Pengrajin Daun Nipah Desa Limau Harapkan Perhatian

NASIONAL

Banyuasin, lampungvisual.com-

Desa Limau, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, merupakan penghasil atap daun yang tetap bertahan ratusan tahun di tengah semakin majunya teknologi pembuatan atap rumah seiring perkembangan zaman.
Keterampilan pengrajin atap daun umumnya menggunakan daun Nipah ini terus lestari secara turun-temurun di tengah masyarakat Desa Limau, khususnya kaum perempuan.
“Hampir delapan puluh persen perempuan di sini membuat atap untuk dijual, dan ada juga untuk digunakan sendiri,” kata M.Dina, Kepala Desa Limau , saat ditemui, Sabtu (26/1/2019).
M.dina Mengatakan Bahwa Pengrajin atap Nipah ini kita kerja sama dengan Bumdes dan menjadi penunjang Perekonomian Warga, Meskipun sekarang banyak rumah yang menggunakan atap modern, namun pemesanan atap daun, katanya, tetap banyak.
Pembuatan atap membutuhkan keterampilan khusus sehingga dalam sehari untuk orang Dewasa 100 – 150 per hari Sedangkan anak- anak 50 per hari, itu pun jam mereka pulang sekolah biar mereka bisa ada kegiatan jam pulang sekolah.
Pemesan atap daun Nipah tersebut tidak hanya di seputar Kabupaten Banyuasin, namun ada juga yang dari luar. Bahan baku untuk pembuatan atap sangat sulit  didapatkan karena di desa kita sendiri sudah tidak ada daun Nipah di jadi kami membeli daun Nipah dari luar kabupaten supaya bisa membuat atap.
Bahan baku pembuat atap, antara lain daun Nipah dan Bamb, kemudian bintit atau tali benang, kayu yang digunakan dari ranting pohon atau bambu, dan sebagai pengikat digunakan rotan yang didapat dari hasil hutan wilayah tersebut. “Harganya kalau yang di pasar kan sekitar  delapan ribu lima ratus rupiah,”ujarnya.
Kepala Desa Limau, M. Dina berharap pemerintah Kabupaten bisa memperhatikan para perajin nipah karena ini merupakan salah satu penunjang perekonomian masyarakat Desa dan kami minta perhatian dari pemerintah Kabupaten untuk bisa membantu pengrajin atap Nipah,” ungkapnya.
Jadi pengrajin atap Nipah ini bukan puluhan bahkan ratusan tahun yang sudah ini menjadi salah satu faktor penunjang perekonomian bagi ibu-ibu.

Baca Juga:  Singkong Rebus "Sarana" Pengakraban TNI dengan Warga di Lokasi TMMD  

Penulis : Fri

Sumber: sumajaku.com

Editor: Basri

 1,639 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.