Satgas TMMD Belajar Dari Warga Cara Memanen Cabai Rawit Yang Baik

Satgas TMMD Belajar Dari Warga Cara Memanen Cabai Rawit Yang Baik
TMMD

Pati –
“Satgas TMMD Belajar Dari Warga Cara Memanen Cabai Rawit Yang Baik”.
Komoditas cabe rawit menjadi salah satu jenis cabe yang memiliki jumlah permintaan banyak dipasaran, umumnya memang memiliki permintaan yang stabil. Oleh karena itu banyak masyarakat yang diantara mereka lebih memilih mengolah ladang ditanami cabe rawit, salah satunya yang ditemukan diDesa Tamansari, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati. Desa penerima program TMMD reguler 111 Kodim Pati itu terdapat warga yang memutuskan menanam cabe berbeda dengan cabe yang biasa warga lain tanam, karena kebanyakan menanam cabe keriting.

Dalam kesempatan istirahat setelah bekerja Serda Ahmad anggota satgas TMMD turut membantu warga yang sedang panen cabai rawit. Rohadi (51) warga dukuh Pandahan yang memutuskan menanam ladangnya yang seluas 1500 m², dengan ditanami bibit cabai rawit. Ia mengatakan jika keuntungan menanam cabai selain tahan terhadap hama penyakit dan juga mudah perawatannya, selain itu masa panen cabai rawit dilakukan saat berumur sekitar 80-90 hari setelah tanam, tergantung pada varietas dan ketinggian tempat tumbuh. Panen sebaiknya dilakukan pada cuaca cerah. Selain itu jika budidaya dilakukan dengan benar, cabai rawit mampu berproduksi hingga dua sampai tiga tahun. Jum’at (02/07/2021)

“Satgas TMMD Belajar Dari Warga Cara Memanen Cabai Rawit Yang Baik”.
“Alhamdulillah hari ini sudah panen cabai rawit untuk yang kedua kali, jadi kiat-kiatnya dalam ketepatan panen cabai rawit akan menentukan kualitas buah. Saat panen yang tepat tergantung tingkat kematangan buah cabai rawit. Panen muda tidak baik, terlau masak juga kwalitas tidak baik. Buah berwarna merah adalah saat yang paling baik. Hal ini dapat di lakukan dengan cara melihat penampakan secara visual, bentuk fisik, umur tanaman maupun secara kimia,” terangnya.

Sementara itu Serda Ahmad yang turut membantu panen cabai rawit juga mengatakan jika biasanya warga Desa Tamansari banyak dijumpai menanam cabai keriting. “Pak Rohadi mengajari saya dalam melakukan perlakuan pada panen cabai rawit agar hindari terjadinya luka dan patahnya cabang dan ranting, pisahkan segera buah yang busuk untuk menghindari penularan mikroba ke buah yang sehat, hindari penutupan karung plastik dan segera dibawa ke tempat yang teduh,” ungkapnya.

https://m.lampungvisual.com/

Loading

Tagged