Bandar Lampung (LV) —
Setelah sukses bulan lalu menghelat agenda tur wisata keluarga bagian program rutin klub, kali perdana pascapelonggaran pembatasan PPKM, yang dirangkai kegiatan kemanusiaan simpatik bakti sosial tematik pelepasan 15 ribu ekor bibit ikan air tawar jenis lele, nila, dan ikan mas di lokasi Bendungan Way Sekampung, Pekon Bumiratu, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, 19 September 2021.
Komunitas minat khusus paguyuban pemilik, pehobi, pengguna otomotif moda kendaraan bermotor roda empat Mitsubishi Pajero, yang tergabung Pajero Indonesia One, atau PIOne Chapter ‘Krakatau’ Lampung, kembali sukses dua hari even senada tajuk Touring Bahagia Menuju Lampung Barat dan OKU Selatan, pada Sabtu dan Minggu, 9-10 Oktober 2021.
Ketua PIOne Chapter Krakatau Lampung, Sugiri menyebut, tur ini selain agenda tetap, memenuhi hobi, juga demi meningkatkan tali silaturahmi antar Piwaners.
Sugiri memandu puluhan Piwaners Lampung partisipan, sejak bertolak dari sekretariat di kompleks Baitul Jannah Islamic School, Jl Pramuka Raya, Langkapura, Bandarlampung, Sabtu pagi, hingga selamat tiba kembali Senin (11/10/2021) dini hari. Piwaners, sebutan khusus anggota komunitas.
Menurut Junaedi, Wakil Ketua PIOne Chapter Krakatau Lampung, agenda tersusun sesuai rundown. Dari Bandarlampung, Piwaners lalu rally sejauh 180,5 kilometer (km) menempuh 3 jam 35 menit melintasi Jl Pramuka Raya, belok kiri susuri Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), masuk Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Gerbang Tol Natar sayonara di GT Terbanggi Besar, susuri Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) sampai Kotabumi, belok kiri Jalan Lintas Liwa, tiba dan transit di bagian pilihan top destinasi ekowisata, Puncak Rest Area Fajar Bulan, Pekon atau Desa Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat.
Usai rehat, kembali siap, kunci kontak distart, rombongan social-travellers ini bergerak menuju ke kawasan danau seluas sekitar 125,9 km, terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba Sumatera Utara, yaitu Danau Ranau, peletak batas wilayah kaya bukit kaya lembah, dua tetangga Lampung Barat, Lampung dan Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu) Selatan, Sumatera Selatan.
Sesuai rencana, mereka menginap di satu cottage favorit pelancong bila bertandang kemari. Jadilah Piwaners, semalam di Danau Ranau. Wah, seperti judul lagu ya?
Mengintip aplikasi digital BMKG, zonasi itu ‘aman’, Sabtu malam. Deru tenang air danau, berogoh kocek ratusan ribu sudah bisa pula nikmati indahnya anugerah Tuhan, suasana khas Pulau Marisa ditengah-tengahnya, lalu tak lupa sejenak meregangkan otot kaku di pemandian air panas alami di area danau ini. Di bawah kaki Gunung Seminung. Wah..
Kukuruyuk tanda masuk Minggu pagi, usai sarapan Piwaners dengan berseragam resmi konvoi meninggalkan lokasi, menuju ke KRL. Pajero naik kereta? Bukan, Kebun Raya Liwa.
Sekitar 1 jam 6 menit perjalanan 32,7 kilo itu, mereka semringah tiba di destinasi populer hasil perjuangan kepemimpinan duo kakak beradik, mantan bupati 2007-2017 Mukhlis Basri sang kakak, dilanjut 2017 hingga kini oleh Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus sang adik, yang membentang di area asri seluas 86 hektar di Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat itu.
Tetapi, ssst, kesemringahan ternyata bukan ‘monopoli’ mereka semata. Puluhan pasang mata, sama seringah, dengar kabar mereka tiba. Tepatnya, saat cerah Minggu siang usai sembahyang, para Piwaners sampai di titik destinasi Pondok Pesantren Darut Tholibin, Dusun Karya Maju, Kelurahan Way Mengaku.
Sejumlah santri ponpes salafiyah ini dipandu sang pengasuh, Ustad Agus Mualif, bersama Lurah Way Mengaku Edwardsyah, dan Camat Balik Bukit, Edi Jaya Saputra, menyambut hangat tim. “Selamat datang,” ujar mereka.
Sugiri, Junaedi, juga Ketua Bidang Hubungan Antar Chapter, I Gede Budi Artana dan para Piwaners peserta tur menyerahkan paket donasi PIOne Chapter Krakatau Lampung, meliputi 100 Mushab Quran, dan 100 karung setara 500 kilogram beras, sekian dus mi instan, serta paket vitamin D dan E.
Junaedi, founder/CEO Rumah Makan (RM) Minang Indah Grup dan RM Embun Pagi Raya Bandarlampung ini menuturkan, Sugiri saat serah terima menyatakan, tur Piwaners sekalian bakti sosial, jadi bagian program kerja klub, yang terus diciri dan ditradisikan.
“Agenda rutin agar bermanfaat bagi sesama, terlebih ditengah pandemi Covid-19, budaya saling membantu adalah hal utama yang harus terus dikedepankan,” ujar Junaedi, menirukan Sugiri. Terungkap, kesempatan ini Piwaners menawarkan program beasiswa pendidikan bagi santriwan dan santriwati.
Berupa beasiswa pendidikan gratis bagi lima santri pelajar hafidz Quran 5 juz, beasiswa pendidikan gratis studi S1 bagi tiga santri pelajar Madrasah Aliyah, warga ponpes ini.
Demi mendengarnya, mengucap asma Allah, Ustad Agus, Lurah Edward, Camat Edi, para santri, kian semringah. Sangat memotivasi anak didik untuk belajar sungguh-sungguh, Lurah Edward menanggapi. “Selain menjalin tali silaturahim, mewakili jajaran pondok dan santri, kami mendoakan semoga keberkahan senantiasa tercurah pada bapak ibu semua,” takzim ustad, bahagia, diamini yang hadir.
Selepas itu berpamitan, Piwaners bergerak pindah lokasi. Menuju ke kawasan wisata uap panas bumi (geothermal) yang kesohor diberi jenama indah, Kawah Nirwana, Suoh, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, 250 kilo dari kantor gubernur Lampung.
Kawah Nirwana Suoh, notabene masuk bagian Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), disarikan dari publikasi Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Sumatera (ITERA) 2020 oleh M. Akbari Danasla, Edo Kharisma Army, Hafid Zul Hakim, Linda Permata, dan Angga Jati Widiatama, seperti diterbitkan Kumparan edisi 8 November 2020, merupakan kaldera gunung berapi yang masih aktif, seluas 128 km persegi, punya potensi geothermal cukup tinggi dan mata air panas yang mencakup manifestasi cukup luas terdiri dari fumarol, mata air panas, dan ornamen travertine –hasil dari pengendapan ion bikarbonat yang dihasilkan dari proses pelapukan batuan akibat cairan hidrotermal.
Kawah Nirwana, seperti kawasan kecamatan tengah TNBBS lain yang Allah anugerahi keunikan geologi berupa variasi manifestasi panas bumi berkarakteristik beragam ini juga ditemani elok pemandangan otentik Danau Lebar, Danau Asam, dan Danau Minyak, yakni tiga danau empunya kekayaan ekologi dan keanekaragaman hayati yang layak menjadi “atraksi pariwisata yang baik bagi pewisata.”
Piwaners lagi membuktikannya, meski tak lama, dikejar ufuk senja Ahad petang, sekira 900 mdpl, Kawah Nirwana Suoh ini. Hingga usai mampir dijamu makan malam oleh Rofi, pemilik TK, SMP, SMP, SMA, dan SMK Bhakti Mulya, Tugu Ratu, yang juga Kepala Sekolah SMPN Suoh, di kediamannya, dan saatnya mereka pun harus bertolak kembali ke asal, Kota Tapis Bandarlampung, tiba dengan selamat, pada Senin (11/10/2021) dini hari.
“SiaPM. Terima kasih kunjungan dan dukungan promosinya. Salam sehat,” kutipan singkat apresiasi dari Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, menyerta sapaan khas asal akronim nama diri, PM, seperti diceriterakan kembali oleh Junaedi, Senin pagi. Keren deh. [red/Muzzamil]