P2O Indonesia Gandeng Pemkab Pesawaran Ujicoba Demplot Pupuk Organik

P2O Indonesia Gandeng Pemkab Pesawaran Ujicoba Demplot Pupuk Organik.
PESAWARAN

PESAWARAN, lampungvisual.com —

Bawa kabar baik ditengah kebutuhan ketersediaan alternatif pupuk nonkimia bagi rakyat agraria khususnya di Lampung, Distributor Area Sumatera PT Khansa Citra Buana, produsen pupuk organik P2O yang berbasis di Sukabumi, Jawa Barat, resmi menggandeng Pemerintah Kabupaten Pesawaran menaja program ujicoba demplot pupuk organik P2O, dipusatkan perdana di Desa Bagelen, Kecamatan Gedongtataan, Selasa 9 Maret 2021.

Distributor P2O Lampung Ary Meizari Alfian didampingi oleh Arif Budiman, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran Kesuma Dewangsa, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Pesawaran Marzuki, Kadistan Pesawaran Anca Martha Utama didampingi para staf, kelompok tani serta aparatur desa setempat, hadir menandai ujicoba perdana aplikasi pemupukan media tanam padi di dua hektar areal persawahan warga tani desa subur itu.

Sekkab Pesawaran Kesuma Dewangsa lugas menyebut pupuk organik ramah lingkungan. Ary Meizari Alfian dalam keterangan lisannya menjelaskan, berangkat dari empati terhadap aspirasi rakyat petani/pedesaan menghadapi fluktuasi ketersediaan pupuk masuk waktu pemupukan tiba, pihaknya menghadirkan pupuk organik P2O sebagai bagian solusi.

Baca Juga:  Polres Pesawaran sosialisasi Operasi Keselamatan Krakatau

“Persoalan stok pupuk menipis saat petani lagi butuh-butuhnya, aspek kejenuhan lahan produksi maupun budidaya pertanian lahan basah atau kering, perkebunan, peternakan dan perikanan, perlunya alternatif solusi sekaligus bantu petani, pekebun, peternak, pembudidaya, dan pemerintah daerah dalam atasi kebutuhan itu coba kami jawab dengan penyediaan pupuk organik P2O ini,” ujar dia.

Setengah promosi, Ary menyebut nilai lebih pupuk organik yang pada banyak studi kasus skala produksi tanam/budidaya di berbagai daerah, mampu mengatasi kejenuhan dan meningkatkan kualitas unsur hara tanah.

Selain, klaim Ary, secara output kualitas dan kuantitas volume, serta harga keekonomian hasil produksi tanamannya jauh lebih baik, lebih banyak, lebih menjanjikan, dibanding dengan penanaman memakai pupuk kimia.

Baca Juga:  Dendi Terima Kunjungan Danyon7 Brigif 4 Mar/BS Piabung

“Setelah ujicoba pemupukan P2O di lahan budidaya melon di Kebun Agrowisata Unila, saat ini perdana, kami ujicoba di Pesawaran ini, untuk padi. Kita tahu, Pesawaran salah satu sentra produksi tanaman pertanian, agrobisnis, peternakan, perkebunan, dan akuakultur prospektif di Lampung,” jelasnya.

Usai ujicoba perdana demplot padi, pihaknya akan melakukan demplot serupa komoditas tanaman cabai dan kakao setempat.

“Kedua nanti cabai dan kakao. Apalagi saya dengar kakao di sini rencana mau ditebangin semua, peremajaan ya, sebab ternyata saat ini hasil panennya sudah tak sebanding lagi dengan biaya produksi,” urai dia.

Penelusuran, P2O Indonesia yang dimotori inventor Hendrawan Amirullah, mengklaim dua produknya, dekomposer dan nutrisi P2O, sebagai pupuk organik lengkap mengandung hara mikro penunjang kebutuhan tanaman, mempercepat pertumbuhan tunas daun dan proses persemaian, memperbaiki struktur keasaman/pH tanah, menghindari penyakit gondok tanaman, membantu pengomposan lebih cepat, dan menghalau bau.

Baca Juga:  Baksos Percepatan Penurunan Stunting, Kolaborasi TP PKK Pesawaran dan Provinsi

Formulasi teknologi organik P2O, diklaim merupakan penyempurnaan teknologi pupuk cair 100 persen murni organik yang dapat diaplikasikan bagi semua tanaman pertanian holtikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan, cukup dengan satu formulasi.

Selain memproduksi dan memasarkan, P2O Indonesia juga membuka ruang konsultasi seluas-luasnya dan berkomitmen membantu pemerintah mencetak agropreneur tangguh berbasis sistem mandiri organik Nusantara. Jejaring pemasaran di Sumatera, seperti dijelaskan oleh Arif Budiman via telepon Selasa petang, telah berjalan sejak tahun 2012 silam. [red/Muzzamil]

 350 kali dilihat