Tulungagung,-
Udara pegunungan yang sejuk yang menyelimuti desa Ngepoh dan kehidupan yang sederhana di pedesaan ini merupakan salah satu ciri di desa ini. Pasalnya kehidupan mereka masih erat sekali dengan adanya gotong royong, hormat menghormati dan saling tidak membedakan antara si miskin dengan si kaya.
Meskipun mereka bekerja di saat siang hari, dengan udara pegunungan yang masih asri ini, embuat para satgas TMMD lebih giat bekerja, apalagi kuran 4 hari lagi, pelaksanaan TMMD di Desa Ngepoh ini akan ditutup secara serentak dengan wilayah Kodim-Kodim lain yag mendapatkan program TMMD 108.
Dengan cara bergotong royong dan bahu membahu antara satgas TMMD dengan warga desa inilah yang menjadi ciri dari bangsa Indonesia yang selalu memelihara adat ketimuran, dimana mereka selalu memiliki sopan santun serta selalu menghormati antara sesama. Mereka tidak pernah membedakan itu beragama lain, kaya atau miskin bahkan tua atau muda.
Mereka menyadari bahwa dalam kehidupan bermasyarakat mereka pasti saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya.
Seperti halnya dalam pelaksanaan penyelesaian program TMMD ini yang kurang beberapa hari, Wiji selalu menyiapkan camilan untuk para satgas TMMD dan juga warga desa dengan harapan dapat sebagai teman bekerja mereka.
“Niki namung gorengan kangge bapak TNI dan juga para warga. Karena mereka tentu juga suka dengan rengginang ini,” kata Wiji, Sabtu (25/7/20).
Sementara itu, Praka Riyadi yang memang suka makan rengginang sangat senang karena apa yang selama ini ia maui terkabul. “Wah pas sekali rengginang ini, kemarin saya juga ingin makan rengginang namun gak nemu. Alhamdulillah sekarang ada,” ungkapnya.
Tak lupa dirinya mengucapkan banyak terimakasih kepada Wiji yang selalau memeberikan jamuan kepada Satgas TMMD dan juga warga di saat bekerja. (*)
