Tidak sesuai harapan, Warga Penerima Program Sandes Desa Bumi Ratu Kecewa

Tidak sesuai harapan, Warga Penerima Program Sandes Desa Bumi Ratu Kecewa
LAMPUNG UTARA

Tidak sesuai harapan, Warga Penerima Program Sandes Desa Bumi Ratu Kecewa


Lampung Utara, lampungvisual.com
Program sanitasi pedesaan padat karya tahun 2021 di desa Bumi Ratu Kecamatan Sungkai Selatan menuai polemik. Pasalnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) disana mengeluhkan kualitas bangunan fisik yang tak sesuai harapannya.


Tidak sesuai harapan, Warga Penerima Program Sandes Desa Bumi Ratu Kecewa
Program yang menghabiskan anggaran dana senilai Rp500 juta untuk 50 unit, namun pelaksanaannya diduga banyak penyelewengan dan diduga menjadi ajang bancakan korupsi oleh oknum pengelola program kegiatan.

Menurut Tohir, salah satu KPM di dusun 1 desa Bumi Ratu, pembangunan septictank dan bilik miliknya hanya menggunakan material seadanya. Namun dirinya tak tahu harus mengadu kepada siapa selama pembangunan sanitasi itu berlangsung.

“Bilik WC dibelakang itu cuma dibantu sedikit materialnya. Kalau tidak salah bata biasa 800, semen 5 zak, pasir 1 mobil truk dibagi untuk 4 rumah, jadi bangunannya ya seperti itu jadinya,” ungkap Tohir kepada awak media, Rabu, (10/11/2021).

Baca Juga:  Kodim 0412 Lampura Laksanakan Pelepasan Letkol Inf. Krisna Pribudi

Menurutnya masih banyak penyimpangan lain yang dilakukan oleh oknum pengelola kegiatan dalam bangunan sanitasi tersebut. Ia mengatakan bahwa septictank miliknya hanya digali lalu langsung di tutup dengan cor beton. Kemudian bilik WC miliknya tak menggunakan pondasi, serta tidak menggunakan sloof baik atas maupun bawah.

“Masih banyak pokoknya yang dikurangi mereka dipekerjaan ini bang, upah tukang yang kerja saja cuma dibayar Rp500 ribu, cukup dimana coba duit itu,” tukasnya.

Senada dengan Tohir, KPM lainnya pun ikut mengeluhkan atas program yang diterimanya. Nisa Robiansyah yang juga warga dusun 1 Bumi Ratu mengatakan bahwa banyak material milik pribadinya yang dipakai di bangunan sanitasi tersebut. Batu belah untuk pondasi menggunakan batu miliknya dan batu split untuk cor beton pun menggunakan miliknya untuk persiapan merehab rumahnya, dengan janji akan diganti oleh ketua KSM selaku pengelola kegiatan sanitasi pedesaan di desanya.

Baca Juga:  Tiga Warga Tenggelam di Pemandian Angin Kecamatan Tanjung Raja

“Sampai hari ini tidak ada kabar beritanya, katanya mau diganti semua, tapi nyatanya bohong. Itu kalau bukan saudara yang buat bangunan ini, mana mau orang ngerjain kerjaan ini, cukup dimana uang Rp500 ribu untuk upah septictank dan bilik,” terang Nisa kepada awak media.

Ia berharap apa yang dijanjikan oleh pelaksana agar segera direalisasikan. Karena material yang dipakai merupakan material persiapan untuk merehab rumahnya.

“Sekarang kan saya sedang bangun rumah, tolong diganti material itu, apalagi pekerjaan kan sudah selesai,” tandasnya.

Sedangkan berdasarkan keterangan sumber lintaslampung dilapangan, pekerjaan sanitasi pedesaan di desa Bumi Ratu memang banyak keluhan yang mencuat ke publik. Ia mengatakan banyak indikasi korupsi dalam pengerjaan program yang dikelola oleh Jauhari selaku ketua KSM didesanya. Mulai dari material, upah, hingga sistem mekanisme pekerjaan yang diborongkan kepada pihak kedua dengan nilai sekira Rp4,5 juta diluar pekerjaan atap, karena pengerjaan atap menggunakan baja ringan, dan diborongkan kepihak lain namun Ia tak mengetahui persis berapa nilai borongan atap tersebut.

Baca Juga:  Apriyadi Minta Polres Segera Menangkap Pencuri Sepeda Motor Yang Hilang

“Banyak betul indikasi korupsinya,mulai dari upah yang tidak sesuai,material, sampai pengerjaannya saja diborongkan, sudah sepatutnya untuk dikaji ulang atau diperiksa lapangan,” bebernya.

Ia berjanji apabila permasalahan ini dapat dibongkar, maka akan banyak permasalahan di desa yang akan diungkapkan olehnya ke publik. Karena dirinya telah jengah dengan carut marut permasalahan yang timbul di desanya.

Sementara itu, Ketua KSM desa Bumi Ratu, Jauhari, tidak dapat dikonfirmasi dan ketika di datangi dikediamannya bersangkutan pun tidak ada dirumah. (Andrian Folta)

Video : LV

 623 kali dilihat

Tagged