Wabah DBD Melanda Kampung Haji Panggilan Camat Berdalih “Korban Hanya Sejumlah 32 orang, tapi masih didata kembali”

LAMPUNG TENGAH

Lampung Tengah : Lampungvisual.com

Camat Anak Tuha Riki Agusta sanggah pemberitaan sebelumnya mengenai jumlah warga Kampung Haji Pemanggilan yang terkena wabah nyamuk demam berdarah tidak lah sampai 100 orang.

Pihak kecamatan telah mendata total keseluruhan warga yang terkena dampak penyakit tersebut, Korban berjumlah 32 orang dan saat ini masih dirawat di dua rumah sakit.

“Terkait berita DBD di Haji Pemanggilan, Saya sudah perintahkan ka. Upt puskesmas Haji Pemanggilan untuk turun, Dari hasil identifikasi dan penelusuran mereka, korban sejumlah 32 orang, tapi masih didata kembali. Kami juga sudah koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan untuk penanganan lebih lanjut, “ucap Riki melalui pesan Watshapp, Jumat Malam (3/1/20).

Dinas Kesehatan Lampung Tengah dan UPTD Kesehatan akan melaksanakan fogging besok (4/1) di Kampung Haji Pemanggilan, Dan 1 bulan yang lalu sudah dilakukan sosialisasi di balai kampung Haji Pemanggilan (HJP) terkait wabah DBD dan minggu lalu tgl 29 sudah dilakukan fogging di HJP

Baca Juga:  Mustafa Umrohkan Guru PAUD Berprestasi

Terpisah, Isal Warga Kampung Haji Pemanggilan saat dimintai keterangan tidak menampik bahwa, Di Kampung tersebut banyak Warga yang penyakit Demam Berdarah,”Luar biasa banyaknya mas, tapi tidak sampai 100. Tapi memang banyak, kalau jumlah pastinya saya kurang Tau, “jelas Isal.

Sebelumnya diberitakan, Ratusan Warganya Terjangkit DBD, Kepala Kampung Haji Pemanggilan Jahri Effendi sebut Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah Lambat Ambil Tindakan.

Diperkirakan Seratus orang masyarakat di Kampung Haji Pemanggilan, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah (Lamteng) terjangkit wabah penyakit Demam Berdarah.

Kepala Kampung Haji Pemanggilan, Jahri Efendi menilai, Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah sangat lambat dalam menangani kasus tersebut.

Baca Juga:  Selama Memimpin Kampung Hanapi Berikan Ketentraman Dan Kenyamanan

Pasalnya sudah 15 hari warga di kampungnya terjangkit DBD Pemkab hanya melakukan langkah pengasapan fogging, itupun hanya separuh saja dilakukan.

“Sudah lima belas hari ini warga kami banyak yang terkena wabah DBD. Dinas Kesehatan hanya melakukan fogging itu pun tidak semuanya, alasannya anggaran 2019 sudah habis,”ungkap Jahri saat dikonformasi Saibumi.com melalui sambungan selulernya Jumat 3 Januari 2019.

Jahri mengatakan, menurutnya ada sekitar seratusan orang yang telah dibawa ke rumah sakit diLamteng. “Hari ini ada tiga belas orang yang dibawa ke Rumah sakit. Total ada seratusan orang, dirawat di RS Harapan Bunda dan Demang Sepulau Raya,”ujarnya

Jahri berharap, Pemkab setempat dapat segera melakukan langkah untuk mengatasi permasalahan itu.”Saya khawatir akan terus bertambah jumlah masyarakat yang terkena DBD apabila tidak ada tindakan cepat yang dilakukan,”pungkasnya

Baca Juga:  Dengan Pengajian Akbar : Menjaga Keutuhan NKRI Dari Paham Radikalisme

Sementara Wakil Ketua I DPRD Lamteng Yulius Heri Susanto meminta Pemkab setempat segera mengambil langkah pencegahan. Dinas terkait kata Yulius harus sigap dan jangan hanya menunggu laporan.

“Karena kejadian ini pasti berulang dengan kampung yang sama setiap musim penghujan datang,”tandasnya.

Penulis : (iswan)

 1,142 kali dilihat

Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.