Maka dengan demikian, Kiai berharap, kegiatan serupa juga bisa diikuti oleh Pondok Pesantren lain yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. “Justru ketika santri itu malu untuk mengikuti upacara, itu yang perlu dipertanyakan. Gimana mau berguna bagi bangsa, negara dan agama, kalau upacara saja mereka nggak bisa,” pungkasnya.
Diketahui pondok pesantren Darurrohman Mulyakencana telah memiliki pendidikan formal yakni Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta lembaga kursus yang tidak lama lagi akan direalisasikan. Hal ini dilakukan dalam rangka tuntutan zaman dan dalam rangka mendukung program pemerintah yakni ikut serta dalam mencerdaskan anak bangsa.
Laporan : Jamaludin
Editor : Basri Subur