Video: Sikapi Program KotaKu, Solidaritas Perempuan Gelar Diskusi Publik

HOME

[sz-ytvideo url=”https://www.youtube.com/watch?v=mrsWM5h2qSg” theme=”dark” cover=”local” responsive=”y” autoplay=”n” loop=”n” fullscreen=”y” disablekeyboard=”y” disableiframe=”n” disablerelated=”y” delayed=”n” schemaorg=”n” /]

Bandar Lampung, lampungvisual.com –

Kaum perempuan atau biasa disebut emak-emak dari pesisir Teluk Bone Cungkeng Pesisir Teluk Betung Timur menghadiri Dialog publik bertema “Kebijakan Perlindungan Hak Perempuan Produsen Pangan Di Wilayah Pesisir yang digelar oleh Solidaritas Perempuan Sebay Lampung di Nuwono Tasya Guesthouse Bandar Lampung, Rabu (7/11/2018).

Baca Juga:  Pengukuhan dan Pelantikan Sejumlah pejabat Lampura Berlangsung Lancar

Disebutkan, rencana Pembangunan kawasan pesisir Kota Bandar Lampung melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) mengancam keberadaan para nelayan yang bermukim dan hidup disana.

Ketidak jelasan hak atas tanah tempat tinggal mereka, menimbulkan kekuatiran akan tergusur dan memaksa para perempuan nelayan ini untuk meninggalkan rumah dan laut yang menjadi sumber penghidupan selama ini.

Armayanti Sanusi Ketua Solidaritas Perempuan Sebay Lampung, mengatakan diperlukan langkah kongkrit untuk dapat mesinergikan keberadaan perempuan produsen pangan asal laut dengan program Kotaku, sehingga rencana pembangunan pesisir Teluk Lampung tidak mengancam keberadaan para nelayan, khususnya perempuan pesisir yang menggantungkan penghidupan mereka di Laut.

Baca Juga:  Lubang Menghilang Sejumlah Warga Ucapkan Terimakasih

” Menjadi evaluasi bersama, apakah selama ini pembangunan pesisir dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan perempuan pesisir,   atau hanya mengikuti skema global untuk kepentingan investasi yang pada akhirnya melakukan praktik-praktik penggusuran pada masyarakat pesisir.” ujar Arma.(Indra)

 3,477 kali dilihat

Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.