Ternyata Jati Diri Masyarakat Pedesaan Seperti Ini

JAWA TIMUR

Tulungagung,lampungvisual.com-
Kepedulian, rasa saling asah, asih dan asuh terus terlihat ketika para satgas dan warga berada dilokasi TMMD. Kemampuan orang untuk berfikr membantu terhadap yang kurang maupun yang lemah seperti berjalan tanpa ada penghalang. Ibarat mobil tanpa Rem, mungkin yang sangat pas kata tersebut. Namun, yang menjadi pertanyaan mungkinkah itu akan dilaksanakan oleh warga ketika TMMD sudah tidak ada di Desa Ngepoh.

Baca Juga:  Sembari Bermain, Satgas TMMD Bojonegoro Kenalkan Cara Jadi Prajurit

Tentu saja hal itu dijawab nanti. Namun dari sorot mata warga, budaya itu tidak akan hilang. Semangat gotong royong dan kekompakan akan terus dikembangkan secara lebih dari sebelumnya. Bahasa seperti itu serta keyakinan hampir terucap dari seluruh masyarakat yang ditanya. Pada intinya akan menjaga budaya gotong royong dan kekompakan di seluruh warga Desa Ngepoh.

Menurut Kades Sunaryo, Senin (13/7/20) ia mengatakan,” Masyarakat Desa Ngepoh dalam kehidupan selanjutnya pasti akan mempertahankan semua sikap gotong royong dan kebersamaan. Semua itu tidak lain juga untuk kepentingan kedepanya.”

Baca Juga:  TMMD Tambakrejo, Dinkes Bojonegoro Harap Masyarakat Sadar Kebersihan Lingkungan

Lebih lanjut sunaryo mengatakan bahwa, dengan menyatunya warga, maka akan terbentuk suasana desa yang asli serta ramai. Warga masyarakat akan melakukan kehidupan baru sesuai dengan kemampuanya serta semangat tak terbendung menuju sejahtera.

Sebagai bagian dari bangsa yang besar, warga desa harus berperan aktif dalam bentuk pembanguna disemua sektor kehidupan, sekaligus mampu membangkitkan semangat dirinya dan orang lain. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.