Tim Hunting Bareng SMSI Bersama KJB Angkut Asam Jawa

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara:lampungvisual.com-
Geliat seni tanaman hias bonsai di Kabupaten Lampung Utara yang dilakoni para hobiis dari berbagai komunitas dan elemen masyarakat terus bergerak.

Kali ini, Sabtu, (14/9/2019), Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Lampung Utara, Ardiansyah, didampingi anggota SMSI Lampura Seksi Ekonomi dan Politik, Hamsah, kembali ‘Hunting (berburu) Bareng’ di seputaran Kecamatan Kotabumi Utara, bersama sejumlah pengurus Komunitas Jum’at Berbagi (KJB) kabupaten setempat, Ali Rosidi, dan rekan-rekan, mencari bahan untuk diproses menjadi seni tanaman bonsai.

Pengurus KJB Lampura, Ali Rosidi, mengatakan, meskipun secara keorganisasian memiliki perbedaan sistem dan fungsi, namun hubungan kekerabatan dan kesadaran akan manfaat dari menggeluti seni tanaman bonsai justru mampu menembus batas dan mempererat hubungan komunikasi lintas-komunitas.

“Pergerakan internal organisasi kami sangat berbeda. Satu merupakan komunitas para jurnalis, sementara kami lebih dominan pada kegiatan sosial kemasyarakatan,” tutur Ali Rosidi, di sela perbincangan saat tim melakukan hunting bareng, Sabtu, (14/9/2019).

Baca Juga:  FKUB Gelar Dialog antar Umat Beragama

Menurutnya, menggeluti dunia seni tanaman bonsai juga memberi manfaat berupa terapi kesehatan jiwa dan raga.

“Kesungguhan dan totalitas dalam menjalani proses seni tanaman bonsai merupakan satu langkah terapis yang memberikan kesehatan ragawi juga ketenteraman secara rohani,” ujar Ali Rosidi di sela perjalanan hunting bareng dimaksud.

Hunting bareng kedua komunitas dan asosiasi perusahaan pers yang secara fungsi dan sistem keorganisasian berbeda ini, mulai bergerak sejak pukul 10.00 WIB, dari kediaman anggota SMSI Lampura, Hamsah. Perjalanan tim hunting bareng ini dalam mencari materi pohon untuk dijadikan bonsai tertuju di seputaran Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara.

Di sepanjang perjalanan, tidak melulu membahas tips dan trik untuk menjadikan bahan tanaman bonsai sebagai satu karya seni bernilai tinggi, namun juga saling berbagi informasi terkait berbagai pengalaman dan pengetahuan di komunitas masing-masing menjadikan perburuan tersebut menjadi penuh suasana kekeluargaan dan wahana pertukaran pengetahuan serta pemahaman dari atmosfer kegiatan yang digeluti sehari-hari.

Baca Juga:  Kemensos RI Kunjungi Balita Penderita Hidrosefalus di Abung Timur

Setelah hampir enam jam mengelilingi berbagai sudut desa dan dusun di seputaran Kecamatan Kotabumi Utara, sekitar pukul 16.10 WIB, Tim Hunting Bareng melihat dua bahan pohon Asam Jawa dengan karakter batang yang sangat eye chatching ( menarik perhatian).

Dua pohon Asam Jawa itu berada di pekarangan rumah salah seorang warga yang berada di Desa Margorejo, kecamatan setempat, dalam kondisi masih liar.

Secara kasat mata, ukuran pohon Asam Jawa yang ditemui itu sangat ideal dan masuk dalam kategori bahan super untuk diproses menjadi seni tanaman hias bonsai.

“Wah, bagus sekali karakter batangnya,” ujar Hamsah, anggota SMSI Lampura yang secara serentak menggugah perhatian Tim Hunting Bareng ini.

Mendapati bahan pohon buruannya, tim langsing turun dari kendaraan yng ditumpangi dan langsung menghubungi pemilik pohon tersebut dengan melakukan negosiasi untuk meminta pohon Asam Jawa tersebut.

Baca Juga:  Diduga sebagai pengedar Narkotika, AN diamankan

Beruntung, pemilik tidak keberatan dengan maksud dan keinginan yang disampaikan Tim Hunting Bareng untuk memiliki pohon Asam Jawa super, dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter dengan dimensi sebesar paha orang dewasa.

Mendapati negosiasi secara persuasif yang dilakukan tim dan ijin dari pemilik pohon Adam Jawa itu, rombongan langsung bekerja ekstra keras menggali pohon yang dituju dengan ekstra hati-hati dan penuh kekompakan.

Tak lama berselang, tak kurang selama hampir 45 menit menggali, Tim Hunting Bareng berhasil mengangkut dan membawa pulang pohon Asam Jawa berusia 30 tahun tersebut.
(rls SMSI Lampura)

 790 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.