kurun enam tahun terakhir.
Dalam perspektif sosiologi, sekadar ilustrasi jibaku kemanusiaan yang dilakoni sepenuh hati PSMTI Lampung –Christian didalamnya, tepat kiranya disemat bersesuaian dan sama sebangun dengan pinta tauladan, pentingnya aksi/eksekusi filantropi diwujudkan dengan perilaku dermawan dan kecintaan pada sesama umat manusia, kini deras dikenal: kedermawanan sosial, sebagai modal sosial menanggulangi dampak pandemi COVID-19.
Sekaligus, bagian alat uji sahih yang secara seloroh dapat pula kita sebut “tanpa perlu gelar perkara”, praktik baik demi tegak lurus lestari kegotongroyongan sosial warisan leluhur bangsa, sebagaimana embrionik dan “me-ruh” lelakonnya dalam salah satu bagian tradisi nilai dasar kesatuan falsafah adat Lampung ‘Piil Pesenggiri’, satu modalitas sosial terbesar tak terbayar, Sakai Sambayan.
Ya, seperti yang pernah akademisi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila), Dr Bartoven Vivit Nurdin, tulis di Lampung Post, 13 April 2020, Sakai Sambayan notabene merupakan core culture, ciri khas masyarakat Indonesia dan kearifan lokal yang ada dan berkembang dalam masyarakat Indonesia.
Di sini, di bumi kopi Robusta kualitas terbaik tumbuh subur, di bumi tertanam liar herbal bagian pencegah/tetapi imunitas COVID-19: daun Sungkai, di bumi yang berbasis riset tokoh masyarakat adat Lampung Irjenpol Purn Ike Edwin, berdiam sedikitnya 32 etnis Nusantara yang subsisten –saling hidup rukun dan damai: Bumi Lampung.
Terima kasih, nerima nihan, kamsia, PSMTI Lampung. Salam Tangguh, Salam Solidaritas! [YP/Muzzamil]
902 kali dilihat
