Sabtu-Minggu di Wisata Kuliner Gatot Subroto, Tetap Seru Lho!

Petikan suasana seru sentra Wisata Kuliner Gatot Subroto (Wiskul Gatsu) area Taman UMKM Bung Karno, sepanjang Jl Gatot Subroto, Kelurahan Pahoman, Kecamatan Enggal, Bandarlampung. Foto dibidik pada Sabtu (15/1/2022). | Muzzamil
PROFIL & SOSOK

BANDARLAMPUNG.(LV)
Muram durja gelayut mendung ufuk timur dan rerata temperatur 25-27 derajat Celsius dua hari sama akur, hingga dibantu diperkuat petunjuk aplikasi prakiraan cuaca BMKG berakhir klimaks mentari akhirnya terang mujur, demikianlah berita cuaca yang relatif cerah mendukung selama gelaran hari pertama dan kedua pekan ke-12, atau hari ke-23 dan ke-24 Wisata Kuliner Gatot Subroto, Taman UMKM Bung Karno, populer disebut Wiskul Gatsu, di sepanjang Jl Gatot Subroto, Pahoman, Kecamatan Enggal, Bandarlampung, pada Sabtu-Minggu, 15-16 Januari 2022.

Petikan suasana seru sentra Wisata Kuliner Gatot Subroto (Wiskul Gatsu) area Taman UMKM Bung Karno, sepanjang Jl Gatot Subroto, Kelurahan Pahoman, Kecamatan Enggal, Bandarlampung. Foto dibidik pada Sabtu (15/1/2022). | Muzzamil

Pada Sabtu pagi, berdasar pantauan lokasi, pukul 06.18 WIB, sedikitnya baru ada 108 lapak pedagang-pelaku usaha ultramikro, minimikro, mikro, kecil yang telah mulai bersiaga menjemput rezeki. Allahu Rabbi.

“Mendung ya bang. Moga hari ini terang, jualan rame. Semangat? Iya dong bang,” jawab sekenanya ulah sembari berbenah, seorang pelapak penjual sosis bakar dekat kampus SMA Negeri 10 Bandarlampung.

“102 hadir,” absen Silvia M, CEO Allazka, pelapak nomor tersebut penjual nasi ayam geprek, pisang tanduk goreng krispi, tahu jeletot dan sosis choco mozarella, mitra UMKM korporat Japfa Comfeed, sekira 06.58 Waktu Indonesia Barat.

“Kalo mau yang manis-manis modern, bisa mampir ke lapak 119 ya,” goda promo CEO UMKM Bowleh Kakak Dessert Box, Muthia, penjual aneka menu pencuci mulut seperti aneka puding, berbanderol satu harga Rp12 ribu all variant ini, 09.19 WIB.

Lepas usainya penerapan kebijakan PPKM Nataru, aktivitas rutin area panggung utama sentra baru wisata kuliner kembali biasa, dan masih diramaikan keseruan duo MC tetap Dewa dan rekannya kali ini, Imam Hidayatullah. “Wisata Kuliner Taman UMKM Bung Karno ini bukti komitmen Pemerintah Kota Bandarlampung memajukan sektor ekonomi kerakyatan, bukan begitu Dewa?” petikan Imam saat membawakan acara, “tiktokan” dan lantas segera diiyakan Dewa.

Selain para lurah dan para anggota Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 enam kelurahan se-Kecamatan Enggal, yakni Kelurahan Enggal, Pelita, Tanjungkarang, Gunungsari, Rawalaut, dan Pahoman, dikomandoi oleh Camat Enggal, Syamsu Rizal yang sehari-hari berkantor di Jl Gele Harun nomor 30 A, Rawalaut, serta Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian Bandarlampung, Adiansyah.

Hadir, Kepala Bappeda Bandarlampung, Dr Khaidarmansyah. MC mendapuknya naik panggung sekira pukul 08.38 WIB, untuk mengundi kupon dan membagikan hadiah doorprize rutin gelaran bagi pengunjung sentra yang beruntung.

Penelusuran, belum ada gereget kebaruan hal pada gelaran Sabtu, hari ke-23 ini. Yang agak longgar mengemuka adalah, semakin menampak adanya penyusutan riil jumlah pelapak pedagang. Dari total keterisian 400 lapak dari total 600 lapak sediaan. Dengan ragam musabab, dan ragam penghalang.

Salah satunya, dari penuturan informatif sejumlah pelapak yang berhasil dihimpun di lapangan terkuak, bahwa pelapak yang banyak mundur teratur, notabene rerata mereka yang berstatus pelapak “musiman”.

“Mulai banyak yang KO ya, ya gimana ya. Namanya penjual dadakan, modal awal juga pas-pasan abis kena hantam Covid, dan ada juga yang belum cukup modal. Nah kalo dagangan gak abis, pada bingung mau jual kemana. Beda misal saya deh, gak habis ya dari sini balik dagang lagi di rumah,” tutur satu pelapak, menolak halus identitasnya ditulis bagus. Info ia, tiga tetangganyi stop berjualan lantaran musabab ini.

Belum ulah musabab lain. Hal ini agaknya jadi PR tersendiri bagi Dinas Perindustrian Kota Bandarlampung sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penanggung jawab teknis gelaran.

Baca Juga:  Pertama Kali Dalam Sejarah, Kemkes Luncurkan Buku Profil Ketersediaan Sarana Air, Sanitasi, dan Higiene di Puskesmas Tahun 2020

Selain, lima OPD Pemkot Bandarlampung yang ditugasi khusus oleh Bunda Eva –sapaan karib dari Walikota Bandarlampung Eva Dwiana, selaku koordinator pelapak, yang menanggungjawabi urusan koordinasi teknis di lapangan terhadap para pelapak.

Yakni, Dinas Pertanian pimpinan Kadis Agustini, selaku koordinator pelapak nomor 001-075; Dinas Pariwisata pimpinan Kadis M Yudhi, nomor 076-150; Dinas Koperasi dan UKM pimpinan Kadis Girendra, nomor 151-225; Dinas Perdagangan pimpinan Kadis Wilson Faisol, nomor 376-450 dan 451-525; Dinas Perikanan dan Kelautan pimpinan Kadis Erwin, untuk pelapak nomor 526-600.

Dinas Perindustrian sendiri dobel, sekaligus merupakan koordinator pelapak nomor 226-300 dan nomor 301-375.

Pendekatan ditempuh, masih tetap jalan persuasif. Pelapak yang jarang berjualan terus diimbau dan selalu diingatkan akan komitmen awal saat peminatan gabung sentra, per September tahun lalu, satu bulan sebelum peresmian Patung Sukarno area Taman UMKM Bung Karno, 28 Oktober 2021 disusul pembukaan perdana sentra pada dua hari kemudian atau hari pertama sentra Kamis 30 Oktober 2021.

Hingga gelaran Sabtu usai, ditingkahi satu-dua pelapak yang dikejutkan payung tenda lapaknya hampir lepas bahkan ada pula yang nyaris terbang disapu deru kencang tiupan angin jelang siang, lalu lalang para pelintas berangsur normal pukul 10.10 WIB.

Cuaca senada saat tiba gelaran di Minggu (16/1/2022) pagi, tingkat kehadiran pelapak, animo pengunjung dan berikut peminatan berbelanjanya, serta perbedaan suasana, terasa dibanding gelaran Sabtu, seperti halnya gelaran pekan-pekan sebelumnya.

“Dapoer Omamay lapak 082 hadir. Burgo, tekwan dan pempek ready,” absen pagi, Maimanah, CEO UMKM pelapak nomor itu, yang mendiami lapak depan gerbang kantor LPMP Lampung, kuarsa 06.50 WIB.

“Lapak 077 hadir,” absen juga Mistirah, pelapak penjual aneka snack keripik dan lainnya, satu jam dua menit kemudian. “Lapak 078 hadir,” sahut Maslakah, pelapak es cendol dawet tiga ribuan, disampingnyi.

Segenap stan, booth, maupun lapak tenda OPD Pemkot pengampu layanan publik serba gratis, termonitor bersiaga.

Tenda BNPB milik BPBD Bandarlampung pimpinan Kepala Pelaksana (Kalaks) Syamsul Rahman, depan kantor BPD Apersi Lampung sisi Jl Menteru, persis di sebelah gerai Indomaret Gatot Subroto, sejak pagi telah disambangi warga kota yang hendak memanfaatkan dua layanan.

Vaksinasi nasional gratis COVID-19 dosis satu dosis dua dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandarlampung pimpinan Plt Kadis Desty Mega Putri. Serta, perekaman foto e-KTP, KTP Anak (KIA), Kartu Keluarga, dan layanan unggulan gratis lain sembahan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bandarlampung, pimpinan Kadis Ahmad Zainuddin.

Diluar itu siaga ramah pula puluhan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandarlampung, pimpinan Plt Kadis Riana Afriana; sukacita mengumpulkan dan mensortasi sampah organik dan anorganik gratis bagi pelapak/pengunjung. Termasuk, layanan unit mobil truk yang disulap menjadi mobil toilet khusus, yang biasa diparkirkan di halaman gedung kantor Adira Finance.

Dan, barisan petugas gabungan Satpol PP, Dinas Perhubungan Bandarlampung, serta back up Satlantas Polresta Bandarlampung yang tak kenal lelah mengatur kelancaran lalu lintas kendaraan, serta mengkoordinir jasa parkir kendaraan gratis bagi pelapak, dan pengunjung, baik pengunjung pejalan kaki atau pengendara sepeda olah raga, kendaraan bermotor roda dua, roda tiga, dan roda empat, dan kendaraan listrik.

Tak ketinggalan, petugas tetap unit mobil perpustakaan keliling (Perpusling) Dinas Perpustakaan Kearsipan Bandarlampung pimpinan Kadis Ahmad Husna, pengampu layanan baca buku gratis berkoleksi 400an buku aneka tema, persis di belokan Jl Way Abung depan ujung sisi kanan LPMP.

Baca Juga:  Warga Lampung Apresiasi Kesiapsiagaan Polri-TNI dan Satgas COVID-19 Massalkan Vaksinasi

Sayangnya, sebagaimana terpantau pada dua hari ini, stan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bandarlampung, absen. Padahal, terpantau saat gelaran pekan lalu, stan ini cukup menyedot animo pengunjung untuk sekadar mampir melongok, berdiskusi kecil dengan petugas jaga, mana pula stan ini dilengkapi sejumlah alat peraga tematik.

Pekan lalu, stan berdiri sisi paling kanan, di jejeran stan tenda PT Bank Waway Kota Bandarlampung (Perseroda) lazim disebut Bank Waway, dan PT BPRS Syariah Kota Bandarlampung lazim disebut Bank Syariah Bandarlampung –dua BUMD Pemkot, dan stan Bank Lampung KCP Sudirman, Kota Bandarlampung.

Stan BRI, yang baju kaos berlatar gambar belakang QRIS BRI-nya rutin dipakai para pelapak yang berhasil digaet jadi nasabah baru berikut atribut QRIS BRI di lapaknya masing-masing, juga tampak absen.

Selepas kehebohan senam pagi bersama ratusan warga dan pengunjung nan enerjik membaur di sekitar area panggung utama, yang jua terhitung paling ditunggu-tunggu, saat orang nomor satu di Bandarlampung, Walikota Eva Dwiana tiba di panggung, usai berjalan kaki sekitar 500 meter jauhnya dari rumah dinas jabatan walikota.

Kadis Adiansyah, yang juga ikut berpeluh ria usai ceria ikut senam bersama, tampak sigap menjemput dan membersamai hadirnya sang walikota.

Sadar ditunggu, setiba di panggung, Bunda Eva –bertopi PDH, berbusana olahraga warna abu-abu gelap, tetap dengan hijab khas merah hati, tanpa basa-basi langsung kontan mengambil kupon pertama. Hadiah mulai dari payung, sajadah, jam dinding, kipas angin; serta termos air panas, mug, dan wadah plastik makanan; kontribusi OPD dan tiga bank tersebut yang buka stan Minggu, hingga hadiah utama satu unit mesin cuci, satu kulkas, satu buah sepeda.

Sambil mengundi kupon dan memberikan pertanyaan kuis, tiada henti Bunda Eva melontarkan candaan, pesan keibuan, juga menyemangati warganya, dan sesekali ia menyelipkan pula informasi singkat rencana pembangunan kota ini, serta pesan agar warga tetap patuh protokol kesehatan 6M dan bagi yang belum segera ikut vaksinasi gratis COVID-19.

Sembari aneka ujaran bijak dan pesannyi mengalir, celotehan kocak saling timpal dari duo MC tetap Dewa dan Maya, tak ayal ikut menambah segar suasana.

Kepada sepasang pasutri pemenang undian ia mendoakan lekas diberikan momongan, lantas mengajak hadirin mengaminkan. Lalu kepada warga ibu bersuamikan seorang sekuriti Bank Mandiri, ia berpesan supaya selalu mensyukuri apapun rezeki Allah beri.

Bagi para anak-anak usia SD yang berbaris rapi depan panggung, kepada yang berhasil menjawab pertanyaan kuis seperti bunyi sila Pancasila, kapan dimulainya pembelajaran tatap muka di Bandarlampung, siapa nama mantan walikota sebelumnya, hingga satu akronim “BE” yang meski sulit tertebak nun ajaibnya berhasil dijawab lancar satu anak putri, dengan kepanjangan ‘Bunda Eva’. Suasana pun sejenak “gerr”.

Dan seolah menjadikannya tradisi dwipekan, sosok walikota perempuan pertama di Kota Bandarlampung sekaligus di Lampung itu, sembari sesekali sabar dan ramah meladeni setiap permintaan berswafoto dari warga, menyudahi kegiatan di Wiskul Gatsu ini dengan menyambangi lapak demi lapak yang beruntung. Bunda Eva memborong dagangannya. Membincangi, semangati, dan lelagi, satudua mengajak foto bersama.

Baca Juga:  Saat Yang Lain Abai Disiplin Protokol Kesehatan, Kita #ingatpesanibu Ya?

“Kita foto dulu ya Bun. Makasih ya Bunda,” rerata respons verbal pelapak tersambangi. Mobil dinas BE 1 A, siaga puluhan meter di belakang rombongan Bunda Eva saat satu demi satu lapak terhampiri olehnyi. Diakui, magnitudo setiap kali Walikota Eva hadir, jua dirasakan para pelapak dan pengunjung, ber-energi.

Seorang kakek pedagang bergerobak, Laksono, wajahnya beraut tak bisa bohong, semringah nian usai barang dagangannya ludes diborong. “Alhamdulillah ya nak,” ujar kilatnya kala disapa. Dia bergegas pulang.

Kendati belum pernah ada rilis resmi total omset harian seluruh pelapak hadir setiap pekan maupun keseluruhannya sejak sentra Wiskul Gatsu ini dibuka akhir Oktober 2021, namun meski senada, belum pernah pula ada rilis resmi total pengunjung destinasi per hari atau per Sabtu-Minggu atau per bulan maupun keseluruhannya sejak Wiskul Gatsu ini dibuka, tetap ada kisah haru biru pelapak dan pengunjung setiap gelarannya.

Sejumlah cuplikan foto epiknya kala Minggu terpantau juga turut diabadikan oleh Bunda Eva di unggahan singkat Reels Instagram pribadinyi pada Minggu malam. Merujuk pelbagai pengakuan spontan pelapak, terungkap bahwa semakin banyak saja pengunjung dalam dan luar kota yang mengaku terkesan, sebab entah kenapa selalu “kangen” akan situasinya, lantas ingin datang lagi ke lokasi, Sabtu-Minggu di Wiskul Gatsu Taman UMKM Bung Karno Pahoman Bandarlampung ini.

Sejumlah pelapak yang beroleh pelanggan baru, kala dibincangi rerata pun mengaku mengetahui pengunjung langganannya itu terkesan, kangen, ingin datang lagi, kembali ‘icip-icip’ dan kembali selfie di lokasi, turut bangga dan ikut menyemangati pelapak, hingga sukarela lantas merekomendasikan lapak langganannya kepada keluarga dan sejawatnya, lantaran janjian terlebih dahulu sebelum bertolak ke Wiskul Gatsu, semisal lewat aplikasi perpesanan singkat.

“Bukan cuma pelanggan baru, repeat order, tapi kayak berasa dapat keluarga baru, gitu. Apa ya, ee.. gak rugilah pokoknya. Kami disini akhirnya sadar, gak sekadar mikirin cari laba aja, bangun jejaring pasar baru juga. Wiskul Gatsu ini suplemen usaha. Kata pak Jokowi kan apa, UMKM harus naik kelas ya kan. Kata Bunda Eva, kami harus sabar, kompak. Wiskul ini kan rintisan, jalani dulu aja. Innallaha Ma’ashabirin. Man Jadda Wajadda,” tutur Amalia Fitriani, pelapak 110 Dimsum Lia-Ha Bandarlampung, Minggu.

Pembaca bergeming, belum tergoda untuk sekadar kunjunginya Sabtu-Minggu akhir pekan nanti? Tidakkah penasaran, hingga putuskan diri sekadar selfie, wefie, atau groufie, di lokasi patung sang Proklamator Kemerdekaan, Presiden pertama Indonesia, Soekarno –dalam posisi tengah berdiri menengadah takzim doa, usai berjojing ria bareng keluarga, dan tak lupa cicipi aneka pilihan menu kuliner Nusantara di sentra Wiskul Gatsu Taman UMKM Bung Karno ini?

Dari nasi Langgi, sambal tempoyak, cotto Makassar, papeda, kue cenil, es cendol dawet, crepes, dimsum, serabi, segubal, pancake durian, burgo, dan banyak lagi. “Murah-murah, enak-enak,” endorse Bunda Eva dari panggung utama sentra, suatu ketika. Seru, lho. [red/Muzzamil]

 425 kali dilihat