“Kami Partai Hanura Lampung, menyarankan Pemprov Lampung, pak Gubernur Arinal Djunaidi bersama Forkopimda Plus Lampung untuk menebalkan optimisme seluruh rakyat Lampung bahwa kita dapat bangkit bersama dari keterpurukan ekonomi dan berjuang bersama memulihkannya,” kata Ali pula.
Disamping, kata tokoh masyarakat Sungkai Bunga Mayang ini lagi, diperlukan langkah untuk melipatgandakan pelibatan masif para pemimpin informal di tengah rakyat. “Untuk membersamai percepatan vaksinasi sebagai amunisi perang bubat hadapi efek berantai pandemi yang semakin hari semakin baik tertangani. Demikian,” urai Ali.
Pemimpin informal? Buru-buru menjelaskan, Ali merujuk para tokoh pemimpin komunitas sipil. “Serikat buruh/pekerja, pemuka agama, masyarakat adat/hukum adat, kaum pemuda, petani/nelayan, berbagai kelompok rentan, penyandang disabilitas, rakyat miskin kota, penggerak swadaya warga, perempuan, dan banyak lagi. Itu bro,” tutup dia.
Terpisah, pebisnis ultramikro kuliner daring Dimsum Lia-Ha, Langkapura Bandarlampung, Amalia Fitriani, bersyukur atas capaian. Alumni FIKOM Universitas Bandar Lampung (UBL) ini bilang oke juga pemerintah ikut menetapkan capaian vaksinasi dosis satu minimal sebesar 40 persen sebagai bagian assesment tambahan indikator level.
“Iya lah, biar semua semangat uber target 100 persen vaksinasi. Jangan terlena aja pokoknya, itu intinya kalo saya. Mumpung lagi makin baik gini, uber jangan sampai lepas. Kita rindu kebebasan. Pandemi ini semoga cepat Allah usaikan,” komentarnyi.