Suami Di Bawa Kabur Wanita,  Riska Dan Tiga Buah Hatinya Hidup Terlunta-lunta

LAMPUNG TENGAH

Lampung Tengah: Lampungvisual.com-
Betapa kerasnya kehidupan buat Riska Ramanti (41) warga Kampung Purnama Tunggal, Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah. Janda 3 anak ini, memang hidup di bawah garis kemiskinan. Untuk menghidupi ketiga anaknya ia harus membanting tulang menjadi buruh serabutan.

Walau terkadang untuk penghasilan tidak ada kejelasan. Apalagi saat ini Lampung Tengah masih dirundung kemarau. Raut wajah sayu Riska hanya ketiga buah hatinya lah yang tahu. Setegar Apapun seorang perempuan tak jarang di keremangan malam, ia meneteskan air mata mengenang betapa berat ujian hidupnya semenjak ditinggal suami tercinta.

Apapun pekerjaan ia terima, hanya untuk menebus sesuap nasi agar anak-anaknya tidak terlantar dan kelaparan di masanya. Semakin berat perjuangan Riska, tatkala Vita, 1 dari 3 buah hati tercinta sedari 10 tahun lalu mengidap Penyakit Hudri Cephalus dan pelapukan tulang.

Baca Juga:  Operasi Bina Waspada Krakatau 2019 Polres Lamteng Senin 23 ini Dimulai

Tak pernah Riska menghujat suami yang telah memberinya tiga orang anak itu pergi meninggalkannya dengan wanita lain. Riska memang nampak selalu tersenyum di hadapan orang lain. Seakan menyembunyikan beban berat dalam kehidupannya.

“(Serabutan) Nggak menentu, tergantung orang mau kasih kerjaan. Biasanya dapat lima puluh ribu satu kali kerja, dan itu untuk satu minggu karena kerjanya nggak setiap hari,”ujarnya pada wartawan saat menyambangi kediaman nya Kamis 22 Agustus 2019.

Tinggal di rumah kecil bertembokkan papan, Riska mengaku tegar untuk menghadapi kerasnya kehidupan. Menurutnya menghadapi segala keterbatasan ekonomi dalam hidupnya itu bukan sebagai beban.

Selama nafasnya masih bisa berhembus, selama itu juga dirinya akan berusaha berjuang demi sesuap nasi untuk dia dan anak-anaknya. “Mau bagaimana lagi mas, sudah seperti ini (nasib). Ini tanah ( tempat tinggal) pakai tanah kampung, numpang disini,”ungkapnya.

Baca Juga:  One Zone One Product, Bandar Agung Lampung Tengah Jadi Sentra Cabai Lado

Sementara terkait penyakit yang diderita buah hatinya, Riska mengaku hal itu sudah sejak pertama Vita anak ketiganya itu dilahirkan.”Penyakitnya mulai dari tahun 2009, dari awal lahir sampai saat ini,”akunya.

Untuk biaya pengobatan, Riska bergantung dari bantuan Pemerintah melalui dana PKH. Selain dari itu ia hanya mengandalkan bantuan-bantuan dari orang-orang dermawan yang peduli akan keadaan keluarganya.

“Ada bantuan (PKH) enam ratus ribu pertiga bulan. Itu yang kami gunakan untuk berobat. Sampai saat ini anak saya masih memakai selang untuk menyedot cairan yang ada di kepalanya,”ceritanya.

Pun demikian dengan anak keduanya Veni. Gadis berumur 21 tahun ini juga mengidap penyakit tumor karet. Veni harus sering melakukan operasi untuk mengangkat tumor yang menyerang telinganya itu.

Baca Juga:  Masyarakat Senang Akses Jalan Antar kecamatan di Kota Gajah Tidak rusak Lagi

Namun demikian bagi Riska segala beban derita dalam hidupnya merupakan cobaan yang harus dihadapi dengan kesabaran. Pantang baginya untuk menjadi peminta-minta. Ia harus berusaha sekuat tenaga demi melihat anak-anaknya tersenyum ceria.
“Saya serahkan semuanya sama Allah mas, karena Allah tidak akan memberikan cobaan diatas kemampuan hambanya,”pungkasnya.
Penulis: (Iswan)
Editor: Basri

 5,543 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.