Mereka Yang Turut Kehilangan, Atas Berpulangnya Subki Elyas Harun

(Papan karangan bunga ucapan belasungkawa atas wafatnya mantan Wagub Lampung Subki Elyas Harun dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di samping pintu rumah duka, Jl Kacapiring 4, Pahoman, Kedamaian Bandarlampung, Sabtu (11/7/2020) pagi. | Muzzamil)
BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung, lampungvisual.com-
Cuaca cerah. Jalan Kacapiring, Kelurahan Pahoman, Kedamaian, Bandarlampung, Sabtu (11/7/2020) pagi, mendadak sempit disesaki puluhan mobil terparkir. Juga, dijubeli jejeran rapi puluhan karangan bunga ucapan belasungkawa.

Ratusan pentakziah mendatangi rumah duka almarhum eks Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Subki Elyas Harun bin Elyas Harun, yang wafat Jum’at (10/7/2020) malam, pukul 21.40 WIB di RSUD Abdul Moeloek Tanjungkarang Bandarlampung.

Rumah bersejarah bernomor 4 itulah saksi terakhir penghormatan terakhir kepada Wagub Lampung 1980-1988 dan 1988-1990 itu, dari kerabat dan sejawat yang bergelombang hadir, Sabtu dini hari hingga saat berita ini naik siar.

Pantauan di lokasi, sejumlah petinggi nampak berdatangan. Setelah politisi PAN Irfan Nuranda Djafar CES pukul 09.02 WIB, dua menit kemudian hadir Sekprov Lampung Fahrizal Darminto beserta istri.

(Mulyono, pensiunan PNS, mantan sopir pribadi almarhum Subki Elyas Harun 16 tahun (1985-2001): “Orangnya ya sangat baik lah. Orangnya gak pernah marah dia itu. Humoris, ya. Gak pernah marah sama sekali orang itu.” | Muzzamil)

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan istri, Riana Sari Arinal, menyusul. Saat keduanya tiba, jarum jam menunjukkan tepat pukul 09.11 WIB. Juga nampak, mantan Wagub Bachtiar Basri.

Beruntung, berkat petunjuk seseorang, redaksi berhasil menjumpai Mulyono, seorang pensiunan PNS, mantan sopir pribadi almarhum selama 16 tahun lamanya, kurun 1985-2001.

Ingatan pria paruh baya ini pun masih tajam diburu berondong tanya kesan mendalam berikut kenangan terindah selama mengabdi bersama almarhum.

“Yang paling berkesan ya, orangnya ya sangat baik lah. Orangnya gak pernah marah dia itu. Humoris, ya. Gak pernah marah sama sekali orang itu. Orangnya diem,” ujar Pak Mul, sapaannya, saat diwawancarai di pekarangan kosong seberang rumah duka, pukul 09.07.

Sembari sesekali menghisap sigaret, dengan masker mengalung lehernya, ingatan Pak Mul merona.

“Ya kan saya lama juga ikut dia, enam belas tahun. Dari tahun 85, sampai 2001 saya baru balik ke kantor (kembali bertugas sebagai PNS, red),” imbuhnya.

Ditanya apakah almarhum juga kadang menyetir sendiri mobilnya, Pak Mul menepis. Ternyata, Pak Mul juga bukan sopir tunggal.

Baca Juga:  Jelang arus balik mudik lebaran, Personel Kodim 0410/KBL turut bantu laksanakan pengamanan di wilahaynya

“(Almarhum) gak bisa (nyetir) Pak, selalu sama driver. (kalau sopirnya) Ada satu lagi, Pak Suhasa, cuman gak ada orangnya disini sih, udah pindah sih gak tau dimana tempat tinggalnya.”

Terkait jasa baik almarhum, Pak Mul berulang menyebut sosok mantan anggota DPR/MPR 1992-1997 dan 1997-1999 itu, “sangat baik”.

“Jasanya ya, karena selama saya ikut itu belum pernah kena marah ama dia. Orangnya sangat baik sekali sih, orang itu. Belum pernah namanya (saya) kena marah sama orang itu. Orangnya sangat baik dia itu orangnya,” aku dia.

Sekitar pukul 11.03 WIB, perwakilan keluarga suami Hajjah Erminah, ayah tiga anak dan kakek tujuh cucu itu secara resmi menyerahkan jenazah mendiang kepada Pemprov Lampung, dalam upacara pelepasan.

Sejurus, “Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, dengan ini kami menerima jenazah almarhum Drs Haji Subki Elyas Harun bin Haji Elyas Harun yang akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Jalan Perwira, Rajabasa, Bandarlampung,” sahut cepat Sekprov Lampung Fahrizal Darminto, pembina upacara, saat prosesi penyerahan.

Ratusan pasang mata turut sembab. Andai dapat bicara, pun halnya papan bunga ucapan duka cita yang berdiri saling menghadap.

Di paling kanan depan pintu gerbang rumah, berdiri papan ucapan duka dari Gubernur Arinal. Dari Wagub Lampung Chusnunia Chalim di paling kiri.

Lainnya, nampak dari Sekprov Fahrizal Darminto, Walikota Bandarlampung Herman HN, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Dubes RI untuk Kroasia Sjachroedin ZP, Rycko Menoza SZP, Partai Golkar Lampung, paslonkada Way Kanan Juprius-Rina Marlina.

Juga dari Rektor dan Ketua Program Studi Program Pasca Sarjana USBRJ (Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai) Henni Kusumastuti, dan Dr Aprianis.

Diketahui, hingga akhir hayatnya, “Papi” Subki masih tercatat sebagai Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Saburai, pengampu PTS rintisan sejak 1977 itu.

Mengenang mendiang, Ketua TP PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal, mengunggah foto lama almarhum saat tengah berpidato pada acara resepsi pernikahan Riana dengan sang pujaan hati, Arinal Djunaidi, medio 1988 silam.

Baca Juga:  Persiapan Deklarasi UM Lampung sebagai Entrepreneur Kampus

Riana memanggil karib almarhum, Amijo. Baginya, Riana mengaku sudah seperti ayahandanya sendiri. “Semoga almarhum husnul khotimah,” ia takzim.

“Beliau seperti ayah saya sendiri. Terakhir bertemu ketika saya memberi kuliah umum di Universitas Saburai, 1 tahun lalu. Beliau menyambut kedatangan saya, saya mencium tangannya. Dan beliau mencium kening saya ,” aku hijabers alumnus Fakultas Hukum Unila ini mengenang.

Riana melanjutkan. “Saya merasakan ada kebanggaan beliau terhadap saya. Dan saya melihat beliau seperti sosok ayah saya.”

Memungkasi, Riana Sari bertawakal. “Semua kuasa Allah SWT. Kehidupan ini rahasia Allah SWT. Selamat jalan Miajo,” ucapnya.

Penelusuran di platform aplikasi pesan singkat dan jejaring media sosial pada Jum’at malam hingga Sabtu siang, beberapa tokoh ikut berbelasungkawa.

Antara lain, mantan Ketua Kadinda dan Ketua Partai Golkar Lampung M Alzier Dianis Thabrani, tokoh adat Lampung Mawardi R Harirama, Ketua IKA (Ikatan Keluarga Alumni) FH Unila Abdullah Fadri Auly, dan Rektor IIB Darmajaya yang juga Ketua Aptisi Lampung Dr Cand Firmansyah Yunialfi Alfian MBA.

Lalu, Ketua Yayasan Global Surya dan Yayasan Mitra Indonesia Dr Andi Surya, Bendahara Partai Demokrat Lampung Yandri Nazir, serta Zuli Hendriyanto, Ketua Himpunan Pemuda Lampung (Himpala) — paguyuban sosial kaum muda “ulun” Lampung di Jakarta.

Per obituari, mendiang Subki yang lahir di Blambangan Umpu, Way Kanan, 23 Mei 1937, sebelum muhibah studi
ke SMP Pendidikan Angkatan Muda Budi Utomo, Jakarta, terlebih dulu sekolah di SMP Kotabumi, Lampung Utara, usai tamat Sekolah Rakyat/SR Blambangan, Way Umpu, Way Kanan.

Dia pun mengenyam jalur pendidikan menengah atasnya di dua almamater sekaligus. Yakni, di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Bogor, Jawa Barat, dan Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri 11 Jakarta.

Membanggakan, “anak desa” seperti dia lukiskan dalam buku otobiografi berjudul Perjalanan Hidup Anak Desa tersebut, bisa membahagiakan orang tua dan keluarganya dengan sukses sandang status sarjana ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Baca Juga:  Gelar Apel Kesiapan Pengamanan, Polresta Bandar Lampung Himbau Malam Takbiran Tak Ada Pawai

Karakter kepemimpinan, kecakapan adaptasi lingkungan yang belakangan jadi modalitas kiprah karir birokrasi eks Karo Perekonomian, Kadispenda Provinsi Lampung, Pjs Bupati Lampung Selatan dan Lampung Tengah, Asisten II Setwilda, hingga Sekwilda Tingkat I Lampung era kepemimpinan Gubernur Lampung ke-3, R Sutiyoso (1973-1978) ini pun terasah saat aktif di organisasi mahasiswa intra dan ekstrakampus.

Dia tercatat pernah jadi Kepala Seksi Pendidikan HMI Komisariat UGM, selain jadi Komisaris Tingkat FE UGM.

Masih menjabat Sekwilda Tingkat I Lampung era Gubernur ke-4 Yasir Hadibroto (1978-1980), Subki yang pernah pengurus Keluarga Mahasiswa Sumatera Selatan (KMSS) Cabang Lampung, ketua Keluarga Pelajar Lampung, dosen merangkap Wakil Dekan Universitas Sriwijaya Cabang Lampung sekaligus ketua presidium (kelak cikal bakal Unila), melaju.

Mengisi kekosongan, dia naik emban sebagai wakil gubernur mendampingi Gubernur Yasir paruh tempo periode, 1980-1983, dan periode kedua Yasir, 1983-1988.

Dan masih bertahan juga setengah periode sebagai wagub, era Gubernur ke-5 Poedjono Pranyoto, 1988-1990.

Sebagai orang nomor dua di Lampung, nama mendiang berada di balik sukses sejumlah proyek pembangunan fisik.

Seperti pada pembangunan Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Unila, Bank Bukopin, GOR Saburai, Stadion Pahoman, Islamic Center Rajabasa, dan jalan nasional non tol Jl Soekarno-Hatta (By Pass) Bakauheni-Panjang-Natar-Sukarame.

Dia juga yang merancang proposal pemekaran wilayah kabupaten/kota di Lampung. Nama dia juga meletak harum dalam sejarah Bank Lampung. Subki berjasa membidani kelahiran Bank Pembangunan Daerah Lampung.

Sebelumnya, Lampungvisual.com telah mewartakan, berdasarkan keterangan kerabat almarhum, bekas Ketua PRD Lampung periode 2000-2001 Anwar Syarifuddin, mendiang telah menjalani perawatan intensif di RSUDAM Tanjungkarang akibat gangguan kesehatan sejak tengah Juni 2020.

Sekali lagi, selamat jalan Papi Subki. Di pemakaman keluarga Jalan Perwira, Rajabasa, Bandarlampung, semayam engkau disana. Jejak karya dan jejak abdimu abadi. [red/Muzzamil]

 700 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.