BANDAR LAMPUNG —
Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya kembali membuktikan komitmennya dalam mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat melalui program pengabdian yang inovatif dan berdampak. Tahun ini, dua proposal dari skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) berhasil meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Republik Indonesia tahun 2025.
Judul pertama yang lolos berfokus pada pemberdayaan anak-anak panti asuhan melalui ekonomi kreatif digital. Proposal berjudul “Pemberdayaan Panti Asuhan Berdikari An-Nawawi Bandar Lampung dengan Kewirausahaan Digital Berbasis Ekonomi Kreatif” diketuai oleh Ade Moussadecq, M.Sn. Program ini bertujuan membekali anak-anak panti dengan keterampilan kewirausahaan berbasis teknologi dan kreativitas, sehingga mereka memiliki kemampuan mandiri secara ekonomi.
“Kami ingin menciptakan ruang belajar sekaligus berkarya bagi adik-adik di panti. Mereka akan dikenalkan pada pembuatan konten digital, desain grafis sederhana, hingga pemasaran produk secara online,” jelas Ade. Ia menambahkan bahwa penguatan keterampilan digital di usia muda sangat penting agar mereka dapat bersaing di masa depan, terutama di era ekonomi digital yang terus berkembang.
Sementara itu, proposal kedua yang juga mendapatkan pendanaan berjudul “Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Melalui Optimalisasi PITITASA Digital (Pilah, Timbang, Tabung, Sampah)”, dengan ketua tim Lilla Rahmawati, S.Sos., M.M. Program ini dirancang sebagai solusi kreatif pengelolaan sampah berbasis digital yang mengedukasi masyarakat untuk memilah dan menabung sampah menjadi nilai ekonomis.
Menurut Lilla, PITITASA Digital tidak hanya mengedepankan aspek lingkungan, tetapi juga menggerakkan partisipasi warga dalam membangun budaya bersih dan produktif. “Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah. Melalui aplikasi sederhana, sampah bisa dipilah, ditimbang, dan ditabung menjadi saldo yang dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa digitalisasi program ini akan memudahkan pelacakan dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IIB Darmajaya, Dr. Sri Lestari, S.Kom., M.Cs., menyambut baik kabar gembira ini. Ia menyatakan bahwa dua program tersebut merupakan bentuk konkret dari misi pengabdian Darmajaya yang berorientasi pada pemberdayaan dan keberlanjutan dengan pemanfaatan teknologi. “Pengabdian kepada masyarakat harus menyentuh kebutuhan riil dan memberikan solusi inovatif. Kedua program ini mencerminkan kombinasi antara kepedulian sosial dan pemanfaatan teknologi secara tepat guna,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi upaya para dosen yang terus berinovasi dan menjalin kemitraan dengan komunitas lokal. Menurutnya, bentuk pengabdian seperti ini harus terus diperluas karena berpotensi menjadi model nasional, dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis data untuk menjawab tantangan sosial dan lingkungan. (*)