TTKKDH Lampung Seni Silat Asli Indonesia Yang Mempunyai Keunikan Sendiri

BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung (LV) – Pada Zaman Penjajahan, bela diri digunakan untuk bertempur dan bertahan dari serangan penjajah, sehingga mereka yang terlatih dalam pertempuran. Bedanya dahulu dengan sekarang, jika awal pembentukannya Kesenian Tari Indonesia (Kesti) Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) tahun 1900-an sengaja melatih anggotanya untuk mempelajari kelid (jurus) silat demi mempertahankan kesatuan Republik Indonesia, saat ini masanya sudah berbeda, anggota TTKKDH hanya sebuah seni beladiri yang dibalut dengan keindahan dan kelokan kelid-kelidnya.

Dewan Sejarah Kesenian Tari Indonesia (Kesti) Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) Lampung, Samsuri  mengatakan Jika dilihat dari sejarahnya, TTKKDH yang masuk ke wilayah Sumatera (Lampung) pada tahun 1921 oleh ABAH MADARIS (Ayah dari Samsuri) Sekaligus pendiri  TTKKDH Provinsi Lampung.

“Kesti TTKKDH adalah sebuah warisan seni budaya asli Indonesia yang mempunyai keunikan sendiri”, tutur Samsuri saat ditemui Lampungvisual.com disela melatih anggota TTKKDH di Padepokan TTKKDH Kota Bandar Lampung, Sabtu Malam (17/10/2020) lalu.

Baca Juga:  Pok TUUD Kodim 0410/KBL Dapatkan Bantuan Inventaris

Tentang pembinaan mental serta filosofi yang dikedepankan dalam Kesti TTKKDH ini, Abah Samsuri (sapaan akrab Samsuri) menuturkan, seni beladiri ini hanya untuk mempererat tali persaudaraan, silaturahmi dan mengajarkan manusia bagaimana bisa terbuka dan menerima kehidupan ini dengan segala kemungkinannya.

“Yang mambuat Seni Silat Cimande ini digemari dan disenangi oleh masyarakat dan anggotanya adalah perbedaan dalam setiap gerakan dan jurus-jurusnya. Jadi tak heran jika penyebarannya begitu luas.

Lebih jauh Abah Samsuri mengungkapkan sesuatunya tentang TTKKDH. Ada lagi yang menarik dari Seni Silat Cimande ini, kata Dia. sebelum menjadi anggota ada beberapa ritual yang harus dilalui oleh para anggotanya. Pertama, mereka diharuskan mengucapkan “Talek” atau sumpah dimana salah satu poin yang tertuang dalam Talek tersebut adalah dua kalimat syahadat, selain itu para anggota ini juga diikrar untuk tidak menyakiti orang lain jika tidak disakiti.

“Para murid atau anggota kita hanya mempelajari ini untuk mempertahankan diri dari ketidak baikan dan keburukan perlakukan orang lain terhadapnya. Sehingga apapun yang terjadi, larangan keras menggunakan jurus Cimande untuk menyerang orang yang bertindak tidak baik tersebut kecuali dalam keadaan terdesak,” katanya. Hal tersebut mendakan, TTKKDH juga disarankan terus membawa kedamaian dimanapun ia berada.

Baca Juga:  Korem 043/Gatam Gelar Acara Tradisi Penerimaan Perwira Baru, Serah Terima Jabatan Dandim Dan Pelepasan Pejabat Korem 043/Gatam Th 2021

Selain Talek lanjutnya, para anggota juga diharuskan melakukan “Rujakan” sebelum mempelajari Seni Silat Cimande. Rujakan yang dimaksud, para anggota ini diharuskan melalui ritual berupa meminum kopi pahit, kopi manis, teh pahit dan teh pahit, Sulasih, Gedang Muci Emas (pisang mas), Dugan Hijau (kelapa muda), Kue 7 Warna, menyediakan Kembang 7 Warna dan memakan Ayam Jantan (jago).

“Hal ini untuk mengajarkan para murid agar mawas diri dalam kehidupan, dimana dalam kehidupan ini mereka akan dihadapkan dengan yang manis dan yang pahit serta beraneka ragam permasalahan. Dengan melakukan ritual tersebut diharapkan para murid ini siap menjalani hidup duniawi dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya,” pungkasnya

Menurut Pelatih Bidang Prestasi Kesti TTKKDH Provinsi Lampung, Sution, pancak silat sebenarnya memiliki jatidiri sebagai sistem pertarungan yang handal.

Baca Juga:  Kasdim 0410/KBL Sambut Kunker Tim Wasev Bidang Wanwil Sterad TW IV TA 2021

“TTKKDH, Selain Sebagai Pencak Silat untuk mempertahankan diri, TTKKDH merupakan satu kesatuan dengan seni yang memiliki kelengkapan atraktif,” urainya

Ditambahkan Sution, saat ini siswa TTKKDH untuk kota Bandar Lampung sudah 3000-an, sudah banyak prestasi yang diraih, baik tingkat Provinsi maupun Nasional. Bahkan ada atlit kita yang menang juara 1 tingkat provinsi mendapat Beasiswa Strata 1 (S1) 100% dari salah satu Universitas Swasta Di Lampung.

“Atlit kita sudah sampai tingkat Nasional, alhamdulilah para juara mendapat Beasiswa S1 di Universitas Swasta di Kota Bandar Lampung”, Tutupnya

 (Angga)

 3,552 kali dilihat