TMMD Reguler Kodim Purwodadi, Berkah Bagi Desa Yang Dulunya Bekas Bendungan

JAWA TENGAH

Purwodadi,lampung visual.com-
Kepala Desa (Kades) Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, Sareh Joko Prasetyo, menyatakan benar-benar bersyukur desanya dijadikan sasaran TMMD Reguler ke-108 Kodim 0717/Purwodadi. Komitmennya, pihak pemerintahan desa akan mendorong pelibatan wara secara maksimal.

”Ini benar-benar berkah bagi seluruh warga Desa Tambakselo, menyusul dijadikan sasaran TMMD dari Kodim Purwodadi. Kami akan komitmen, akan mengerahkan warga secara maksimal di setiap kegiatan TMMD yang akan berlangsung selama 30 hari penuh itu,” papar Kades Sareh Joko Prasetyo, Senin (22/06/2020).

Berkah dimaksud, demikian Joko Prasetyo, dengan adanya TMMD di desanya, TNi dari jajaran Kodim Purwodadi akan melakukan banyak pembangunan di desanya. Termasuk akan ada banyak penyuluhan yang tentu sangat bermanfaat bagi warganya.

Baca Juga:  Danrem 074/Warastratama bersama Kasdam IV/Diponegoro Dampingi Kunker Menteri Pertahanan RI di Koramil 03/Serengan Kodim 0735/Ska

Tidak berlebihan jika Kades Tambakselo, Sareh Joko Prasetyo, men=maknai pelaksanaan TMMD dari Kodim Purwodadi sebagai berkah bagi desanya. Menurutnya, selama ini sama sekali tidak pernah menduga jika dari ratusan desa yang ada di wilayah Kabupaten Grobogan (Purwodadi), ternyata Tambakselo terpilih.

Bekas Bendungan Banyak yang tidak tahu tentang asal usul Desa Tambakselo. Kono berdasarkan cerita tutur pada sesepuh, desa itu dulunya ada tambak atau bendungan yang sangat panjang yang terdiri dari selo (bebatuan), hasil pembangunan jaman Belanda.

Menurut cerita dari sesepuh Desa Tambakselo, batu- batu yang digunakan untuk membendung wilayah Tambakselo diangkut dari batu-batu besar yang diseret menggunakan sapi maupun kerbau. Tekniknya dengan diganjal dengan roda kayu untuk meluncurkan batu batu tersebut.

Baca Juga:  Perkuat Anti Body, Prajurit Kodim Pati Suntik Vaksin Covid 19

Batu batu tersebut berasal dari Timur Balai Desa Tambakselo sekarang. hal itu dikarenakan kawasan Tambakselo merupakan dataran rendah dibandingkan dengan desa-desa yang ada di sekelilingnya. Sebelum ada Bendungan tirto sekarang.

Dulu ceritanya akan di bangun bendungan di wilayah Jatisemen (sekarang) yang akan digunakan Belanda untuk mengairi wilayah Tambakselo ke Selatan. Karena air tidak bisa mengalir, menyusul wilayah Jatisemen (sekarang) lebih rendah posisi ketinggiannya.

Setelah Tambakselo menjadi sebuah desa, dimana sebelah Barat adalah Wonorejo dan Selatan adalah Dusun Tambakrejo, ke Selatan lagi adalah Dusun Jatisari. Berikut bekas bendungan adalah Jatisemen dan Welahan. Arah ke Utara adalah Dusun bangsri dusun Jatitengah, dusun tumpuk, Ragem, Dusun Kenteng, Gadon, Gading, Sendangwaru. Sementara di lingkup Balai Desa adalah dusun Krajan.
Penulis: (Pendim 0717/Purwodadi)

 348 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.