SMPN 2 Abung Timur Tidak Mendapatkan Siswa Baru

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara. lampungvisual. com
Dari 69 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Lampung Utara ada 1 sekolah SMP Negeri yang tidak mendapatkan peserta didik baru di tahun pelajaran 2019/20120.
Semenjak dibukanya pendaftaran siswa baru tahun pelajaran 2019/20120 di SMP Negeri 2 Abung Timur di Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara hanya menerima 6 berkas pendaftaran calon siswa dan akhirnya pihak sekolah mengembalikan berkas pendaftaran itu kepada wali murid.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Abung Timur, Rostana Yunarita mengungkapkan kekecewaannya karena sekolah-sekolah sederajat di wilayah tersebut kurang mempertimbangkan zonasi asal siswa untuk masuk di sekolah yang menjadi rival SMPN 2 Abung Timur tersebut.
“Keberadaan SMPN 2 Abung Timur ini yang bersama dengan SMPN 4, SMPN 5 dan ada satu lagi SMP wilayah Bungamayang,” kata Rostana Yunarita, Rabu (10/7/2019).
Bahkan kekecewaan itu dirasakannya karena keberadaan SMPN 4 dan SMPN 5 yang jaraknya lumayan jauh masih mengambil siswa lulusan beberapa sekolah di wilayah SMPN 2 Abung Timur. Sebab, menurutnya siswa lulusan SD Negeri 1, 2, 3 dan 4 masuk wilayah ruang lingkup SMPN 2 Abung Timur, namun mirisnya hanya ada 6 orang yang mendaftar di SMP tersebut.
“Untuk jumlah tenaga pengajar (Guru) lumayan banyak, tapi yang PNS cuma lima orang termasuk saya, yang delapan belas orang lainnya itu tenaga honorer,” terangnya.
Diungkapnnya, keberadaan gedung SMPN 2 Abung Timur Lampung Utara itu berdiri sejak tahun 2013 lalu, dan di tahun pelajaran 2018/2019 lalu memiliki siswa 94 orang dengan rincian kelas VII ada 27 orang siswa, kelas VIII sebanyak 27 orang dan kelas IX ada 40 orang siswa.
“Jumlah siswanya ada 94 orang, 40 orang lulus di tahun pelajaran 2019 ini, dan di tahun ini malah dapat 6 orang yang kita kembalikan karena kasian kalau cuma itu,” ungkapnya.
Mengenai kurang minatnya pendaftar disekolahan tersebut, Rostana Yunarita juga mengungkapkan selain kecewa karena rival sekolah lain dia juga menyatakan mungkin karena guru SMP itu banyak tenaga honorernya.
“Faktor tidak menarik minat itu mungkin karena gurunya banyak yang honor, jadi mereka memilih lokasi yang ramai dan bagus ditempat lain,” lanjutnya.
Sementara Plt. Kepala Disdikbud Lampura, Toto Sumedi membenarkan bahwa ada salah satu sekolah SMP Negeri Dilampura tidak mendapatkan siswa baru.
Namun, Pihaknya akan berupaya untuk mencarikan solusi yang terbaik mengenai permalahan itu dengan melihat sekolah SMP Negeri terdekat yang melebihi jumlah kuota penerimaan peserta didik baru. Dan akan kita arahkan untuk masuk di SMP yang belum mendapatkan satu siswa disana.
“Ya kita akan mencarikan solusi yang terbaik dalam menanggapi permasalahan itu dengan melihat sekolah terdekat yang kuota penerimaan nya melebihi target yang ditentukan, ” Pungkasnya.
Penulis: Andrian Folta
EditorĀ  : Susan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.