SATUKAN RASA DIATAS KARYA BUDAYA

NASIONAL

Situbondo, lampung visual.com-
Masyarakat Indonesia terkenal dengan budaya bermusyawarah. Gambaran ini masih kental dirasakan ketika berada di pedesaan. Saling bertukar pikiran ataupun sekedar bercengkerama sudah jamak kita lihat di daerah terpencil.
Kerukunan dalam jalinan komunikasi sosial sudah menjadi tradisi. Saling bertegur sapa maupun berkumpul antar sesama warga seakan suatu keharusan.

Seperti halnya di Desa Alas Tengah yang menjadi sasaran kegiatan TMMD ke 107 di wilayah Kabupaten Situbondo tahun ini.
Pak Ahmad salah satu perangkat desa dan dua warga terlihat sedang berbincang dengan Kopral Satu Sunarto diatas lincak sederhana, 10/3/20. Dinding bambu yang usang tertempel sebatas untuk meredam terpaan angin yang berhembus.
Kebetulan saya lewat sini kok dipanggil sama pak Narto, ucap Narto. Sudah sering kita ngobrol-ngobrol disini kalau tidak ada pekerjaan, lanjutnya sambil menepuk lantai tempatnya duduk.
Iya, tadi baru lihat-lihat lokasi pengerjaan jalan untuk TMMD nanti, istirahat dulu disini sekalian ngobrol dengan bapak-bapak disini. Sudah biasa ngobrol santai di lincak. Sekarang masih tahap pra TMMD dan dilanjutkan lebih baik saat dibuka tanggal 16, ungkap Koptu Narto.

Baca Juga:  Mushola Darunnajah Tak Luput Di Ronofasi Satgas TMMD Reg -107

Bagi masyarakat suku Madura keberadaan lincak menjadi ciri khas dalam kehidupan sosial budayanya. Bilah-bilah bambu yang dirangkai menjadi tempat duduk lebar menyiratkan kearifan lokal masyarakat setempat dalam bersosialisasi. Keberadaan lincak seakan memiliki identitas kuat bagi pemiliknya untuk mewarisi budaya turun temurun leluhur dalam berkumpul dan musyawarah. Tanpa disadari keberadaan lincak sebagai karya budaya mampu menghadirkan rasa kebersamaan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.