Tulangbawang Barat,lampungvisual.com
Program tanam jagung di Tulang Bawang Barat yang merupakan kerjasama antara Kementan RI dan PBNU dipertanyakan sejumlah pihak dan masyarakat. Salah satunya dari Pendiri LSM Forum Komunikasi Pemberantasan Korupsi (LSM- FKPK) Tulangbawang Barat Wahidin Yusuf. Menurut Wahidin, program tersebut jangan sampai gagal, karena program tersebut bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan khususnya Jagung. Ia menilai jika program mengalami stagnan berarti program tersebut telah gagal. Pasalnya hingga saat ini tanaman jagung yang ada belum sesuai dengan target yang ditentukan dan belum ada panen jagung di daerah ini.
“Program tersebut merupakan kerjasama PBNU yang telah melakukan MoU dengan Kementerian Pertanian RI terkait penanaman jagung. Dan ini kerjasama antara PBNU dengan petani untuk melakukan penanaman jagung. Yang dalam pengelolaannya dilakukan oleh Pokja yang dibentuk oleh beberapa kelompok tani (Poktan) yang ada di Tulangbawang Barat,” ujar Wahidin, Selasa (18/12/2018)
Selain itu pria ramah ini juga menyoroti terkait pengelolaan bantuan alat sistem pertanian (Alsintan) berupa traktor roda empat dan roda dua kemana alsintan itu dan untuk siapa jika kelompok kelompok mana. “ Bantuan alsintan dan bibit jagung bernilai miliaran rupiah yang di kelola oleh Unit Pelayanan Jasa (UPJA) PC NU Kabupaten Tubaba itu dimana lokasinya biar jelas dong jangan ditutup-tutupi,”ungkap nya.
Sementara itu, Ketua DPD Ikatan Wartawan Online (IWO) Tubaba Riko Amir menyayangkan jika program Kementan RI melalui PBNU tidak sukses dan hanya jalan ditempat, karena program tersebut bertujuan untuk mewujudkan swasembada jagung. Menurut dia program yang baik itu harus dikelola oleh orang yang baik dan bagus agar menuai keberhasilan.
“Ini program bagus maka harus dilakukan oleh orang-orang yang bagus dan amanah, jika terbukti tidak tepat sasaran alias gagal, maka harus diusut secara tuntas dimana letak kelemahannya,”ungkapnya.
Diketahui pada musim tanam tahun 2018 ini, Kabupaten Tulangbawang Barat mendapat kan bantuan bibit Jagung dari program Kementerian Pertanian RI melalui PBNU untuk mencukupi areal tanam seluas 5.000 hektar. Setiap hektarnya petani mendapatkan bantuan 15 kg benih Jagung, 50 kg pupuk. Selain itu untuk kelancaran program tersebut, juga digulirkan bantuan alsintan berupa 10 unit traktor roda empat dan 20 unit traktor roda dua.
Sementara itu saat dikonfirmasi sekretaris PCNU Tubaba Nurcholis Majid membenarkan program tersebut dan mengarahkan ke pokja program yang telah terbentuk. Namun ketika awak media menghubungi yang bersangkutan HPnya dalam keadaan tidak aktif.(TIM)