Pimpin Hanura Pesisir Barat, Yanto Arif Bertekad Perjuangkan Nelayan Naik Derajat

Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Pesisir Barat, Yanto Arif (kiri), didampingi sekretaris Ridho (tengah), dan bendahara Idwin Sopha (kanan). _ Kolase GridArt_dok_Muzzamil
Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Pesisir Barat, Yanto Arif (kiri), didampingi sekretaris Ridho Hajjat (tengah), dan bendahara Idwin Sopha (kanan). | Kolase GridArt/dok/Muzzamil
BANDAR LAMPUNG

BANDARLAMPUNG,(LV)
Bagi Yanto Arif (53), warga Dusun Tingal, Pekon (Desa) Balam, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) Lampung, momen dwipekan berselang, 24 Juli 2022 lalu, hari bersejarah.

Kelahiran Desember 1969 ini tak mengira, keputusannya pulang kampung ke Bumi Helauni Kibaghong (bermakna: indahnya kebersamaan) didorong “instruksi” ibunya yang telah berfirasat kepergiannyi ke alam baka, dan dibumbui desakan kuat bujang sulungnya, lantas sang ibu tercinta benar wafat sesuai firasat, tepat dua bulan usai kepulangan Yanto pada Oktober tahun lalu, sejak bertahun merantau selulus SMP ke pulau seberang, berujung jalan kehidupan barunya saat ini, menjadi seorang politisi.

Bahkan, eks nomaden kawasan legendaris Terminal Cililitan Kramat Jati Jakarta Timur era 1993-1997, buruh pabrik perakitan mobil dan karyawan koperasi simpan pinjam di Bekasi kurun 1997-2011, lalu alih profesi 10 warsa pewirausaha bengkel teralis dan baja ringan di bilangan Terminal Klari Karawang, Jawa Barat hingga akhirnya berpeluh ria cari nafkah dengan tekuni profesi nelayan sepulang ke Lampung tahun lalu itu tetiba muncul dengan predikat prestisius disandang, jadi pimpinan partai politik.

Ya, usai jadi yang terpilih dan dinobatkan lewat proses alot nun kilat, pada 24 Juli lalu dia menerima Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Lampung Nomor SKEP/024/DPD-HANURA/LPG/VII/2022 tentang Struktur Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Partai Hanura Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung 2020-2025.

Yanto Arif, didampingi sekretaris DPC muda usia, Ridho Hajjat, sedikit canggung saat menerima langsung SK kepengurusan, berita acara, dan pataka partai khas kuning kunyit tersebut dari Ketua DPD Partai Hanura Lampung, Ali Darmawan, ditemani sekretaris Iman Agus Kartawinata, dan wakil ketua bidang organisasi, kaderisasi dan keanggotaan sekaligus Ketua Bappilu DPD Partai Hanura Lampung.

Persisnya, di sela-sela agenda konsolidasi pemilu, Pemutakhiran Data dan Dokumen Persyaratan Pendaftaran dan Verifikasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024 Partai Hanura Lampung 2022, beberapa hari di satu sudut kota Bandarlampung, kurun 23-26 Juli 2022 lalu.

“Saya tak mau muluk-muluk, saya bertekad Partai Hanura di Kabupaten Pesisir Barat dapat ikut merebut simpati rakyat Pesisir Barat, memenangkan Pemilu 2024 baik Pileg maupun Pilpres, dan duduk di dewan periode 2024-2029,” ujar Yanto Arif saat itu.

Melanjutkan keterangannya, saat 27 menit terhubung terpisah melalui sambungan telepon pada Senin (1/8/2022) lalu, atau bertepatan hari pertama masa pendaftaran partai politik (parpol) nasional calon peserta Pemilu 2024 di kantor KPU RI, Jl Imam Bonjol 29 Menteng, Jakarta Pusat, dan parpol lokal di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam di kantor KIP Aceh di Banda Aceh, dari belahan barat Bumi Ruwa Jurai berjarak tempuh sekitar 305 km jalur darat dari kantor DPD Partai Hanura Lampung, Jl Arif Rahman Hakim 86 Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Way Halim, Bandarlampung, Yanto Arif terdengar bersemangat.

Saat, disunting info soal sosialisasi dan pemberian kartu asuransi usaha nelayan dari Program Nelayan Lampung Berjaya besutan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, yang menyasar 1.150 nelayan se-Lampung penerima bantuan premi 2022 ini.

Untuk informasi, program Kartu Asuransi Nelayan Berjaya gadangan Gubernur Arinal Djunaidi melalui Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung itu, diabdikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada nelayan mengingat risiko tinggi pekerjaannya, yang diharapkan dapat ikut beri ketenangan dan jaminan jiwa nelayan dalam keseluruhan aktivitas menangkap ikan baik di laut dan perairan umum darat.

“Wah bagus itu. Apalagi terus terang, kami rakyat di Pesisir Barat ini 80 persen lebih bermata pencaharian nelayan. Nanti kami akan cari tahu, tindak lanjuti di lapangan. Untuk sesuatu yang baik kenapa kita harus malu, bahkan kita harus aktif didalamnya. Bukan begitu?” sahut Yanto Arif kemudian.

Ketua DPC Partai Hanura keenam, setelah Plt Ketua Robin HB medio 2017, ketua ketiga periode sisa masa jabatan 2015-2020 hasil Muscab II GSG Selalaw Labuhan Jukung Krui 24 Mei 2017, pensiunan Widyaiswara LPMP Lampung, pelaku sejarah: ketua tim pemekaran kabupaten sebelum pisahkan diri dari Lampung Barat induknya, Aidin Adlan, lanjut ketua keempat periode sisa masa jabatan berdasar SK DPP Hanura SKEP/801/DPP-HANURA/VI/2018 tanggal 26 Juni 2018 tentang Reposisi Kepengurusan DPC Partai Hanura Pesibar 2015-2020, dan ketua kelima periode 2020-2025, eks anggota DPRD Pesibar 2014-2019 Holan Sudirman berdasar SK DPP Hanura 178/B.2/DPP-HANURA/VII/2020 tarikh 30 Juli 2020 ini, tak mau gegabah cepat berpuas diri.

Demi mendengar, dan mengalami sendiri besarnya animo rakyat setempat terhadap keberadaan, kehadiran partainya yang dia jumpai selama proses konsolidasi partai di 11 kecamatan di kabupaten pimpinan duet bupati visioner Dr Agus Istiqlal dan wabup egaliter Zulqoini Syarif itu, kilat dia jalankan.

“Alhamdulillah di Pesisir Barat, sudah hadir 10 PAC Partai Hanura menyambut tahapan pemilu mulai pendaftaran, verifikasi dan penetapan, pengundian dan penetapan nomor urut, serta jalan panjang tahapan pelaksanaan pemilu bagi parpol peserta Pemilu 2024 nanti. Semoga kami lolos verifikasi, dan di relung hati rakyat Pesisir Barat, kami mendapat tempat,” dia takzim.

Baca Juga:  MS Divonis Bebas, Fauzi Malanda Mendukung Jaksa Penuntut Umum

Ke-10 PAC rinci dia, yakni PAC Partai Hanura Kecamatan Lemong, Pesisir Utara, Karya Penggawa, Way Krui, Pesisir Tengah, Krui Selatan, Pesisir Selatan, Ngambur, Ngaras, dan Bangkunat.

“Tinggal satu lagi, Kecamatan Pulau Pisang. Saya penasaran betul karena ini kecamatan bersejarah. Meski cuma ada enam desa, Pekon Pasar Pulau Pisang, Labuhan, Bandar Dalam, Pekon Lok, Sukadana, Sukamarga, selain basis nelayan yang turut kami perjuangkan hak kesejahteraannya, kecamatan pulau yang bentuknya mirip pisang ini juga kampung moyang Ketua MPR almarhum Taufik Kiemas dan Ketua DPR Puan Maharani,” dia membeber alasan.

Nada bicara Yanto terdengar bergetar saat ucapkan itu. Seputar ihwal pulau seluas 64 kilometer persegi itu. Seperti, ada sesuatu yang dia tahan di ujung telepon.

Menggarisbawahi sejumlah historiografi politik Partai Hanura yang dia ketahui belakangan, seperti Hanura bukan parpol baru kemarin sore sebab telah tiga kali ikut pemilu legislatif 2009, 2014, 2019. Juga tiga kali ikut pilpres bahkan ketum pertamanya Jenderal (Purn) Wiranto pernah capres duet dengan cawapres Hary Tanoe (Win-HT) saat Hanura 17 kursi DPR pada Pilpres 2009.

Lalu, yang turut diusung saat Hanura punya 16 kursi DPR, paslon Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menang Pilpres 2014, dan paslon pejawat yang turut didukung yakni Jokowi-Ma’ruf Amin kembali menang di Pilpres 2019 meski Hanura nol kursi di DPR.

Pun halnya di Pesibar, kabupaten “bungsu” di Lampung bentukan UU Nomor 22/2012 tentang Pembentukan Daerah Otonom Baru Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung tanggal 17 November 2012 diresmikan 22 April 2013, berluas 2.889,88 km persegi alias 8,39 persen luas Lampung, beribu kota di Krui, kota tua berdiri ratusan tahun silam di Teluk Stabas, per administratif diatur Perda Pesibar 8/2017 terdiri 11 kecamatan, 116 pekon, dan 2 kelurahan ini.

“Pesisir Barat ini surga wisata pak. Kata orang sini surga healing tipis-tipis. Haha. Tengok saja, menghadap Samudera Hindia, garis pantainya 210 kilo, dikelilingi lebat hutan hujan tropis TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, red), belum bentang alamnya. Negeri Para Saibatin dan Ulama, kekayaan alamnya harum hingga luar (negeri) sana. Surfing apalagi, saingan Bali,” dia sadar promosi.

Yanto Arif benar. Tercatat, Pesibar telah jadi rujukan pelancong dunia pehobi olah raga penantang adrenalin surfing ini dua dekade terakhir, dengan spot idola Pantai Tanjung Setia, salah satu dari 10 nominator Tempat Berselancar Terpopuler Anugerah Pesona Indonesia 2016.

Bersiklus tetap, musim selancar umumnya April hingga Oktober tiap tahun, di sekitar Pantai Tanjung Setia juga ada titik surfing lain di antaranya Pantai Mandiri, Pantai Way Jambu, dan yang paling ramai dikunjungi pewisata lokal sebab berada di ibu kota kabupaten, Pantai Labuhan Jukung.

Belum lagi, goda habitat lumba-lumba di sekitar Pulau Pisang, satu dari dua pulau disini, bersama Pulau Betuah. Atau, aroma mistis Goa Matu di Karya Penggawa, goa besar belum diketahui panjangnya dan dipercaya warga setempat: pusat kerajaan gaib, dan kini tersedia jalan masuk yang dibuka Pemerintah Kabupaten Pesibar di tepi jalan raya, atau lewat jalan kecil warisan Belanda sepanjang Pantai Way Sindi, masih di wilayah Karya Penggawa.

Atau sejumlah goa lainnya atau cerukan tepi laut sepanjang Pantai Way Sindi, salah satunya Goa Slimur yang dipercaya warga: tempat tinggal Slimur (bigfoot) di era silam. Atau, air terjun Way Karang di Kecamatan Way Krui dan air terjun di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, seperti air terjun Way Nyercik dan Talang Penyangu.

Atau, sejumlah makam bersejarah, seperti makam yang boleh jadi masih diragukan kebenaran keabsahannya nun faktanya dipercaya warga hingga detik ini: Makam Panglima Kerajaan Majapahit yang masyhur dengan Sumpah Palapa, yaitu Mahapatih Gajah Mada, terletak di Kecamatan Pesisir Utara. Atau makam tokoh penyebaran Islam di Lampung era lampau, Syech Aminullah, di Kecamatan Lemong, dan banyak lagi?

Dari hasil berkeliling susuri wilayah perairan dan perkampungan pesisir demi menyerap serbaneka keluh kesah aspirasi nelayan dan rakyat pedesaan sana, saat dua jam satu detik terhubung beda kesempatan masih dari sambungan telepon yang sama, pada Rabu (3/8/2022) pukul 20.47 WIB, Yanto menguak kewalahannya merespons banjir pinta spontan sejawat sepenanggungan sesama nelayan di sedikitnya 15 titik area pelabuhan rakyat yang sekadar meminta dibagikan atribut bendera Partai Hanura.

“Luar biasa atensi nelayan sini pak. Begitu tahu, begitu dengar, saya sekarang ketua Partai Hanura, mereka berbondong cari saya minta bendera. Buat dipasang di perahu mereka, katanya pak,” ujar Yanto, duda ayah dua anak, sulung Khandika lelaki alumnus SMK Korpri, Karawang Jawa Barat, bungsu Cucu Cahyati kelas 3 SMP kini.

Baca Juga:  RPJMD Selesai, Eva-Deddy Siap Kerjakan Program Untuk Masyarakat

Berbincang kali ini, Yanto tak lagi formal, ditingkahi gelak nun tetap dengan cengkok khas dialek Lampung pesisir yang kental.

Tanpa diminta, disebutnya kesemua titik request atribut dari basis massanya itu berasal. “Dari Pelabuhan Siging, Bangkunat, Way Jambu, Pelita Tanjung Setia, Kuala Krui, Jukung, Tembaka, Pemancar, Balam, Kuripan, Pugung Penengahan, Merangka, Lemong, Merambai Tanjung,” rincinya.

Sekadar meminta atribut bendera? “Iya. Buat dipasang di perahu masing-masing,” imbuh Yanto, mengilustrasikan ekspresi kebanggaan para sejawat nelayan demi mengetahui ada dari mereka yang kini jadi orang nomor satu di Partai Hanura Pesibar.

Mengutip BPS, jumlah penduduk Pesibar bertambah dari 152,53 ribu jiwa tahun 2017, menjadi 153,74 ribu jiwa (2018), menjadi 154,90 ribu jiwa (2019), naik lagi menjadi 162,70 ribu jiwa (2020). Dan berdasar hasil sensus penduduk 2021 setotal 165.937 jiwa, terdiri 86.241 laki-laki, 79.696 perempuan, dengan angka rasio jenis kelamin penduduk laki-laki atas penduduk perempuan 108,49.

Per komposisi penduduk terdiri 11,70 persen Post Generasi Z (lahir 2013 dan seterusnya, perkiraan usia 0-7 tahun), 28,56 persen Generasi Z (lahir 1997-2012, perkiraan usia kini 8-23 tahun), 26,86 persen milenial (lahir 1981-1996, perkiraan usia kini 24-39 tahun), 21,38 persen Generasi X (lahir 1965-1980, perkiraan usia kini 40-55 tahun), 9,97 persen Baby Boomer (lahir 1946-1964, perkiraan usia kini 56-74 tahun), dan 1,53 persen Generasi Pre Boomer (lahir sebelum 1945, perkiraan usia sekarang ≥ 75 tahun).

Penduduknya, sebagian berpencaharian di kelompok lapangan usaha agraria dan kemaritiman: pertanian, perkebunan dan perikanan, jadi nelayan dan petani pekebun tradisional.

Di barisan nelayan, tak sedikit dari mereka yang melaut mengandalkan perahu atau kapal motor carteran. “Saya tidak punya kapal. Punya kapal juga carteran, bayar bulanan,” sahut pesan singkat dia, saat masuki Kamis (4/8/2022) pukul 00.21 WIB.

Bagi Yanto, pasang surut hidup, kerasnya kehidupan dijalaninya saat ini, kalau tak melaut ya menganggur, dilakoni dengan terus bersyukur. “Santai aja,” ujarnya lepas.

Terhitung anak yang patuh pada perintah orang tua, terbukti tak meneruskan ikut tes akhir masuk akademi kepolisian atau tenar disebut “pantohir” selulusnya dia dari SMA Negeri 2 Bogor Jawa Barat saat dia tinggal ikut pamannya seorang polisi berpangkat mayor, lantaran tak beroleh restu terutama dari sang ibu.

Juga, kepatuhannya dibuktikannya kembali saat sang ibu “menginstruksikan” dia, istri, dan dua anaknya pulang ke Lampung dari hilir mudik rantau ke tanah seberang. Dia tiada membantah, dan memilih merelakan menutup usaha bengkel teralis dan baja ringan yang 10 tahun jadi “bahan bakar” ngebul dapurnya selama tinggal di komplek Perum CKM, area Terminal Klari Karawang, Jawa Barat, kurun 2011-2021, demi menuruti titah sang ibu. Yang kini mendiang.

Harta bisa dicari, sergahnya. Tapi kasih ibu susah cari ganti, imbuhnya. “Ya saya jualin aja sisa barang-barang peralatan bengkel yang ada sama temen. Perasaan sayang dilepas tutup gitu aja ada, apalagi Perum CKM jumlah penduduknya 27 ribu jiwa. Tapi ya demi amanat ibu. Saya lepasin aja. Dan sejak Oktober 2021 sampai sekarang, saya ya Yanto seorang nelayan. Buat apa minder. Saya bangga jadi nelayan,” dia mantap.

Senyampang hayat masih di kandung badan, Yanto juga mengaku terus berusaha patuh perintah Kuasa. Bersyukur, intinya.

Sisi terkuak lainnya, selama merantau di Karawang itu pula, dia ternyata pernah bekerja sebagai wartawan di salah satu media lokal. Juga, aktif di salah satu ormas yang cukup tenar kiprahnya setempat, PSPI.

Di bagian lain, antusias dan apresiatif atas adanya program Kartu Asuransi Nelayan Berjaya besutan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Yanto tertarik pula menjajaki pendirian koperasi modern yang tengah hangat, termasuk program strategis kini tengah digencarkan pemerintahan Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maruf Amin, melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), dan di-back up kementerian/lembaga terkait lainnya.

Lelagi afirmatif, “Nanti saya cari info lebih lanjut ke dinas sini ya pak. Selain Dinas Kelautan dan Perikanan. Akan saya garap perlahan. Termasuk sektor pariwisata juga penting kan ya,” sambung dia ramah.

Dan lelagi, yang Yanto bincangkan itu tiada anfal. Potensi terpendam kekayaan sumber daya alam sektor kemaritiman, perikanan dan kelautan, pertanian dan perkebunan, wisata bahari, wisata hutan, keolahragaan, wisata budaya dan lainnya penjuru Pesibar kini kedepan butuh jutaan sentuhan total.

Secara sumberdaya manusia, didukung 2.241 PNS per data Badan Kepegawaian Daerah Pesibar 2021 dengan 65,6 persen diantaranya berlatar sarjana multidisipliner multistrata, sedikitnya ikut mengakselerasi pemajuan eksekusi dan pelonjakan kualitas penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan daerah setempat.

Data BPS, dari rerata laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten/kota se-Lampung 2021, Pesibar masuk 14 kabupaten/kota yang alami peningkatan di atas 2 persen. Kecuali Lampung Timur 0,24 persen.

Baca Juga:  Peringati HUT Korem Ke-75, Kasdim 0410/KBL Ikuti Ziarah dan Tabur Bunga Di Makam Pahlawan

Pandangan sederhana bikin berbinar Yanto utarakan nun mengandung bibit rasionalitas cukup besar, seputar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten ini.

Pengingat, IPM (Metode 2014) yakni indeks pengukur pembangunan manusia dari tiga aspek dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat; pengetahuan; standar hidup layak.

Menyitat BPS, IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar: umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan, dan standar hidup layak (decent standard of living). Dimensi umur panjang dan hidup sehat, lebih dikenal dimensi kesehatan, memakai indikator angka harapan hidup saat lahir. Dimensi pengetahuan, gunakan indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Dimensi standar hidup layak gunakan indikator PNB per kapita.

Untuk Pesibar, kendati jumlah penduduk miskin kabupaten ini rentang 2017-2021 per data Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS masih fluktuatif, sebanyak 23,76 ribu jiwa pada tahun 2017, turun menjadi 22,98 ribu jiwa (2018), turun lagi menjadi 22,38 ribu jiwa (2019), turun jadi 22,24 ribu jiwa (2020), dan kembali naik jadi 23,23 ribu jiwa pada 2021 lalu, musabab picu kontraksi ekonomi imbas berantai terganggunya rantai pasok dan keberdalaman krisis ekonomi global saat pandemi dan perlambatan pemulihan ekonomi global pascalandai pandemi.

Namun ditelisik dari data Seri Berita Resmi Statistik IPM keluaran BPS, rentang tahun yang sama, grafik Pesibar menunjukan tren positif penaikan. Dari 62,20 pada 2017 jadi 62,96 (2018), naik jadi 63,79 (2019), kembali naik jadi 63,91 (2020), dan terus naik jadi 64,30 pada 2021. Pesibar kategori sedang.

Dan, dengan bahasa sederhananya, dari data IPM kabupaten ini, Yanto menaruh tinggi harapan, kehadiran Partai Hanura yang baru disana setidaknya dapat turut jadi tambahan energi politik, dan mewarnai percepatan dan eksekusi pelaksanaan pembangunan dan visi misi daerah.

“Bayangan saya kalau semua anak cucu kita di Pesisir Barat ini 100 persen gemar makan ikan segar higienis kaya nutrisi, dengan dukungan gizi baik ini bukan gak mungkin IPM kami akan terus nanjak naik kedepan. Itu kenapa konsentrasi kami kedepan termasuk pemberdayaan sosial ekonomi nelayan tangkap agar dapat meningkatkan derajat perikehidupannya dengan dukungan teknologi perikanan, teknologi budidaya, teknologi pengolahan hitech produk turunan bahan baku ikan. Digitalisasi perikanan ialah kunci,” kunci dia.

Soal kans 2024, kendati punya riwayat dua kali ikut Pileg namun belum pernah sukses dudukkan legislator, Yanto memastikan diri Partai Hanura Pesibar bakal beri kejutan.

Mengacu jumlah penduduk, di DPRD Pesibar cuma sedia total 25 kursi legislator empat dapil. Itu kenapa kompetisi merebut suara rakyat kala tiba pemilu disini unik dan seru.

Periode DPRD 2019-2024 misal, tiga parpol harus rela kehilangan dari dua menjadi nol kursi, terdepak dari amplitudo singgasana dewan, yakni PKS dan PPP. Gerindra masih beruntung, tersisa 1 kursi dari 2 kursi raihan 2014-2019. PKB hoki, 2 kursi naik jadi 3 kursi.

Pendatang baru Partai Perindo sikat 1 kursi. Sisanya juara bertahan, PDI Perjuangan (5 kursi), Partai Demokrat (3), Partai Golkar, PAN, dan PKPI (2), PBB (1). Terakhir, sang jawara, Partai NasDem dari 2 jadi 7 kursi!

Perinci, dapil 1 Kecamatan Pesisir Tengah, Way Krui, dan Krui Selatan (6 kursi): Aris Ikhwanda/PBB, Erwin Gustom/PDI Perjuangan, Fadli Ahmadi/Demokrat, Liswandi/PKB, Nazrul Arif/NasDem, dan Rohan Efendi/PAN.

Dapil 2 Kecamatan Pesisir Selatan dan Ngambur, ada 7 kursi: Agus Cik dan Faizal (NasDem), Gusti Kadek Artawan/Golkar, Hermansyah/PAN, dan M Towil/Demokrat, Piddinuri/PDI Perjuangan, Reza Fahlepi/PKB.

Dapil 3 Kecamatan Ngaras dan Bangkunat, 6 kursi: Ahmad Muhyan/Perindo, Haryadi dan Rendi Renaldi (NasDem), Khoiril Iswan/Demokrat, M Syaifudin/Golkar, Mat Muhizar/PDI Perjuangan. Dapil 4 Kecamatan Lemong, Pesisir Utara, Pulau Pisang, Karya Penggawa, 6 kursi: AE Wardana/Gerindra, Ali Yudiem/PKB, Hendrik Gunawan dan Yeti Herlina (NasDem), Ripzon Efendi dan Zulkifli Rohmani (PDI Perjuangan).

“Hari ini (kemarin) DPP nyatakan 100 persen siap. Senin 8 Agustus 2022 ini ketum kami Oesman Sapta Odang, sekjen Kodrat Shah akan daftarkan Hanura ke KPU di Jakarta. Abis itu fokus verifikasi, nah jika lolos baru kami siap tempur from zero to hero. Hidup Nelayan!” pungkas Yanto Arif.

Tambahan informasi, DPC Partai Hanura Kabupaten Pesisir Barat, berkantor di Jl Lintas Barat Sumatera (Jalinbar), setempat Jl Lintas Bengkulu 45 Dusun Tingal, Pekon Balam Kecamatan Pesisir Utara, kode pos 34876, telepon 082373088454. [red/Muzzamil]

 477 kali dilihat