Situbondo, lampungvisua.com-
Hidup di tengah masyarakat yang masih kental dengan budaya gotong-royong turut mengasah kepekaan sosial para prajurit TNI yang bertugas di lokasi TMMD reguler ke 107 di Desa Tlogosari, Kecamatan Sumber Malang, Kabupaten Situbondo.
Dinamika kehidupan desa yang dimulai dari terbit hingga terbenamnya matahari mengajarkan berbagai hal tentang makna hubungan manusia dengan alam.
Pak Deni (47) warga Desa Tlogosari, tiap pagi selalu melintasi jalan yang sedang dibangun oleh TNI dan warga.
Di punggungnya yang sudah tidak lagi tegak, ada dua ikat rumput dan ilalang segar yang sudah ditunggu kambing dan sapi peliharaannya.
Langkahnya seperti ingin dipercepat namun ragu, di depanya seorang laki-lagi tampan berbaju doreng sedang bersiap-siap memulai harinya dengan pekerjaan besar mewujudkan mimpi warga menyelesaikan jalan tembusan antar desa dan pedukuhan.
Sebentar tertegun, laki-laki yang sedari tadi ditatapnya tiba-tiba sudah berada di depanya sambil menyorongkan kedua tanganya ke arah punggung.
“Mari saya bantu mengangkat rumputnya pak,” tawar laki-laki tampan yang ternyata adalah, Serka May Yuliyanto, anggota Satgas TMMD 107 yang pagi itu sedang berada di lokasi kerja.
Serka May mengatakan, dirinya berinisiatif mengambil alih bawaan Pak Deni yang berupa dua ikat rumput karena tidak tega melihat laki laki tua tersebut berjalan patah-patah sambil memanggul beban sangat berat.
“Sebagai prajurit kita wajib menjunjung tinggi Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, bagi saya membantu rakyat adalah kewajiban kita semua, Saya melihat Pak Deni teringat dengan bapak saya dirumah,” ujarnya”. (*)
601 kali dilihat
